Laporkan Masalah

Pemuda Dalam Narasi: Analisis Narasi Kebijakan MBKM Dalam Konteks Transisi Pemuda dari Pendidikan ke Pekerjaan

Maulana Aji Negara, Dr. Erda Rindrasih, S.Si., M.U.R.P

2023 | Skripsi | ILMU ADMINISTRASI NEGARA (MANAJEMEN DAN KEBIJAKAN PUBLIK)

Narasi berperan penting dalam menentukan penerimaan publik terhadap suatu kebijakan. Dengan mengambil isu kepemudaan di Indonesia pasca-Reformasi dan kasus kebijakan Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM), studi ini bertujuan untuk mengkaji bagaimana kebijakan MBKM dinarasikan sebagai upaya mengatasi masalah transisi pemuda dari dunia pendidikan ke pekerjaan; dan memahami bagaimana narasi tersebut dapat diterima oleh mahasiswa sebagai subjek kebijakannya. Studi ini menggunakan pendekatan Narrative Policy Framework (NPF) pada level meso untuk menganalisis bangunan narasi kebijakan MBKM dan level mikro untuk menganalisis penerimaan pemuda terhadap narasi kebijakan tersebut. Temuan penting dalam studi ini menunjukkan bahwa pemerintah mempromosikan dirinya sebagai hero yang dapat menyelesaikan masalah transisi pemuda melalui kebijakan MBKM yang membekali pemuda dengan kompetensi yang gayut dengan kebutuhan zaman. Narasi kebijakan MBKM memiliki keyakinan akan pentingnya human capital dan adanya masalah skill mismatch antara institusi pendidikan tinggi dengan dunia kerja. Nadiem Makarim menjadi narator utama karena citranya sebagai menteri dari golongan pemuda. Individualisasi permasalahan menjadi faktor kunci yang membuat pemuda dapat menerima narasi kebijakan MBKM karena pemuda dalam penelitian ini cenderung melihat masalah transisi sebagai tanggung jawab tiap individu. Selain itu, pemuda juga memiliki kepercayaan yang tinggi terhadap Nadiem Makarim yang membuat mereka mudah menerima narasi kebijakan MBKM. Studi ini berkontribusi untuk menjembatani gap antara temuan NPF di level meso dengan level mikro serta turut andil dalam pengembangan kajian kepemudaan di Indonesia dengan mengeksplorasi peran kuasa negara dalam membentuk subjek pemuda melalui narasi kebijakan.

The narrative plays an important role in determining public acceptance of a policy. By taking the issue of youth in post-Reformation Indonesia and the case of the Merdeka Learn Kampus Merdeka (MBKM) policy, this study aims to examine how the MBKM policy is narrated as an effort to overcome the problem of youth transition from education to work; and understand how the narrative can be accepted by students as the subject of their policy. This study uses the Narrative Policy Framework (NPF) approach at the meso level to analyze the building of the MBKM policy narrative and at the micro level to analyze youth acceptance of the policy narrative. An important finding in this study shows that the government promotes itself as a hero who can solve youth transition problems through the MBKM policy that equips youth with competencies that are relevant to the needs of the times. The MBKM policy narrative believes in the importance of human capital and the problem of a skills mismatch between higher education institutions and the world of work. Nadiem Makarim is the main narrator because of his image as a youth minister. The individualization of problems is a key factor that makes youth accept the MBKM policy narrative because the youth in this study tend to see transition issues as the responsibility of each individual. In addition, the youth also have high trust in Nadiem Makarim, which makes them easy to accept the MBKM policy narrative. This study contributes to bridging the gap between NPF findings at the meso level and micro level and contributes to the development of youth studies in Indonesia by exploring the role of state power in shaping youth subjects through policy narratives.

Kata Kunci : Narasi kebijakan, pemuda, transisi pemuda, kebijakan MBKM, Narrative Policy Framework

  1. S1-2023-443150-abstract.pdf  
  2. S1-2023-443150-bibliography.pdf  
  3. S1-2023-443150-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2023-443150-title.pdf