Kerentanan Peserta Magang Melalui Program MBKM (Studi Pada Mahasiswa Universitas Gadjah Mada yang Mengikuti Magang Melalui program MBKM Sebagai Pekerja Prekariat)
Fina Nurliana, Gregorius Ragil WIbawanto, S.Sos, MA.
2023 | Skripsi | Sosiologi
Tren globalisasi dan perkembangan teknologi informasi saat ini berkembang
begitu pesatnya, hal tersebut mengakibatkan terjadinya perubahan dalam seluruh
tatanan kehidupan manusia. Salah satunya yaitu dalam bidang pendidikan yang
dituntut untuk dapat menciptakan sumber daya manusia yang handal dan cakap
sehingga dapat menjadi pelaku ekonomi yang produktif. Dalam ranah perguruan
tinggi sendiri sedang gencar mencetuskan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka
(MBKM) sebagai terusan dari program link
and match yang sudah ada sejak dahulu. Program tersebut menawarkan berbagai
jenis kegiatan yang dapat diikuti oleh setiap mahasiswa, salah satunya yaitu
kegiatan magang. Kegiatan magang melalui program MBKM dianggap dapat memberikan
banyak manfaat kepada pesertanya, akan tetapi terdapat beberapa hal yang justru
dapat merugikan peserta itu sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
bagaimana dinamika yang terjadi dalam proses magang melalui program MBKM dan
juga untuk mengetahui apa saja kerentanan yang dialami oleh setiap peserta saat
mengikuti kegiatan magang program MBKM terutama bagi mahasiswa Universitas
Gadjah Mada. Jenis penelitian yang digunakan yaitu kualitatif dengan
menggunakan analisis deskriptif untuk mendeskripsikan dan menganalisis dinamika
dan berbagai kerentanan yang dialami oleh peserta magang melalui program MBKM.
Proses observasi dan wawancara dilakukan sebagai teknik pengumpulan data.
Penggunaan teori prekariat milik Guy Standing digunakan untuk menganalisis
kerentanan yang dialami oleh peserta magang MBKM sebagai pekerja prekariat.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa walaupun program MBKM dibentuk oleh
pemerintah dan menawarkan begitu banyak manfaat, namun demikian nyatanya para
peserta magang justru mengalami berbagai jenis tindak eksploitasi saat kegiatan
magang berlangsung. Peserta magang sudah menemui berbagai risiko yang membuat
posisinya menjadi rentan jauh sebelum pelaksanaan kegiatan magang berlangsung,
seperti saat proses pendaftaran dan seleksi. Selain itu penelitian ini
mengungkap bahwa terdapat beberapa aspek yang menimbulkan risiko peserta magang
sehingga posisinya menjadi semakin rentan yaitu antara lain; 1) jam kerja; 2)
beban kerja; 3) upah; dan yang terakhir yaitu 4) jaminan perlindungan sosial.
The trend of globalization and the development of
information technology are currently growing rapidly, this changes the entire
order of human life. One of them is the education field which is required to be
able to create reliable and capable human resources. Therefore they can be
productive economic workers. In order to achieve the goals, the policy makers in
realm of tertiary institutions intensively launching the Merdeka Belajar Kampus
Merdeka (MBKM) program as a continuation of the link and match program that had
been existed for a long time. The program offers various types of activities
that every student can participate in, one of which is an internship.
Internship through the MBKM program are considered to be able to provide many
benefits to the participants. However there are a number of term and condition
in the program which actually can be detrimental to the participants
themselves. This study aims to find out how the dynamics in the apprenticeship
process in the MBKM program occurred and also to find out what are the
vulnerabilities experienced by each participant when participating in the MBKM
internship program, especially for Gadjah Mada University students. The type of
research used is qualitative through descriptive analysis to describe and
analyze the dynamics and various vulnerabilities experienced by apprentices who
participated in the MBKM program. The process of observation and interviews
were carried out as a data collection technique. The use of Guy Standing's
precariat theory was used to analyze the vulnerabilities experienced by MBKM
apprentices as precariat workers. The results of this study indicate that even
though the MBKM program was established by the government and offers so many
benefits, yet in fact the apprentices experience various types of acts of
exploitation during the apprenticeship activities. Apprentices had encountered
various risks which make their position vulnerable long before the internship
takes place, such as during the registration and selection process. In
addition, this study case research reveals that there are several aspects that
pose risks to apprentices therefore their position becomes vulnerable, such as;
1) working hours; 2) workload; 3) wages; and, 4) social protection guarantees.
Kata Kunci : Program MBKM, Kegiatan Magang, Kerentanan, Pekerja Prekariat