Laporkan Masalah

Hubungan Antara Status Gizi dengan Risiko Jatuh, Frekuensi dan Lama Rawat di Rumah Sakit Pada Lansia di Daerah Istimewa Yogyakarta

Yuki Kurnia Qonita Dewi, Tony Arjuna, S.Gz., M.Nut.Diet., Ph.D., AN., APD.

2023 | Skripsi | GIZI KESEHATAN

Latar Belakang: Daerah Istimewa Yogyakarta menjadi salah satu provinsi dengan sebaran penduduk lansia terbesar di Indonesia. Proses penuaan menyebabkan berbagai penurunan yang salah satunya adalah penurunan kekuatan otot yang menyebabkan jatuh pada lansia. Risiko jatuh menjadi penyebab kematian terbesar kedua di dunia. Jatuh dikaitkan dengan rawat inap di rumah sakit. Pasien dengan malnutrisi akan memiliki lama rawat inap yang lebih panjang dan kemungkinan masuk rumah sakit kembali.

Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara status gizi dengan risiko jatuh, frekuensi masuk rumah sakit, dan lama rawat inap pada lansia di Daerah Istimewa Yogyakarta.

Metode: Penelitian ini menggunakan data primer dengan rancangan cross-sectional dengan pendekatan retrospektif. Subjek penelitian merupakan subjek penelitian pada penelitian primer di tahun 2015 dan 2018 yang ditindaklanjuti setelah 5 tahun. Terdapat 114 subjek yang masih memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Variabel bebas pada penelitian ini adalah status gizi, variabel terikat yaitu risiko jatuh, frekuensi masuk rumah sakit, dan lama rawat inap. Data dianalisis dengan Spearman’s Correlation, Independent T-Test, dan uji One-Way ANOVA.

Hasil: Hasil penelitian menunjukkan tidak adanya pengaruh dari perbedaan status gizi dengan risiko jatuh pada lansia. Namun, status gizi lansia memiliki hubungan signifikan dengan frekuensi masuk rumah sakit (p = 0,016) dan lama rawat di rumah sakit (p = 0,001). 

Kesimpulan: Status gizi yang baik tidak mempengaruhi penurunan risiko jatuh pada lansia, serta status gizi yang baik akan mempengaruhi rendahnya frekuensi masuk rumah sakit dan lama rawat inap lebih pendek pada lansia di Daerah Istimewa Yogyakarta.

Background: The Special Region of Yogyakarta is one of the provinces with the largest distribution of the elderly population in Indonesia. The aging process causes various declines, one of which is a decrease in muscle strength which causes falls in the elderly. The risk of falling is the second leading cause of death in the world. Falls are associated with hospital admissions. Patients with malnutrition will have a longer length of hospital stay and are more likely to be readmitted.

Objective: This study aims to determine the relationship between nutritional status and the risk of falls, frequency of readmission, and length of stay in the elderly in the Special Region of Yogyakarta.

Methods: This study used primary data with a cross-sectional design with a retrospective approach. The study subjects were research subjects in primary research in 2015 and 2018 who were followed up after 5 years. There were 114 subjects who still met the inclusion and exclusion criteria. The independent variables in this study were nutritional status, and the dependent variables were the risk of falls, frequency of readmission, and length of stay. Data were analyzed with Spearman's Correlation, Independent T-Test, and One-Way ANOVA test.

Result: The results showed no effect of differences in nutritional status on the risk of falls in the elderly. However, the nutritional status of the elderly has a significant relationship with the frequency of admission to the hospital (p = 0.016) and the length of stay in the hospital (p = 0.001).

Conclusion: Good nutritional status does not affect the reduction in the risk of falls in the elderly, and good nutritional status will affect the lower frequency of admission to the hospital and shorter length of stay in the elderly in the Special Region of Yogyakarta

Kata Kunci : Status Gizi, Lansia, Risiko Jatuh, Frekuensi Masuk Rumah Sakit, Lama Rawat Inap

  1. S1-2023-441958-abstract.pdf  
  2. S1-2023-441958-bibliography.pdf  
  3. S1-2023-441958-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2023-441958-title.pdf