Laporkan Masalah

KONDISI SOSIAL EKONOMI KELUARGA BALITA STUNTING: STUDI KASUS POSYANDU DESA KAUMAN, KECAMATAN KAUMAN, KABUPATEN PONOROGO

Deva Bahtiar Putri, Dr. Atik Triratnawati, M.A.

2023 | Skripsi | ANTROPOLOGI BUDAYA

Intisari


Salah satu masalah gizi pada anak Balita yang menjadi perhatian luas di Indonesia adalah stunting. Kasus stunting pada Balita terjadi pada masyarakat dari semua latar belakang sosial ekonomi. Kondisi sosial ekonomi keluarga yang meliputi tingkat pendidikan, pendapatan, pengetahuan, keadaan rumah tangga, dan aktivitas ekonomi menjadi penyebab tidak langsung terjadinya masalah stunting pada anak, karena hal ini mempengaruhi bagaimana cara keluarga memenuhi kebutuhan gizi anak. Berbagai upaya penanggulangan stunting telah dilakukan, namun kasus stunting masih banyak ditemukan terutama di Desa Kauman, Kecamatan Kauman, Kabupaten Ponorogo. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui alasan masih banyak ditemukan Balita stunting dan kondisi sosial ekonomi keluarga stunting di Desa Kauman, Kecamatan Kauman, Kabupaten Ponorogo. 

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang dilakukan di Desa Kauman, Kecamatan Kauman, Kabupaten Ponorogo selama 6 bulan (Mei-Oktober 2022) dengan melibatkan wawancara dan observasi mendalam terhadap 5 ibu yang memiliki Balita stunting, 3 kader Posyandu, dan 1 kader stunting. 

Hasil dari penelitian ini adalah stunting dialami oleh keluarga kelas sosial ekonomi atas maupun bawah, anggapan bahwa stunting adalah keturunan, sebagian besar anak stunting mengalami kesulitan makan, pengasuhan dilakukan selain oleh ibu menjadi salah satu faktor terjadinya stunting, dan masih banyak ibu atau pengasuh yang kurang memiliki pengetahuan mengenai pola pemberian makanan kepada anak.

Kata kunci: stunting, sosial ekonomi, pengasuhan, susah makan


Abstract


One of the nutritional problems in children under five that is of widespread concern in Indonesia is stunting. Cases of stunting in toddlers occur in people from all socioeconomic backgrounds. Family socioeconomic conditions which include the level of education, income, knowledge, household conditions, and economic activity are indirect causes of stunting problems in children, because this affects how families meet children's nutritional needs. Various efforts to overcome stunting have been carried out, but stunting cases are still found, especially in Kauman Village, Kauman District, Ponorogo Regency. This study aims to determine the reasons why stunting toddlers are still found and the socioeconomic conditions of stunting families in Kauman Village, Kauman District, Ponorogo Regency. 

This research is a qualitative research conducted in Kauman Village, Kauman District, Ponorogo Regency for 6 months (May-October 2022) involving interviews and in-depth observation of 5 mothers who have stunting toddlers, 3 Posyandu cadres, and 1 stunting cadre. 

The results of this study are stunting experienced by upper and lower socioeconomic class families, the assumption that stunting is hereditary, most stunted children have difficulty eating, parenting carried out other than by mothers is one of the factors for stunting, and there are still many mothers or caregivers who lack knowledge about the pattern of feeding children.



Keywords: stunting, socioeconomic, parenting, picky eater


Kata Kunci : stunting, sosial ekonomi, pengasuhan, susah makan

  1. S1-2023-430858-abstract.pdf  
  2. S1-2023-430858-bibliography.pdf  
  3. S1-2023-430858-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2023-430858-title.pdf