Laporkan Masalah

Sport for Tomorrow (SFT) sebagai Instrumen Soft Power Jepang dalam Kerja Sama Internasional

Arsy Ranah Malaya Suhada, Dra. Siti Daulah Khoiriati, MA.

2023 | Skripsi | Ilmu Hubungan Internasional

Dilihat dari rekam jejaknya, Jepang merupakan negara yang tahu persis bagaimana memanfaatkan berbagai peluang dan sumber daya sebagai aset soft power. Meskipun mengalami peningkatan, dalam perkembangannya penggunaan soft power Jepang selalu mengalami kendala. Pengalaman imperialisme dan ketegangan ideologis masih menjadi penghalang utama bagi negara-negara untuk mempercayai Jepang. Akibatnya, negara-negara selalu berpikir bahwa keinginan Jepang untuk kerja sama atau melakukan negosiasi pasti memiliki motif tersembunyi. Ketidakpercayaan tersebut tentu akan menghambat penyebaran soft power Jepang. Jepang pernah berhasil memanfaatkan soft power melalui diplomasi olahraga ketika menjadi tuan rumah Olimpiade Tokyo 1964. Kini, Jepang kembali menggunakan acara olahraga melalui program Sport for Tomorrow sebagai instrumen soft power nya. 

Jepang memanfaatkan program ini sebagai instrumen dalam membangun tingkat kepercayaan negara-negara terhadap Jepang sehingga menimbulkan keinginan untuk meningkatkan hubungan kerja sama dan jaringan dengan pemerintah Jepang baik kerja sama melalui aktor atau lembaga Jepang. Sport for Tomorrow berkontribusi dalam kerja sama internasional Jepang melalui tiga pilar utama yang terdiri dari banyak kegiatan dan proyek. Kegiatan- kegiatan tersebut dijalankan oleh aktor-aktor yang berkolaborasi untuk mengupayakan kerja sama antara Jepang dan negara lain dalam setiap pilar. Tulisan ini menggunakan teori soft power dan diplomasi publik dari Nye (2008) untuk menjelaskan kontribusi Sport for Tomorrow dalam kerja sama internasional Jepang. 

Based on Japan's track record, Japan is a country that knows exactly how to utilize various opportunities and resources as soft power assets. Although it has increased in its development, Japan's soft power has always experienced obstacles. The experience of imperialism and ideological tensions are still the main barriers for countries to trust Japan. As a result, countries always think that Japan's intention to cooperate or negotiate must have hidden motives. This distruct will constrain the spread of Japan's soft power. Japan once successfully utilized soft power through sports diplomacy when it hosted the 1964 Tokyo Olympics. Currently, Japan is once again using sporting events through the Sport for Tomorrow program as an instrument of its soft power. 

Japan utilizes this program to build the level of trust of countries towards Japan. Therefore, it will create a desire to increase cooperation and networking with the Japanese through Japanese actors. Sport for Tomorrow contributes to Japan's international cooperation through three main pillars consisting of many activities and projects. These activities are undertaken by actors who collaborate in many activities and projects. This research uses Nye's (2008) theory of soft power and public diplomacy to explain Sport for Tomorrow's contribution to Japan's international cooperation. 

Kata Kunci : Sport for Tomorrow, soft power, diplomasi publik, steering committee

  1. S1-2023-440812-abstract.pdf  
  2. S1-2023-440812-bibliography.pdf  
  3. S1-2023-440812-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2023-440812-title.pdf