Dampak Revitalisasi Rawa Jombor di Kabupaten Klaten terhadap Pendapatan Usaha Budidaya Ikan Air Tawar di Keramba Jaring Apung
Irene Intan Pradika, Ir. Hery Saksono, M.A.
2023 | Skripsi | MANAJ. SUMBER DAYA PERIKANAN
Rawa Jombor merupakan sebuah waduk di Desa Krakitan, Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten yang direvitalisasi tahun 2021. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran kegiatan revitalisasi yang terjadi di Rawa Jombor Kabupaten Klaten dan mengetahui pendapatan usaha pembudidaya ikan air tawar di Rawa Jombor sebelum dan setelah adanya revitalisasi. Pengumpulan data dilakukan pada bulan Januari-Maret 2023. Data primer diperoleh dari hasil wawancara dengan 28 pembudidaya ikan yang melakukan usaha baik sebelum maupun setelah revitalisasi menggunakan metode sensus dan dilakukan berdasarkan kuesioner. Data sekunder yang dikumpulkan meliputi Kabupaten Klaten dalam Angka, Monografi Desa Krakitan, dan dokumen paparan revitalisasi Rawa Jombor. Hasil penelitian menunjukkan bahwa revitalisasi Rawa Jombor yang terdiri dari aspek fisik, ekonomi, dan sosial menyebabkan perubahan jenis ikan yang dibudidayakan, peralatan yang digunakan, serta adanya permasalahan baru yang timbul setelah relokasi. Selain itu, revitalisasi juga berdampak pada penurunan kapasitas produksi, biaya, penerimaan, dan pendapatan usaha budidaya ikan. Rata-rata biaya total sebelum revitalisasi Rp 155.112.125,00 per tahun sedangkan setelah revitalisasi Rp 60.490.649,00 per tahun. Rata-rata penerimaan total pembudidaya ikan sebelum revitalisasi Rp 261.304.429,00 per tahun sedangkan setelah revitalisasi Rp 85.946.786,00 per tahun. Rata-rata pendapatan usaha budidaya ikan sebelum revitalisasi Rp 106.192.304,00 per tahun sedangkan setelah revitalisasi mengalami penurunan menjadi Rp 25.456.137,00 per tahun.
Rawa Jombor is a reservoir in Krakitan Village, Bayat District, Klaten Regency that has been revitalized since 2021. This research aims to describe revitalization activities that took place in Rawa Jombor and determine the business income of freshwater fish cultivators in Rawa Jombor before and after revitalization. Data collection was carried out from January-March 2023. Primary data were obtained from the results of interviews with 28 fish cultivators who made efforts both before and after revitalization using the census method and were carried out based on questionnaires. Secondary data collected included Klaten District in Figures, Krakitan Village Monograph, and Rawa Jombor Revitalization Exposure Document. Result showed that Rawa Jombor revitalization consisting of physical, economic, and social aspects led to changes in types of fish cultivated, equipment used, and new problems that arose after relocation. In addition, revitalization also has an impact on reducing production capacity, costs, revenues, and income of fish culture businesses. The average cost before revitalization was IDR155,112,125.00 per year while the average cost after revitalization was IDR60,490,649.00 per year. The average revenue before revitalization was IDR261,304,429.00 per year while after revitalization was IDR85,946,786.00 per year. The average income before revitalization was IDR106,192,304.00 per year while after revitalization it decreased to IDR25,456,137.00 per year.
Kata Kunci : budidaya ikan, keramba jaring apung, pendapatan usaha, Rawa Jombor, revitalisasi