Keberlanjutan Pertanian Padi Organik di Kabupaten Sleman
Arwida Albarizki Widodo, Prof. Dr. Ir. Sunarru Samsi Hariadi, M.S. ; Riesma Andiani, S.P., M.Sc. ; Dr. Dyah Woro Untari, S.P., M.P.
2023 | Skripsi | PENYULUHAN & KOMUNIKASI PERTANIAN
Sektor pertanian merupakan sektor utama dalam pemenuhan kebutuhan pangan masyarakat. Kegiatan pertanian tidak terlepas dari lahan pertanian berupa sawah. Kegiatan pertanian membutuhkan input berupa pupuk dan pestisida. Kegiatan pertanian yang baik sudah seharusnya memperhatikan kesehatan lingkungan, salah satunya dengan meminimalisir penggunaan input pertanian yang mengandung bahan kimia dengan sistem pertanian organik. Maka dari itu, penelitian ini bertujuan untuk: 1) mengetahui keberlanjutan pertanian organik di Kabupaten Sleman, dan 2) mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi keberlanjutan pertanian organik di Kabupaten Sleman. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Lokasi penelitian ini di Kapanewon Ngemplak dan Kapanewon Prambanan, Kabupaten Sleman. Penentuan lokasi dilakukan secara purposive dengan jumlah responden sebanyak 45 petani organik yang dipilih secara simple random sampling. Analisis yang digunakan adalah uji proporsi dan analisis regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lebih dari 50% petani organik di Kabupaten Sleman berhasil melakukan budidaya pertanian organik dengan baik secara keberlanjutan. Faktor yang berpengaruh secara signifikan terhadap keberlanjutan pertanian organik di Kabupaten Sleman adalah persepsi petani terhadap pertanian organik dan self efficacy (keyakinan dalam diri) petani dalam menerapkan pertanian organik. Adapun faktor-faktor yang tidak berpengaruh secara signifikan adalah peran penyuluh, fungsi kelompok tani, peluang pasar, akses informasi, lama bertani organik, dan pendidikan.
The agricultural sector is the main sector in fulfilling the food needs of the community. Agricultural activities are closely related to agricultural land, such as paddy fields. Agriculture requires inputs such as fertilizers and pesticides. Good agricultural practices should pay attention to environmental health, one of which is by minimizing the use of chemical inputs through organic farming systems. Therefore, this research aims to: 1) determine the sustainability of organic farming in Sleman Regency, and 2) identify the factors that influence the sustainability of organic farming in Sleman Regency. This research uses a descriptive method with a quantitative approach. The research was conducted in Ngemplak and Prambanan sub-districts, Sleman Regency. The location was determined purposively, and there were 45 organic farmers selected as respondents using simple random sampling. The analysis used proportion tests and multiple linear regression analysis. The results of the research show that more than 50% of organic farmers in Sleman Regency have successfully practiced sustainable organic farming. The factors that significantly influence the sustainability of organic farming in Sleman Regency are farmers' perceptions of organic farming and farmers' self-efficacy in implementing organic farming. The factors that do not have a significant influence are the role of extension workers, farmer group functions, market opportunities, information access, years of organic farming experience, and education.
Kata Kunci : Pertanian Organik, Keberlanjutan, Persepsi, Self Efficacy