Assessing Job Satisfaction of Community Pharmacists with The Warr-Cook-Wall Instrument in West Java
Sintaresmi Kusumah Wardani, Prof. Dr. apt. Susi Ari Kristina, M.Kes.
2023 | Tesis | Magister Manajemen Farmasi
Latar belakang: Apoteker yang bekerja di masyarakat memainkan peran penting dalam menyediakan layanan farmasi. Jam kerja apoteker yang panjang dan tanggung jawab yang besar berdampak pada kepuasan kerja yang mereka rasakan terhadap pekerjaannya. Menurut data Profil Kesehatan Indonesia, Jawa Barat memiliki fasilitas kesehatan primer terbanyak di Indonesia, namun peneliti belum menemukan penelitian mengenai kepuasan kerja apoteker di Jawa Barat, khususnya apoteker komunitas.
Tujuan: Mengidentifikasi variabel-variabel yang mempengaruhi kepuasan kerja apoteker komunitas di Jawa Barat.
Metode: Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dan merupakan penelitian observasional analitik dengan desain cross-sectional studies. Penelitian dilakukan pada pertengahan Desember 2022 hingga pertengahan Februari 2023 dengan subjek penelitian apoteker komunitas (apotek, puskesmas, atau klinik) yang bekerja di wilayah Jawa Barat. Instrumen penelitian disebarkan melalui google form ke masing-masing Pengurus Cabang IAI di Jawa Barat. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah karakteristik demografi dan pekerjaan, kuesioner kepuasan kerja apoteker. Analisis yang digunakan adalah analisis univariat (analisis deskriptif dan distribusi) dan analisis bivariat (analisis linier regresi berganda).
Hasil: Hasil dalam penelitian ini menunjukkan nilai rata-rata kepuasan dari faktor intrinsik adalah 3.04 plus minus 0.66, dan faktor ekstrinsik adalah 3.0 plus minus 0.7. Nilai rata-rata terendah dari kedua faktor tersebut adalah pengakuan (2,9 plus minus 0,7) dan pendapatan (2,7 plus minus 0,8). Kepuasan kerja apoteker komunitas dipengaruhi oleh jenis kepemilikan apotek (p=0,041) dan jam kerja (p=0,046). Hasil analisis regresi menunjukkan bahwa jam kerja berpengaruh negatif terhadap kepuasan kerja.
Kesimpulan: Apoteker komunitas di Jawa Barat merasa puas dengan pekerjaan mereka dengan tingkat kepuasan yang dipengaruhi oleh jenis kepemilikan apotek dan jam kerja. Enam puluh enam persen apoteker memilih untuk bekerja di sektor farmasi saat ini.
Background: Pharmacists who work in the community play a significant part in providing pharmaceutical services. Pharmacists' long working hours and the great responsibility have an impact on how satisfied they feel with their jobs. According to data from the Indonesian Health Profile, West Java has the most primary health facilities in Indonesia, but researchers have not found research on job satisfaction in West Java pharmacists, especially community pharmacists.
Objective: To identify the variables that affect community pharmacists' job satisfaction in West Java.
Method: This research uses quantitative methods and an analytical observational research with a cross-sectional studies design. The study was conducted in mid-December 2022 to mid-February 2023 with research subjects community pharmacists (pharmacies, primary health centre or clinics) working in the West Java region. Research instruments are distributed via google form to the each IAI Branch Management in West Java. The instruments used in this study were the demographic and job characteristics, pharmacist job satisfaction questionnaire. The analysis used is univariate analysis (descriptive and distribution analysis) and bivariate analysis (multiple regression linear analysis).
Result: The results in this study show a mean satisfaction value of intrinsic factors is 3.04 plus minus 0.66, and extrinsic factors is 3.0 plus minus 0.7. The lowest mean score from both factors are recognition (2.9 plus minus 0.7) and income (2.7 plus minus 0.8). Community pharmacists' job satisfaction is influenced by pharmacy ownership type (p=0.041) and working hour (p=0.046). The regression analysis indicate that working hour had negatively influenced job satisfaction.
Conclusion: Community pharmacists in West Java are satisfied with their workwith satisfaction level being affected by pharmacy ownership type and working hour. Sixty six percent of pharmacists chose to work in the current pharmaceutical sector.
Kata Kunci : Job Satisfaction, Community Pharmacy, West Java