Politik Memori Pasca-Pinochet dan Perannya dalam Rekonsiliasi dan Keadilan Transisional di Chile 1990-2010
Fanya Tarissa Anindita Wirawan, Dr. Diah Kusumaningrum, S.IP., M.A.
2023 | Skripsi | Ilmu Hubungan Internasional
Dijangkau dari perspektif politik memori, rekonsiliasi dan proses keadilan transisional pasca rezim militer Pinochet yang dimulai pada tahun 1990 mendemonstrasikan suatu studi kasus unik. Berbeda dari kebanyakan kasus di mana keberhasilan rekonsiliasi bergantung pada penciptaan narasi sosial historis yang tunggal oleh Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi (KKR) pada level nasional, rekonsiliasi di Chile justru dicapai dengan adanya keberagaman narasi alternatif masa lalu yang membentuk kolom-kolom memori terpilarisasi yang harmonis. Dengan menawarkan relevansi memori dalam rekonsiliasi, tulisan ini mengajukan dua argumen. Pertama, bahwa rekonsiliasi sosial politik di Chile terwujud melalui rekonsiliasi mnemonik yang berbasis rezim memori terpilarisasi. Kedua, upaya-upaya memorialisasi yang digagas oleh berbagai aktor di Chile menyediakan alternatif terhadap mekanisme pengungkapan kebenaran via KKR serta berhasil mengintegrasikan narasi-narasi personal ke dalam narasi publik, membuka ruang bagi dialog sosial, dan memungkinkan terbentuknya dan disepakatinya kebenaran restoratif tentang kekerasan masa lalu di Chile. Dalam rentang waktu setidaknya 20 tahun, memori tentang kekerasan politik dan pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) di masa lalu terus dinegosiasikan dan diinterpretasikan kembali oleh subjek-subjek sejarah di Chile—korban dan penyintas kekerasan, militer, maupun negara—dalam rangka menata ulang hubungan di antara pihak-pihak yang berkonflik secara fundamental dan mencapai penyelesaian yang rekonsiliatoris dalam babak kehidupan demokrasi yang baru.
Through the perspective of memory politics, reconciliation and the transitional justice process post-Pinochet, which started in 1990 in Chile lends a unique case study. Differing from most cases where the success of a reconciliation relies heavily on the Truth and Reconciliation Commission (TRC) forging a single socio-historical narrative, Chile reconciled on the basis of a harmonious pillarized memory regime, comprised of diverging narratives of the violent past. By offering the relevance of memory in reconciliation, this paper proposes two arguments. First, social and political reconciliation in Chile is underpinned by a mnemonic reconciliation built upon a pillarized memory regime. Second, memorialization projects initiated by various actors in Chile serve as an alternative to the TRC's truth-telling mechanism that successfully integrated personal narratives into public ones, provided spaces for social dialogue, and enabled the restorative truth of Chile's violent past to be formed and agreed upon. Within at least 20 years, historical subjects in Chile—victims and survivors, the military, and the state—constantly negotiated and reinterpreted the memories of past political violence and human rights violation in order to rearrange the fundamental relationships between conflicting parties and formulate a reconciliatory closure in a new chapter of democracy.
Kata Kunci : politik memori, kekerasan masa lalu, rekonsiliasi mnemonik, rekonsiliasi naratif, situs memori