Autentikasi Kopi Robusta terhadap Kasingsat sebagai Adulteran Berdasarkan Karakter Makroskopis, Mikroskopis dan Kromatografi Lapis Tipis-Densitometri dengan Pendekatan Kemometrika
Mushtholikhul Fuad, Dr. Djoko Santosa, M.Si. ; Prof. Dr. apt. Abdul Rohman, M.Si.
2023 | Skripsi | FARMASI
Permintaan kopi yang tinggi
di pasar menyebabkan beberapa produsen melakukan pemalsuan kopi. Salah satu
bahan yang digunakan sebagai pemalsu kopi adalah kasingsat. Metode yang
digunakan untuk mendeteksi pemalsuan kopi masih terbatas. Penelitian ini
bertujuan untuk melakukan autentikasi kopi robusta dengan kasingsat sebagai
adulteran menggunakan uji makroskopis, mikroskopis dan KLT-Densitometri.
Biji kopi robusta dan biji kasingsat disangrai
menggunakan oven dengan dua perlakuan tingkat penyangraian, yaitu medium
roast (15-20 menit) dan dark roast (20-30 menit). Semua sampel lalu
dilakukan uji makroskopis, mikroskopis dan KLT-Densitometri dikombinasikan
dengan Principal Component Analysis (PCA) dan Partial Least Square (PLS).
Bubuk kopi robusta dan
kasingsat sulit dibedakan dengan uji makroskopis. Uji mikroskopis dapat melacak
keberadaan bubuk kasingsat pada kopi robusta dengan ditemukannya fragmen
palisade sebagai fragmen pengenal kasingsat. Uji mikroskopis dapat mendeteksi
pemalsuan sampel kopi robusta hingga konsentrasi pemalsu sebesar 10% b/b. Uji
KLT-Densitometri dikombinasikan dengan kemometrika dapat mengautentikasi kopi
robusta terhadap kasingsat sebagai adulteran hingga konsentrasi pemalsu sebesar
10% b/b . Analisis PCA dapat memisahkan sampel kopi robusta, kasingsat dan
model pemalsuan dengan cukup memuaskan pada kedua perlakuan. Untuk kalibrasi
PLS, diperoleh nilai R2 medium roast 0,947 dan R2
dark roast 0,993. Nilai RMSEC medium roast 0,072 dan dark roast 0,026.
The high demand
for coffee in the market has caused several producers to adulterate coffee. One
of the materials used as coffee adulterant is coffee-senna. The methods that
used to detect coffee alduteration are limited. This study aims to authenticate
robusta coffee from coffee-senna as adulterant using macroscopic, microscopic,
and TLC-densitometry methods.
All seeds
samples were roasted in an oven with two roasting levels, that is medium roast
(15-20 minutes) and dark roast (20-30 minutes). All samples were then analyzed
to macroscopic, microscopic, and TLC-Densitometry combined with Principal
Component Analysis (PCA) and Partial Least Square (PLS).
Robusta coffee
and coffee-senna powder are difficult to distinguish by macroscopic tests.
Microscopic tests can detect adulterants in robusta coffee by finding palisade
fragments as adulterant identifier fragments in model samples up to 10% w/w adulterant
concentration. TLC-Densitometry test combined with chemometrics were able
authenticate robusta coffee against coffee-senna adulterant up to 10% w/w
adulterant concentration. PCA was able to separate all samples quite
satisfactorily in both roasting level. The PLS calibration obtained the R2
value for medium roast was 0,947 and R2 for dark roast was 0.993.
The RMSEC value for a medium roast is 0,072 and the dark roast is 0,026. The
PLS validation obtained R2 value for medium roast was 0,889 and for
R2 dark roast was 0,982. The RMSECV value for a medium roast is
0,105 and the dark roast is 0,042.
Kata Kunci : Pemalsuan; Kopi robusta; Kasingsat; KLT-Densitometri