Penataan Lingkungan Panas Bumi Dieng Menggunakan Analisis Multi Kriteria
Satria Widi Kartika, Ir. Pri Utami, M.Sc., Ph.D., IPM; Dr. Eng. Ir. Agung Setianto, S.T., M.Si., IPM
2023 | Skripsi | TEKNIK GEOLOGI
Lingkungan panas bumi
Dieng berada dalam kompleks
gunung
api dengan karakteristik adanya manifestasi panas bumi, situs
arkeologi dan tanah vulkanik yang subur. Karakteristik menyebabkan
berkembangnya kegiatan ekonomi di lingkungan ini.
Manifestasi panas bumi dan situs arkeologi dimanfaatkan sebagai daya tarik
pariwisata sedangkan tanah vulkanik yang subur dimanfaatkan sebagai lahan
pertanian. Sistem panas bumi dimanfaatkan sebagai sumber energi untuk pembangkit listrik dan
keindahan pegunungan vulkanik menjadi magnet bagi para pengunjung. Pada
kenyataannya, kegiatan ekonomi sering kali mengabaikan aspek keamanan dan
keselamatan. Di beberapa tempat, kegiatan
pariwisata dan pertanian berada dekat dengan aktivitas manifestasi. Selanjutnya
terdapat kegiatan pertanian yang dilakukan di lereng pegunungan
yang berakibat meningkatnya risiko banjir dan longsor. Terakhir, terdapat area permukiman
dan pertanian di dekat infrastruktur
pembangkit seperti pipa dan sumur bor.
Penelitian
ini bertujuan memberikan asesmen
terhadap kegiatan ekonomi di
area penelitian berdasarkan parameter geologi dan non-geologi.
Parameter geologi berupa manifestasi panas bumi, litologi, struktur geologi,
bahaya banjir dan bahaya longsor. Parameter non-geologi berupa infrastruktur
pembangkit listrik energi panas bumi, jaringan jalan, permukiman, situs
arkeologi, serta lahan pertanian dan hutan. Parameter
diperoleh dari data sekunder, interpretasi citra
Landsat-9 dan Sentinel-2B, serta pengamatan lapangan yang
kemudian dianalisis dengan metode
analisis multi kriteria berupa analytical hierarchy process (AHP) untuk menghasilkan peta zona kegiatan ekonomi.
Peta zona kegiatan ekonomi terbagi menjadi tiga zona
yaitu aman, tidak aman, dan sangat tidak aman. Zona aman berada jauh dari aktivitas manifestasi dan pembangkit, tidak pada zona
arkeologi, tidak berada pada zona bahaya banjir, serta umumnya dekat dengan jaringan jalan. Zona tidak aman berada dekat dengan
aktivitas manifestasi dan pembangkit, berada pada zona arkeologi, berada pada
zona bahaya longsor dan banjir, serta umumnya jauh dari jaringan jalan. Zona
sangat tidak aman sangat dekat maupun di dalam area
aktivitas manifestasi dan pembangkit, dekat dengan situs arkeologi, berada pada
zona bahaya longsor dan banjir,
serta umumnya jauh dari jaringan jalan.
Dieng geothermal
environment is an area within the Dieng Volcanic Complex that has
characteristics in the form of geothermal manifestation, archaeological sites,
and fertile volcanic soils. These characteristics lead to the development of
economic activities for the locals.
Geothermal manifestation and archaeological sites are utilized as tourist
attractions while volcanic soils are utilized as agricultural land. Geothermal system also utilized as an energy source for geothermal
power plants, and the unique scenery of the volcanic range is a magnet for
tourists. In reality, economic activities related to these characteristics
often ignore security and safety aspects. In some places, there are tourism and
agricultural activities that are close to hydrothermal hazards. In addition,
agricultural activities carried out on the slopes of the mountains increase the
risk of floods and landslides. There are also residential and agricultural
areas near power plant infrastructures such as pipes and boreholes.
This
study aims to assess economic activities in the interest area based on geological and non-geological
parameters. Geological parameters are geothermal manifestations,
lithology, geological structures, flood hazards, and landslide hazards.
Non-geological parameters are geothermal power plant infrastructures, road
networks, settlements, archaeological sites, and finally, agricultural and
forest land. The parameters obtained from secondary data, interpretation of
Landsat-9 and Sentinel-2B imageries, and field observation, were then analyzed
using the multi criteria analysis in form of analytical hierarchy process (AHP) to produce an economic activity zone map.
The economic activity zone map then divided into three
categories: "safe zone", "unsafe
zone", and "hazardous
zone". The "safe zones" are far from manifestation activities and power plant
infrastructure, not in the archaeological zone, outside flood prone area, and generally close to the road network. "unsafe zones" are close to manifestation
activities and power plant infrastructure, both in and out of archaeological
zones, prone to landslide and flood, and far from road network. The "hazardous zones” are very close to manifestation
activities and power plant infrastructure, both in and out of archaeological
zones, prone to landslide and flood, and far from road network.
Kata Kunci : analisis multi kriteria, analytical hierarchy process, Dieng, kegiatan ekonomi, lingkungan panas bumi