Adsorben Karbon Ampas Tahu Teraktivasi HNO3 Untuk Adsorpsi Ion Logam Cr(VI) Dalam Limbah Elektroplating
Ahun Muhidin, Dr.rer.nat Nurul Hidayat Aprilita, S.Si., M.Si. ; Prof. Dr. Endang Tri Wahyuni, M.S.
2023 | Skripsi | KIMIA
Telah dilakukan penelitian pemanfaatan ampas tahu menjadi
karbon ampas tahu teraktivasi HNO3 (KATH) untuk adsorpsi ion logam
Cr(VI) dalam limbah elektroplating. Penelitian ini bertujuan untuk memanfaatkan
ampas tahu sebagai adsorben teraktivasi HNO3 dalam mengadsorpsi ion
logam Cr(VI) pada limbah elektroplating. KATH dibuat dengan dikeringkannya
ampas tahu selama 7 hari di bawah sinar matahari, kemudian dipanaskan selama 3
jam pada suhu 500 °C. Karbon diaktivasi dengan larutan HNO3 1 M.
Adsorben yang sudah diaktivasi kemudian ditambahkan pada sampel limbah
elektroplating untuk adsorpsi ion logam Cr(VI) dan dikarakterisasi dengan
Fourier Transform Infrared (FTIR), Scanning Electron Microscope (SEM), Surface
Area Analyzer (SAA) dan dilakukan analisis penurunan kadar ion logam Cr(VI)
dengan Spektrofotometer UV-Vis.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa KATH memiliki luas
permukaan sebesar 2,04 m2/g dengan ukuran pori 10 nm yang termasuk
mesopori. Pada KATH muncul gugus fungsi karboksilat pada panjang gelombang 1751
cm-1 , yang dapat mengikat adsorbat. KATH mampu mengadsorpsi Cr(VI)
pada pH optimal 2, massa adsorben 0,3 g, waktu kontak 60 menit, dan konsentrasi
awal adsorbat 1 ppm. Kinetika adsorpsi mengikuti kinetika reaksi orde dua semu,
sedangkan isotherm adsorpsi mengikuti isotherm Dubinin-Radushkevich. Presentasi
penyerapan Cr(VI) dalam limbah elektroplating pada keadaan optimal sebesar
99,46%, yaitu dengan konsentrasi akhir ion logam Cr(IV) sebesar 0,012 mg/L, dan
kapasitas adsorpsinya sebesar 0,36 mg/g.
Research has been carried out on the utilization of tofu
waste into HNO3 (KATH) activated tofu waste carbon for adsorption of
Cr(VI) metal ion in electroplating waste. This study aims to utilize tofu solid
waste as an adsorbent activated by HNO3 in adsorbing Cr(VI) metal
ion in electroplating waste. KATH is made by drying tofu solid waste for 7 days
under the sun, then heated for 3 hours at 500 °C. Carbon was activated with 1 M
HNO3 solution. The activated adsorbent was then added to the
electroplating waste samples for adsorption of Cr(VI) metal ion and
characterized by Fourier Transform Infrared (FTIR), Scanning Electron
Microscope (SEM), Surface Area Analyzer (SAA) and Analysis of the reduction in
Cr(VI) metal ion levels was carried out using a UV-Vis spectrophotometer.
The results showed that KATH has a surface area
of 2.04 m2/g with a pore size of 10 nm which is mesoporous. In KATH,
carboxylate functional groups appear at a wavelength of 1751 cm-1,
which can bind adsorbate. KATH was able to adsorb Cr(VI) at an optimal pH of 2,
an adsorbent mass of 0.3 g, a contact time of 60 minutes, and an initial
adsorbate concentration of 1 ppm. The adsorption kinetics follows the pseudo<!--[if !supportFootnotes]-->[1]<!--[endif]-->second order reaction
kinetics, while the adsorption isotherm follows the Dubinin<!--[if !supportFootnotes]-->[1]<!--[endif]-->Radushkevich
isotherm. Absorption percentage of Cr(VI) in electroplating waste at optimal
conditions was 99.46%, with a final Cr(IV) metal ion concentration of 0.012
mg/L, and an adsorption capacity of 0.36 mg/g.
Kata Kunci : adsorpsi, ampas tahu, asam nitrat, ion logam Cr(VI)/adsorption, tofu solid waste, nitric acid, Cr(VI) metal ion