Prospek manajemen pemerintahan pasca pemekaran Kabupaten Waropen di era otonomi daerah
ROGI, Robert Michael, Dr. Warsito Utomo
2004 | Tesis | Magister Administrasi PublikSeiring dengan digulirkannya otonomi daerah tahun 1999 dan ditindak lanjuti dengan adanya otonomi khusus di Provinsi Papua, maka beberapa daerah yang merasa telah layak untuk menjadi kabupaten baru memekarkan diri menjadi sebuah pemerintahan yang baru. Daerah Waropen yang merasa wilayahnya sangat luas perlu memekarkan diri untuk menjadi kabupaten yang baru. Hal ini ditindak lanjuti dengan terbitnya UU nomor 26 Tahun 2002 tentang pemekaran Kabupaten di Provinsi Papua. Tantangan kedepan adalah mengelola manajemen pemerintahannya. Dalam manajemen pemerintahan di kabupaten waropen, ada tiga aspek yang menjadi fokus utama dalam pe nelitian ini adalah Sumber Daya Aparatur , Sumber Daya Alam, dan Infra Struktur. Untuk itu penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui Prospek Manajemen Pemerintahan yang menjadi sasaran dari Manajemen Pemerintahan pasca pemekaran Kabupaten Waropen. Penelitian ini menggunakan Metode Penelitian kualitatif, sedangkan untuk menganalisis data dipergunakan teknik analisis deskriptif kualitatif sebagai prosedur untuk membantu menjawab pokok permasalahan dalam penelitian ini. Logika teoritik yang dipakai pada penulisan ini adalah, otonomi khusus sebagai landasan utama yang melahirkan pemekaran kabupaten dan didalam otonomi tersebut adanya pembagian kekuasaan berupa desentralisasi kepada daerah untuk melaksanakan manajemen pemerintahan. Untuk mencapai sasaran dari Prospek manajemen pemerintahan yang diharapakan, fenomena empirik yang ada dilapangan berupa sumber daya manusia aparatur, sumber daya alam dan infra struktur baik fisik maupun non fisik. Hasil temuan dilapangan yaitu: a). Prospek Sumber daya manusia aparatur yang ada saat ini dikatakan baik karena ada kemauan yang keras dari pemerintah setemnpat untuk meningkatkan kemmapuan SDM Aparatur dalam hal pendidikan, skill dan pengalaman; b). Sumber daya alam di waropen dilihat mempunyai prospek kedepan yang baik karena alam cukup melimpah yang terbagi dalam sumber daya laut dan sungai, sumber daya hutan dan sumber daya pertambangan serta sumber daya pertanian, permasalahan utamanya adalah kalau diekploitasi tanpa ada perencanaan yang matang, maka suatu saat akan menjadi beban bagi generasi mendatang; c). Infra struktur yang tersedia di waropen sampai saat ini masih sangat minim baik infra struktur fisik maupun non fisik. Infra struktur fisik berupa transportasi darat dan laut, bangunan kantor dan rumah, pasar sebagai sarana perekonomian, informasi dan telekomunikasi dan infra struktur fisik yang lain rasanya masih minim untuk layaknya sebuah kabupaten, sedangkan infra struktur non fisik berupa keuangan daerah sampai tahun 2004 masih diatur bersama dengan kabupaten induk, tetapi untuk anggaran lima tahun mendatang akan difokuskan untuk pembangunan fisik. Rekomendasikan yang ditawarkan untuk mencapai manajemen pemerintahan yang mempunyai prospek kedepan maka SDM aparatur perlu peningkatan dengan cara mengikuti pendidikan formal dan pelatihan yang diselengarakan oleh lembaga pendidikan yang berkompeten, SDA yang dipakai disesuaikan dengan kebutuhan bukan harus eksploitasi besar-besaran, dan infra struktur fisik perlu dibangun secepatnya dengan cara pengaturan keuangan tertumpu hanya pada kabupaten waropen, sehingga aparatur bisa betah berada di tempat kerja dalam melayani masyarakat.
By running the local autonomy in 1999 and following-up by existing the special autonomy in Papua Province, so many areas which perceive that they have been appropriate to be a new regency, then they develop themselves to be a new government. Waropen area which perceive that their location is very large need to develop themselves to be a new regency. This is to be followed up by emerging the Laws Number 26 year 2002 about the Developing of Regency in Papua Province. After it is developed to be a new regency, so the next challenge is how to manage the management of its government. In the government management in Waropen regency, there are tree aspects which become the main focus in this study, namely, Apparatus Resource, Natural Resource, Infrastruc ture. The aim of this study is to know the Government Management Prospect which becomes a target of Government Management after developing the Waropen Regency. This study uses a qualitative method, while to analyze the data, it uses a qualitative descriptive analysis technique as a procedure to help in answering a main problem in this study. The theoretical logical which is used in this study is the special autonomy as a basic fundamental which makes the developing of regency and in its autonomy, there is an authority dividing in the form of decentralization to local to run the government management. To achieve the target of the government management which is hoped, the empirical phenomenon which exists in the field is the apparatus human resource, the natural resource and infrastructure both physical or non-physical. The finding result in the field are: a) the apparatur human resource which provides still less until now and the level of education, skill, and working experience is too variation and is still dominated by the level of education of Senior High School, the main problem that the most officials are still reluctant to visit Waropen because Waropen’s infrastructure is very low; b) the natural resource in Waropen is very huge which is divided into sea and river resource, forest resource, mining resource, farming resource, the main problem is if it is explored without any good planning, so one day, it will become a burden for the next generation; c) infrastructure which provides in Waropen is still very low until now both physical or non-physical infrastructure. Physical infrastructure is the sea and land transportation, the building of office and house, the market as a means of economy, information and telecommunication and the other physical infrastructure appears still very low which is associated with a regency, while non-physical infrastructure is the local financial until in 2004, it is still managed together with the head regency. Based on these facts, it is recommended that to achieve the good government management, the apparatus human resource is necessary in dividing the proportion which is related with the amount, the level of education and working experience properly, the natural resource which is used must be matched according the need not must be explored in large scale, and physical infrastructure is necessary to be built as soon as possible in the way of managing the financial only based on Waropen regency, so the apparatur will enjoy where they work to serve the society.
Kata Kunci : Otonomi Daerah,Pemekaran Wilayah,Manajemen Pemerintahan