Laporkan Masalah

The Gendered Challenges of Labor Refugees: Jordan Compact Failures in Fostering Developmental Change

Davina Tri Damayanti, Dr. Ririn Tri Nurhayati

2023 | Skripsi | Ilmu Hubungan Internasional

Kompak Uni Eropa-Jordan meruupakan inisiatif yang didirikan antara Uni Eropa dan pemerintah Yordania untuk mengubah aliran pengungsi dari Suriah sebagai prospek pembangunan. Terutama, dengan cara mengubah kelompok ini menjadi prosper ekonomi melalui process pengintegrasisan mereka ke dalam industri pekerjaan di Yordania. Namun, dalam implementasinya, terdapat partisipasi yang minim dari pengungsi Suriah , khususnya dari kelompok pengungsi perempuan Suriah. Dengan memanfaatkan teori feminis pascakolonial, tesis ini bertujuan untuk menganalisis kendala-kendala yang menghalangi para perempuan tersebut untuk bekerja. Ditemukan bahwa para pemangku kepentingan memiliki motif pribadi yang melatarbelakangi perjanjian tersebut, membangun klausul-klausul yang tidak sesuai dengan budaya kolektivis masyarakat Suriah yang mempertahankan patriarki. Akibatnya, perempuan Suriah mengalami double colonization. Wacana WID tentang desakan kesetaraan telah mengakibatkan hasil yang merugikan bagi perempuan Suriah, karena kurangnya pengakuan atas prospek mereka bekerja dengan sesama laki-laki dan peran ganda yang melekat pada perempuan. Selain itu, double colonization juga dialami oleh perempuan yang mau bekerja, karena pelaksanaan kesepakatan menghargai pekerjaan laki-laki dibandingkan dengan perempuan.

The EU-Jordan Compact is an initiative erected between the EU and Jordanian government to transform the flow of refugees from Syria as a development prospect. Predominantly, through transforming these groups of people into economic capital by integrating them into the Jordanian workforce. However, in its implementation, it receives minimum turnout and unfavorable results, specifically from the female Syrian refugees. By utilizing post-colonial feminist theory, the thesis aims to analyze the hindrance that prevent these women from working. It is found that the stakeholders self-interested motives that foregrounds the agreement constructs clauses that are not suitable inside the collectivist culture of the Syrians that maintains patriarchy. As a consequence, the Syrian women experiences othering and double colonization. In the former, the WID discourse insistence upon equality generates detrimental result to Syrian woman, as it lacks acknowledgement upon the prospect of them working with fellow men and the dual role attached to women. Additionally, double colonization is experienced by the women that are willing to work, as the implementation of the agreement values male work in comparison to female. 

Kata Kunci : refugees; post-colonial feminism; EU-Jordan Compact; collectivism; intersectionalism

  1. S1-2023-440490-abstract.pdf  
  2. S1-2023-440490-bibliography.pdf  
  3. S1-2023-440490-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2023-440490-title.pdf