Tingkat Prevalensi Kontrasepsi Menurut Kondisi Sosial Ekonomi Kabupaten Gunngkidul
Amanda Rastiana Putri, Dr. Umi Listyaningsih, S.Si., M.Si
2023 | Skripsi | GEOGRAFI DAN ILMU LINGKUNGAN
Pengendalian jumlah penduduk melalui pengaturan jumlah anak didukung dengan penggunaan alat kontrasepsi yang mampu mengatur kejadian kehamilan. Capaian penggunaan kontrasepsi disebut dengan Angka Prevalensi Kontrasepsi, angka ini menjadi tanda keberhasilan program Keluarga Berencana pada suatu wilayah. Selama kurun waktu 2010-2017 Kabupaten Gunungkidul memiliki prevalensi kontrasepsi yang tinggi. Kabupaten ini memiliki kondisi sosial ekonomi yang menarik untuk dikaji. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui distribusi angka prevalensi kontrasepsi dan capaian angka prevalensi kontrasepsi menurut kondisi sosial ekonomi setiap kapanewon di Kabupaten Gunungkidul pada tahun 2020.
Data-data yang digunakan merupakan data sekunder pada tahun 2020 yang berasal dari beberapa instansi pemerintah kabupaten setempat. Penelitian dilakukan menggunakan metode deskriptif kuantitatif yaitu hasil penyajian data berupa grafik batang, grafik kuadran, dan peta yang dianalisis secara deskriptif. Variabel yang digunakan adalah angka prevalensi kontrasepsi, rumah tangga miskin, perempuan berpendidikan rendah, perempuan bekerja, dan perempuan pelaku pernikahan dini.
Hasil menunjukkan prevalensi kontrasepsi pada tahun 2020 memiliki nilai capaian di atas target nasional dan rata-rata Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Berdasarkan klasidikasi terdapat 14 kapanewon yang masuk dalam kategori prevalensi kontrasepsi tinggi dan 4 kapanewon lainnya termasuk kategori rendah. Terdapat perbedaaan capaian Angka Prevalensi Kontrasepsi antar kapanewon di Kabupaten Gunungkidul berdasarkan kondisi sosial ekonomi setiap wilayahnya. Berdasarkan aspek pendidikan, kemiskinan, dan pernikahan dini menunjukkan pola yang serupa yaitu menghasilkan dua kategori kondisi yang berbeda. Berdasarkan aspek status bekerja perempuan menghasilkan empat kondisi yang berbeda.
Controlling the population through regulating the number of children is supported by using contraceptives. It's able to regulate the incidence of pregnancy. The rate of contraceprive use is called Contraception Prevalence Rate (CPR). CPR could assess the success of the family planning program. It is known that during the period 2010-2017 Gunungkidul Regency has an interesting socio-economic condition to study. This study aims to determine the distribution of Contraceptive Prevalence Rate and the achievement of Contraceptive Prevalence Rate according to socio-economic conditions by sub-district in Gunungkidul Regency in 2020.
The data used is secondary data in 2020 which comes from several local district government agencies. The research was conducted using a quantitative descriptive method, like bar graphs, quadrant graphs, and maps which were analyzed descriptively. The variables used are contraceptive prevalence rates, poor households, women with low education, working women, and adolescent married women.
The results show that the prevalence of contraception in 2020 has an achievement value above the national target and the average for the Special Region of Yogyakarta. Based on the classification, there are 14 districts which had high contraceptive prevalence and 4 other districts had low prevalence. There are differences in the achievement of Contraceptive Prevalence Rate in Gunungkidul Regency based on the socio-economic conditions of each region. Based on the aspect of education, poverty, and early marriage show a similar pattern, which generate into two different categories. Based on the aspect of women's working status it's generate four different conditions.
Kata Kunci : angka prevalensi kontrasepsi, sosial ekonomi, keluarga berencana