Variasi Tipe Gaya Arsitektur Pada Bangunan di Pusat Kota Tulungagung
Nuria Qusnul Qotimah, Sektiadi, S.S., M.Hum.
2023 | Skripsi | ARKEOLOGI
Variasi dari gaya arsitektur Indis merupakan perpaduan dari suatu hasil karya seni dengan pengetahuan tentang bangun. Arsitektur Indis merupakan percampuran antara gaya bangunan lokal dengan gaya bangunan orang-orang Barat. Penelitian ini dilakukan di wilayah pusat kota Tulungagung, Prov. Jawa Timur. Pada sekitar awal abad ke 19 atau pada tahun 1800-an wilayah pusat kota Tulungagung mulai terbentuk tatanan kota, hal ini disebabkan karena pada masa sebelumnya, wilayah ini masih berupa wilayah rawa-rawa. Proses pengeringan dari rawa-rawa ini terbilang cukup lama, sehingga dapat dikatakan bangunan arsitektur Indis mulai masuk dan berkembang pada pertengahan abad ke-19. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan adanya bangunan Indis yang kebanyakan memiliki angka tahun 1840-an. Arsitektur Indis yang ada di pusat kota Tulungagung memiliki empat variasi tipe gaya bangunan, yaitu arsitektur Indische Empire, arsitektur Indis transisi, arsitektur Indis modern, dan arsitektur Compagnie Stijl. Pada dasarnya tidak semua dari ciri arsitektur Indis yang ada di Belanda di terapkan semua pada arsitektur bangunan di wilayah pusat kota Tulungaggung. Tulisan ini dibatasi pada identifikasi gaya bangunan dan mengapa bangunan tersebut dapat mendominasi di wilayah pusat kota Tulungagung.
Indische architectural style variations is a fusion of works of art with knowledge of architecture. Indische architecture is a blend of local building styles with Western building styles. This research was conducted in the downtown area of Tulungagung, East Java Province. Around the beginning of the 19th century or in the 1800s the downtown area of Tulungagung began to form, this is because this area used to be a swamp area. The process of draining the swamps took a long time, so it can be said that Indische architectural buildings began to enter and develop in the mid-19th century. This can be proven by the existence of Indische buildings, most of which have figures from the 1840s. Indische architecture in downtown Tulungagung has four types of building styles, namely Indische Empire architecture, transitional Indische architecture, modern Indische architecture, and Compagnie Stijl architecture. Basically, not all Indische architectural characteristics in the Netherlands are applied to all building architecture in the downtown area of Tulungagung. This paper is limited to the identification of building styles and why these buildings can dominate the downtown area of Tulungagung.
Kata Kunci : Kata kunci: arkeologi kolonial, arsitektur indis, bangunan kolonial