Laporkan Masalah

Analisis Strategi Serikat Pekerja Lamis (SP Lamis) dalam Mengawal Pemenuhan Hak Kesejahteraan Pekerja: (Studi kasus tentang Serikat Pekerja di Waralaba Kebab Bosman Cabang D.I. Yogyakarta Tahun 2022)

Agus Wahyu Nugroho, Dr.rer.pol. Mada Sukmajati, S.I.P., M.P.P.

2023 | Skripsi | ILMU PEMERINTAHAN

Serikat Pekerja Lamis (SP Lamis) merupakan salah satu serikat pekerja pertama bidang food and beverage (F&B) dari waralaba Kebab Bosman di D.I. Yogyakarta yang terbentuk pada 21 Februari 2022. Adanya serikat pekerja ini merupakan respons terhadap perubahan kebijakan waralaba yang menimbulkan resistensi dari pekerja yang memiliki kesadaran dan didukung oleh aktornya belajar memahami pendidikan politik perburuhan. Penelitian ini bergerak dari pertanyaan tentang bagaimana strategi Serikat Pekerja Lamis (SP Lamis) dalam mengawal hak kesejahteraan pekerja Kebab Bosman D.I. Yogyakarta Tahun 2022? 

Penelitian ini dianalisis menggunakan teori advokasi kebijakan terpadu dan di dukung oleh ‘martir’ berwujud manusia yang mampu menggunakan sumber dayanya secara optimal dalam rangka bergerak untuk melawan yang dapat dibedah menggunakan teori karakter. Merujuk pada metode penelitian kualitatif dengan studi kasus menggunakan teknik purposive sampling lalu diperkuat penentuan informan menggunakan snowball sampling yang berlokasi di area D.I. Yogyakarta dengan rentang waktu penelitian Mei 2022 hingga Maret 2023. Pada penelitian ini memperlihatkan bagaimana gambaran kondisi dinamika resistensi dari serikat pekerja dalam tubuh waralaba terhadap perubahan kebijakan waralaba yang dampaknya condong negatif bagi para pekerja. Pengumpulan data penelitian ini diperoleh menggunakan observasi dan wawancara kepada narasumber kunci maupun tambahan hingga tercapai data jenuh di mana setiap penggalian data terhadap setiap informan hasil jawaban selalu konsisten dan sama.

Hasil penelitian ini menggambarkan strategi advokasi kebijakan terpadu yang dilakukan oleh SP Lamis yang sudah melakukan proses lobi dan negosiasi, melakukan pengajuan surat pengaduan ke Disnaker. Akibat situasi sudah tidak ‘kondusif’ maka dipilihlah jalur tiga proses advokasi yaitu pelancaran tekanan politik yang dibungkus dengan tajuk “Aksi, Doa bersama, dan Silaturahmi” pada 1 Maret 2022 berlokasi di Kantor Kebab Bosman Monjali. Pelancaran tekanan dengan cara ini bertujuan untuk menyadarkan kembali hati nurani dari waralaba selaku pemberi kerja yang semena-mena mengeluarkan kebijakan tanpa memperhatikan aspek hak kesejahteraan pekerja. Adapun implikasi dari strategi yang telah dilakukan yakni keberhasilan tuntutan yang mempengaruhi peningkatan kesejahteraan pekerja dengan terpenuhinya kejelasan status kerja ditinjau ulang melalui Perjanjian Kerja Bersama, penghapusan kebijakan posisi helper, pengupahan memakai tier dan sistem lama, fasilitas kesehatan serta penunjang pekerja (apar, P3K, gawai, sistem kasir digital (MOKA Pos), dan lain-lain) akan disediakan. Dampak dari kegiatan advokasi ini yakni para pekerja didaftarkan BPJS Ketenagakerjaan yang merupakan perlindungan tenaga kerja untuk mengatasi risiko sosial dan ekonomi dengan mekanisme asuransi sosial. Keunikan penelitian ini yakni SP Lamis terbentuk dalam kurun waktu singkat dan hanya memiliki afiliasi dengan Serikat Merdeka Sejahtera (SEMESTA) yang merupakan serikat dengan manuver politik ‘bahaya’, ketuanya tidak sengaja menjadi pekerja dengan posisi Supervisor Koordinator di Kebab Bosman. Berkat kedudukannya, pembacaan situasi, source, dan keilmuan yang mumpuni mampu mendorong kesuksesan dari advokasi kebijakan dari SP Lamis.


Serikat Pekerja Lamis (SP Lamis) is one of the first food and beverage franchise unions from Kebab Bosman in D.I. Yogyakarta, which was formed on February 21, 2022. This worker union is a response to a change in franchise policy which has caused resistance from workers who have awareness and are supported by actors learning to understand labor politics education. This research moves from the question of how the strategy of the Serikat Pekerja Lamis (SP Lamis) is guarding the welfare rights of Kebab Bosman D.I. Yogyakarta workers in 2022.

This research is analyzed by integrated policy advocacy theory. It is supported by 'martyrs' in the form of humans who can use their resources optimally to move against those that can be dissected using character theory. Referring to the qualitative research method with case studies using a purposive sampling technique and then strengthening the determination of informants using snowball sampling located in the area of D.I. Yogyakarta with a research period from May 2022 to March 2023. This study shows how the dynamics of resistance from trade unions within the franchised body to changes in franchise policy which harm workers are depicted. Research data was collected using observation and interviews with key informants and additional sources until data saturation was reached. In each data collection for each informant, the answers were always consistent and the same.

The results of this study describe an integrated policy advocacy strategy conducted by SP Lamis, who has carried out the lobbying and negotiation process and submitted a complaint letter to the Manpower Office. As a result of the situation not being 'conducive', three advocacy processes were chosen, namely launching political pressure wrapped in the headline "Action, Joint Prayer, and Gathering" on March 1, 2022, located at the Kebab Bosman Monjali Office. Launching pressure in this way aims to reawaken the conscience of franchisors as employers who arbitrarily issue policies without regard to aspects of workers' welfare rights. The implications of the strategy that has been carried out are the success of demands that affect the improvement of workers' welfare by fulfilling the clarity of work status reviewed through a Collective Labor Agreement, abolishing the helper position policy, remuneration using the old tier system, health facilities and worker support (apar, first aid, gadgets, digital cashier system (MOKA Pos), et cetera.) will be provided. The impact of this advocacy activity is that workers are registered with BPJS Ketenagakerjaan, which is a protection for workers to overcome social and economic risks with a social insurance mechanism. The uniqueness of this research is that SP Lamis was formed in a short period and only has an affiliation with the Serikat Merdeka Sejahtera (SEMESTA), which is a union with 'dangerous' political manoeuvers whose chairman accidentally becomes a worker with the position of Supervisor Coordinator at Kebab Bosman. Blessed with his position, reading of the situation, sources, and qualified knowledge, he was able to drive the success of SP Lamis's policy advocacy.


Kata Kunci : Serikat Pekerja Lamis, Advokasi Kebijakan, Kesejahteraan, Martir

  1. S1-2023-430805-abstract.pdf  
  2. S1-2023-430805-bibliography.pdf  
  3. S1-2023-430805-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2023-430805-title.pdf