RURAL BANKS´ INTENTION TO ADOPT M-BANKING IN THE SPECIAL REGION OF YOGYAKARTA
Joshua Yudantio Utomo, Prof. Amin Wibowo, Ph. D
2022 | Tesis | S2 Manajemen
Pandemi COVID-19
berdampak pada semua sektor perekonomian, termasuk sektor BPR. Di sisi lain, di
era digital ini, penggunaan m-banking untuk bertransaksi sudah menjadi
hal yang lumrah. Tak heran jika berbagai sektor, termasuk BPR sangat
membutuhkan m-banking, salah satu produk BPR dan masyarakat yang sangat
dibutuhkan, terutama di masa pandemi. Oleh karena itu, m-banking
dapat dianggap sebagai teknologi keuangan BPR. Studi ini mengkaji niat untuk
mengadopsi model m-banking di sektor perbankan, dipengaruhi oleh manfaat
yang dirasakan, konteks teknologi, konteks organisasi, dan konteks lingkungan.
Penelitian ini merupakan
penelitian eksplanatori dengan pendekatan survei. Berdasarkan tujuan
penelitian, maka penelitian ini dimaksudkan untuk menguji hipotesis. Metode
pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner. Penelitian ini
merupakan penelitian survei terhadap 75 pegawai BPR dan 87 nasabah BPR di
Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia. Alat analisis yang digunakan dalam
penelitian ini adalah Partial Least Square (PLS). Hasil penelitian yang
telah dilakukan menunjukkan bahwa konteks teknologi, konteks organisasi, dan
konteks lingkungan berpengaruh positif dan signifikan terhadap manfaat yang
dirasakan. Selanjutnya, manfaat yang dirasakan secara positif dan
signifikan mempengaruhi niat untuk mengadopsi m-banking.
Penelitian ini membahas kontribusi penelitian,
implikasi, keterbatasan, dan arah penelitian masa depan. Penelitian ini
diharapkan dapat meningkatkan kinerja BPR dalam digitalisasi, khususnya dalam
mengadopsi m-banking.
The COVID-19 pandemic has impacted all sectors of the
economy, including the rural banking sector. On the other hand, in this digital
era, the use of m-banking for transactions is commonplace. It's no wonder that
various sectors, including rural banks, desperately need
m-banking, one of the products rural banks and the public
desperately need, especially during the lockdown period. Hence, m-banking can
be considered a rural bank fintech. This study examines
the intention to adopt the m-banking model in the banking sector, influenced by
perceived usefulness, technological context, organizational context, and
environmental context.
This
research is explanatory research with a survey approach. Based on the research
objectives, this research is intended to test the hypothesis. The method of
data collection is done by distributing questionnaires. This research is a
survey study of 75 rural bank staff and 87 customers of rural banks in the
Special Region of Yogyakarta, Indonesia. The analytical tool used in this
research is Partial Least Square (PLS). The results of the research that has
been carried out show that the technological context, organizational context,
and environmental context have a positive and significant effect on perceived
usefulness. Furthermore, perceived usefulness positively and significantly
affects the intention to adopt m-banking.
This research discusses the study's
contributions, implications, limitations, and future research directions. This
research is expected to improve rural banks' performance in digitalization,
especially in adopting m-banking.
Kata Kunci : m-banking, technology-organization-environment, perceived usefulness, rural bank, COVID-19