Laporkan Masalah

Kajian Hubungan Body Condition Score (BCS) Terhadap Periode Estrus Postpartum Sapi Potong Di Kecamatan Girimulyo Kabupaten Kulon Progo

Fajar Noor Maula Achmad, drh. Agung Budiyanto, M.P., Ph.D.

2023 | Skripsi | KEDOKTERAN HEWAN

Sapi potong merupakan salah satu sumber pangan daging utama di Indonesia. Sapi yang umum diternakkan di Indonesia antara lain sapi Peranakan Ongole (PO), Simmental Peranakan Ongole (SimPO), dan Limousin Peranakan Ongole (LimPO). Estrus postpartum merupakan estrus pertama setelah melahirkan. Estrus postpartum menjadi faktor penting untuk menentukan waktu betina dapat dikawinkan kembali. Body Condition Score (BCS) merupakan salah satu faktor penting yang mempengaruhi periode estrus postpartum. Maka dari itu, dilakukan penelitian pada sapi potong di area Kecamatan Girimulyo, Kabupaten Kulon Progo unuk mengetahui hubungan antara BCS dengan periode estrus postpartum. Sampel yang digunakan adalah sapi PO, sapi SimPO, dan sapi LimPO dengan jumlah sapi yang memenuhi kriteria sampel sebanyak 106 ekor sapi. Sampel diambil dengan melakukan wawancara kepada pemilik dan/ atau pengurus ternak, dengan pertanyaan yang diajukan adalah nama pemilik, alamat, breed, umur sapi, dan waktu estrus postpartum. Penilaian BCS dilakukan dengan melakukan inspeksi dan palpasi. Sampel yang telah didapat dikelompokkan menjadi 3 kelompok BCS. Data diolah menggunakan program Microsoft Excel dan SPSS menggunakan pengujian Kruskal Wallis untuk menentukan signifikansi di antara sapi dengan kelompok BCS 1-2, 2.1-3, >3. Hasil analisa menunjukan bahwa ada signifikansi yang tinggi (P<0>estrus postpartum.

Beef cattle are one of the main meat food sources in Indonesia. Cattle that are commonly bred in Indonesia include Ongole Peranakan (PO), Simmental Ongole Peranakan (SimPO), and Limousin Ongole Peranakan (LimPO). Postpartum estrus is the first estrus after giving birth. Postpartum estrus is an important factor in determining when a female can be re-mated. Body Condition Score (BCS) is one of the factors that can affect the postpartum estrous periode. Therefore, a study was conducted on beef cattle in Girimulyo District, Kulon Progo Regency to determine the relationship between BCS and postpartum estrous periodes. The samples used were PO cattle, SimPO cattle, and LimPO cattle with a total of 106 cows that met the sample criteria. Samples were taken by conducting interviews with livestock owners and/or caretakers, with the questions asked were the owner's name, address, breed, age of the cow, and postpartum estrous time. BCS assessment is done by inspection and palpation. The samples that have been obtained are grouped into 3 BCS groups. Data were processed using Microsoft Excel and SPSS programs using the Kruskal Wallis test to determine significance among cattle with BCS 1-2, 2.1-3, >3 groups. The results of the analysis showed that there was a high significance (P<0>

Kata Kunci : estrus postpartum, BCS, sapi potong

  1. S1-2023-445427-abstract.pdf  
  2. S1-2023-445427-bibliography.pdf  
  3. S1-2023-445427-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2023-445427-title.pdf