Laporkan Masalah

IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBERDAYAAN USAHA GARAM RAKYAT DI KAMPUNG GARAM KEBUMEN

Syifa Fauziyah, Ir. Hery Saksono, M.A.

2023 | Skripsi | MANAJ. SUMBER DAYA PERIKANAN

Program Pemberdayaan Usaha Garam Rakyat (PUGAR) di Kabupaten Kebumen dilakukan melalui pembetukan Kelompok Usaha Garam (KUGAR) di beberapa lokasi. Sebagian KUGAR berhenti berproduksi setelah beroperasi satu tahun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Gambaran tentang PUGAR dan KUGAR di Kampung Garam Kebumen dan (2) Faktor yang menyebabkan KUGAR tersebut berhenti beroperasi. Lokasi penelitian dipilih dengan metode purposive sampling yaitu KUGAR Jagad Kidul dan Jaga Sari Asin. Responden penelitian adalah semua anggota KUGAR, baik yang masih aktif maupun tidak aktif (14 orang). Pengumpulan data lapangan dilakukan melalui observasi dan wawancara terstruktur pada Januari-Februari 2023. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedua KUGAR terbentuk dari swadaya anggota. KUGAR mendapat bantuan dari Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi dan Kabupaten serta Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut (PRL). Lahan yang digunakan merupakan tanah bengkok kepala desa yang disewa dan tanah milik petambak sendiri. Semua petambak laki-laki, 85,71?rusia produktif, dan seluruhnya belum memiliki pengalaman dalam usaha tambak garam. Sebagian petambak (57,14%) tidak aktif lagi. KUGAR berhenti diakibatkan beberapa faktor, yaitu: (1) Pemasaran tidak berjalan lancar. Ketidaklancaran tersebut mengakibatkan produksi terhambat karena kekurangan modal kerja. (2) Manajemen usaha belum baik, data produksi dan pemasaran tidak dicatat secara teratur, dan fungsi kelompok tidak berjalan. (3) Sebagian konsumen tidak suka dengan fisik garam karena masih basah dan menggumpal, serta harganya tinggi, yaitu Rp4.500,00/kg garam organik halus.

The Salt Peasant Empowerment Program (Pemberdayaan Usaha Garam Rakyat/PUGAR) at Kebumen Regency was carried out through the formation of Salt Business Groups (Kelompok Usaha Garam/KUGAR) in several locations. Some KUGARs stopped production after one year of operation. This research aims to find out: (1) The description of PUGAR and KUGAR in Kampung Garam Kebumen; and (2) The factors that caused these KUGARs to stop operating. The research locations were selected by the purposive sampling method, namely KUGAR Jagad Kidul and Jaga Sari Asin. The research respondents were all KUGAR members, both active and inactive (14 people). Data collection was conducted in January­February 2023 through observation and structured interviews. The results of this research show that the two KUGARs were formed from self-help members. KUGAR received assistance from the District and Provincial Marine and Fishery Office and the Directorate General of Marine Spatial Management (Pengelolaan Ruang Laut/PRL). The land used is leased land and land owned by the peasant. All peasants are male, 85,71% are of productive age, and all of them have no experience in the salt farm business. Some of the peasants (57,14%) are no longer active. KUGAR stopped due to several factors: (1) Marketing didn’t run smoothly, so production was hampered. (2) Business management was not good, production and sales data were not recorded regularly, and group functions didn’t work. (3) Some consumers didn’t like the physical appearance of the salt because it was still wet and lumpy, and the price was high at Rp4.500,00/kg.

Kata Kunci : Kabupaten Kebumen, KUGAR, manajemen usaha tambak garam, PUGAR

  1. S1-2023-442753-abstract.pdf  
  2. S1-2023-442753-bibliography.pdf  
  3. S1-2023-442753-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2023-442753-title.pdf