Laporkan Masalah

Analisis Penggunaan Antibiotik pada Pasien Bedah Digestif Bangsal Rawat Inap Rumah Sakit Akademik Universitas Gadjah Mada

Pingki Arum Saskiya, Dr. apt. Chairun Wiedyaningsih, M.Kes., M.App.Sc. ; apt. Taufiqurrohman, M.Clin.Pharm

2023 | Skripsi | FARMASI

Bedah digestif termasuk dalam kategori operasi terkontaminasi dan operasi bersih terkontaminasi, sehingga mempunyai risiko infeksi yang cukup tinggi. Antibiotik terapeutik dan profilaksis yang digunakan pada pasien bedah jika tidak sesuai akan berisiko resistensi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran rasionalitas penggunaan antibiotik, serta mengidentifikasi hubungan rasionalitas penggunaan antibiotik dan outcome klinik pasien bedah digestif. 

Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan metode cross sectional. Data penggunaan antibiotik pada penelitian ini diambil secara prospektif dari data bangsal rawat inap dan rekam medis pasien bedah digestif bangsal rawat inap RS Akademik UGM periode Januari – Maret 2023. Metode analisis rasionalitas penggunaan antibiotik dilakukan dengan menggunakan metode Gyssens. Hubungan rasionalitas penggunaan antibiotik berdasarkan alur Gyssens terhadap outcome klinik dianalisis menggunakan Chi square. 

Hasil pada penelitian ini didapatkan sampel 76 pasien. Penggunaan antibiotik profilaksis yang paling banyak digunakan untuk pasien bedah digestif adalah ceftriaxone (53,85%) dan cefazolin (41,03%). Sedangkan penggunaan antibiotik terapi yang paling banyak digunakan adalah ceftriaxone (41,94%) dan levofloxacin (29,03%). Rasionalitas penggunaan antibiotik profilaksis dengan kategori rasional terdapat 2 pasien (2,56%) dan pada penggunaan antibiotik terapi terdapat 17 pasien (25,37%).

Digestive surgery is categorized as contaminated surgery and clean contaminated surgery, and therefore has a high risk of infection. Therapeutic and prophylactic antibiotics used in surgical patients if not appropriate will risk resistance. The purpose of this study was to determine the description of the rationality of antibiotic use, as well as to identify the relationship between the rationality of antibiotic use and clinical outcomes of digestive surgery patients. 

This study is an analytic observational study with cross sectional method. Data on antibiotic use in this study were taken prospectively from inpatient ward data and medical records of digestive surgery patients in the inpatient ward of UGM Academic Hospital for the period January - March 2023. The method of analyzing the rationality of antibiotic use was carried out using the Gyssens Method. The relationship between the rationality of antibiotic use based on the Gyssens flow to clinical outcomes was analyzed using Chi square. 

The results in this study obtained a sample of 76 patients. The most widely used prophylactic antibiotics for digestive surgery patients were ceftriaxone (53.85%) and cefazolin (41.03%). While the most widely used therapeutic antibiotics were ceftriaxone (41.94%) and levofloxacin (29.03%). The rationality of prophylactic antibiotic use with the rational category was 2 patients (2.56%) and in the use of therapeutic antibiotics there were 17 patients (25.37%).

Kata Kunci : bedah digestif, rasionalitas antibiotik, Gyssens, outcome klinik

  1. S1-2023-439932-abstract.pdf  
  2. S1-2023-439932-bibliography.pdf  
  3. S1-2023-439932-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2023-439932-title.pdf