Validitas Relatif Hasil Penilaian Konsumsi Pangan Nutrinote Dibandingkan dengan Food Recall 24 Jam pada Siswa SMP di Kota Yogyakarta
Anisya Nur Andani, R. Dwi Budiningsari, SP., M.Kes., Ph.D; Harry Freitag LM, S.Gz., M.Sc., RD.,Ph.D
2023 | Skripsi | GIZI KESEHATAN
Latar Belakang: Masa remaja merupakan fase yang sangat penting karena terdapat peluang kesehatan yang sangat besar dan terbentuknya pola hidup sehat saat dewasa. Penilaian konsumsi makan pada remaja penting dilakukan untuk mengetahui gambaran kebiasaan makan remaja. Aplikasi Nutrinote merupakan salah satu metode inovasi teknologi berbasis foto digital yang dikembangkan untuk mengurangi kelemahan dari metode konvensional. Penelitian validitas relatif ini diperlukan untuk menilai kesesuaian aplikasi Nutrinote dengan metode food recall 24 jam.
Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui validitas relatif aplikasi Nutrinote dibandingkan dengan metode penilaian konsumsi pangan konvensional (food recall 24 jam) dalam menilai asupan energi dan zat gizi makro pada responden siswa SMP di Kota Yogyakarta.
Metode Penelitian: Penelitian ini merupakan penelitian uji diagnostik penggunaan aplikasi Nutrinote terhadap food recall 24 jam pada responden remaja. Besar sampel adalah 39 responden yang menggunakan aplikasi Nutrinote dengan menggunggah foto konsumsi sebelum dan sesudah makan selama di sekolah ke dalam aplikasi. Selain itu, konsumsi responden juga dinilai menggunakan metode food recall 24 jam.
Hasil Penelitian: Analisis validitas relatif menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan secara statistik (p< 0>Nutrinote dan food recall 24 jam. Terdapat korelasi antara kedua metode dengan kekuatan korelasi rendah (lemak = 0,34) hingga korelasi sedang (energi = 0,46; protein = 0,47 dan karbohidrat = 0,54). Hasil Bland-Altman plots menunjukkan 94-97% subjek berada dalam area limits of agreement (LOA). Namun, terdapat indikasi underestimasi yang ditunjukkan oleh Nutrinote untuk semua energi dan zat gizi makro (p<0>Nutrinote terhadap 24HR dalam menilai asupan energi dan zat gizi makro pada remaja SMP adalah kurang baik (energi = 21,4%; lemak = 34,8%; karbohidrat= 11,1%) hingga cukup baik (protein = 68,8%) dan spesifisitasnya adalah baik (protein = 71,4%; lemak = 87,5%) hingga sangat baik (energi = 96%; karbohidrat = 96,7%).
Kesimpulan: Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa aplikasi Nutrinote tidak valid terhadap food recall 24 jam dalam menilai asupan energi dan zat gizi makro pada remaja SMP di Kota Yogyakarta.
Background: Adolescence is a very important phase because there are enormous health opportunities and the formation of a healthy lifestyle in adulthood. Dietary assessment in adolescents is important to get an overview of adolescent eating habits. The Nutrinote application is a digital image-based technology as an innovation method developed to reduce the weaknesses of conventional methods. This relative validity research is needed to assess the suitability of the Nutrinote application with the 24-hour recalls method.
Objectives: To determine the relative validity of the Nutrinote application compared to the conventional dietary assessment method (24-hour recalls) in assessing energy and macronutrient intake in junior high school students of Yogyakarta City.
Methods: This research is a diagnostic study on junior high school adolescents in the city of Yogyakarta. The sample size is 39 respondents who use the Nutrinote application by uploading photos of before and after eating while at school into the application. In addition, respondents' consumption was also assessed using the 24-hours recall method.
Results: Relative validity analysis showed that there was a statistically significant difference (p <0>Nutrinote and 24-hour recalls. There is a correlation between the two methods with a low correlation strength (fat = 0.34) to moderate correlation (energy = 0.46; protein = 0,47; and carbohydrates = 0.54). The results of the Bland-Altman plots showed that 94-97% of subjects are within the limits of agreement (LOA) area. However, there are indications of underestimation shown by Nutrinote for energy and macronutrients (p<0>Nutrinote to 24HR in assessing energy intake and macronutrients in junior high school adolescents was poor (energy = 21,4%; fat = 34,8%; carbohydrates = 11,1%) to moderate (protein = 68,8). %) and the specificity was good (protein = 71,4%; fat = 87,5%) to very good (energy = 96%; carbohydrates = 96,7%).
Conclusion: Based on the results of the analysis, it can be concluded that the Nutrinote application is not valid for 24-hour recalls in assessing energy and macronutrient intake in junior high school adolescents in the city of Yogyakarta.
Kata Kunci : Validitas Relatif, Nutrinote, Food Recall 24 Jam, Remaja, Energi, Zat Gizi Makro