Laporkan Masalah

Pengembangan Model Simulasi Perilaku Masyarakat Kota Yogyakarta Dalam Mengelola Sampah Makanan Rumah Tangga Dengan Agent Based Modeling Simulation

Mohammad Alfian, Ir. Anna Maria Sri Asih, S.T., M.M., M.Sc., Ph.D., IPM., ASEAN.Eng.

2023 | Skripsi | TEKNIK INDUSTRI

Berdasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan pada tahun 2021, Sampah makanan merupakan komponen sampah terbesar di Indonesia dengan angka sekitar 39,59?ri total sampah nasional. Rumah tangga menjadi kelompok penyumbang sampah makanan terbesar dengan angka 39,76%. Di kota Yogyakarta, angka sampah makanan rumah tangga lebih tinggi dibanding angka nasional. Dari total sampah yang ditimbulkan, sebesar 50,21% sampah yang dihasilkan adalah sampah makanan dan 55,17% sampah makanan yang dihasilkan berasal dari kelompok rumah tangga.
Pada penelitian ini, dilakukan pemodelan dengan mengklasifikasikan perilaku masyarakat dalam mengelola sampah makanan menjadi 2 perilaku, yaitu mengelola dan tidak mengelola. Selanjutnya, dilakukan pengujian terhadap variabel yang mempengaruhi perilaku masyarakat dalam mengelola sampah makanan. Teori yang digunakan pada penelitian ini adalah Norm Activation Model (NAM) yang bertujuan untuk merepresentasikan intensi masyarakat dalam mengelola sampah makanan dengan menggunakan metode analisis regresi yang bertujuan untuk menentukan model prediksi dari perilaku mengelola sampah makanan berdasarkan faktor pengaruhnya. Dan penggunaan Agent Based Modelling untuk untuk memodelkan perilaku masyarakat dan mensimulasikan kebijakan yang dilakukan untuk menekan angka sampah makanan rumah tangga.
Hasil analisis menunjukkan bahwa perilaku pengelolaan sampah makanan rumah tangga dipengaruhi oleh intensi, pengetahuan lingkungan, kepemilikan fasilitas, retribusi, dan lingkungan sekitar. Berdasarkan hasil analisis, faktor yang paling berpengaruh terhadap perilaku mengelola sampah makanan adalah kepemilikan fasilitas pengelolaan sampah makanan. Pada skenario yang dimodelkan dengan meningkatkan kepemilikan fasilitas sebesar 50?ri kondisi awal, didapatkan bahwa terjadi penurunan angka sampah hingga 5% per tahun.

According to the data from Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan in 2021, food waste is the largest waste component in Indonesia with a number around 39.59% of the total national waste. Households are the largest food waste contributor group with 39.76% of total food waste. In Yogyakarta City, the rate of household food waste is higher than the national rate. Around 50.21% of the waste generated is food waste and 55.17% of the food waste generated comes from households.
In this study, modeling was carried out by classifying people's behavior in managing food waste into 2 behavior, namely managing and not managing. Furthermore, the variables that influence people's behavior in managing food waste are tested. The theory used in this study is the Norm Activation Model (NAM) which aims to represent people's intentions in managing food waste using regression analysis method which seeks to determine the predictive model of food waste management behavior based on its influencing factors. And Agent-Based Modelling is used to model people's behavior and simulate policies undertaken to reduce household food waste.
The results of this analysis indicate that household food waste management behavior is influenced by intention, environmental knowledge, ownership of food waste management facilities, retribution, and the surrounding environment. Based on the results, the factor that has the most influence on the behavior of managing food waste is the ownership of food waste management facilities. In the scenario modeled by increasing ownership facilities by 50% from the initial condition, it is found that there is a decrease in the amount of food waste up to 5% per year.

Kata Kunci : Sampah makanan rumah tangga, Agent Based Modelling, Yogyakarta

  1. S1-2023-443799-abstract.pdf  
  2. S1-2023-443799-bibliography.pdf  
  3. S1-2023-443799-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2023-443799-title.pdf