Dinamika Motivasi untuk Berubah pada Anak Binaan di Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kutoarjo
Hana Amanatul Ummah, Diana Setiyawati, S.Psi., MHSc., Ph.D., Psikolog
2023 | Skripsi | PSIKOLOGI
Perubahan dapat terjadi karena adanya ketidakseimbangan antara kekuatan pendorong dan kekuatan penahan. Agar perubahan terjadi, kekuatan pendorong harus lebih kuat daripada kekuatan penahan. Lembaga Pemasyarakatan berperan untuk membentuk warga binaan agar dapat menyadari kesalahan, memperbaiki diri, dan tidak mengulangi tindak pidana sehingga bisa diterima kembali oleh masyarakat. Namun, dari total 268.001 tahanan, sebanyak 18,12?alah pengulangan kejahatan. Artinya, kemungkinan kekuatan pendorong pada warga binaan tidak lebih besar daripada kekuatan penahannya. Tujuan dari penelitian ini, yaitu untuk mengetahui hal-hal yang mempengaruhi motivasi anak binaan di LPKA untuk berubah menjadi individu yang lebih baik. Penelitian ini merupakan studi kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Peneliti menemukan bahwa proses perubahan yang sedang dijalani oleh partisipan anak binaan memberi makna bagi setiap partisipan. Partisipan anak binaan jadi bisa menjalin pertemanan, merasa lebih nyaman serta dapat berkegiatan lebih positif. Dari hasil analisis data dan interpretasi, motivasi untuk berubah ketiga partisipan anak binaan di LPKA Kutoarjo dipengaruhi oleh lima hal, yaitu tujuan berupa ideal self yang hendak dicapai, motivasi intrinsik, motivasi ekstrinsik, dukungan dari orang lain serta peran dari kegiatan LPKA.
Behavior change can occur due to an imbalance between driving forces and restraining forces. For change to occur, the driving force must be stronger than the restraining force. Correctional institutions play a role in shaping prisoners so that they can realize their mistakes, improve themselves, and not repeat criminal acts so that they can be accepted back by society. However, of the total 268,001 prisoners, 18.12% are repeat offenders. This means that it is likely that the driving force in prisoners is not greater than the restraining force. The purpose of this research is to find out the things that influence the motivation of foster children in LPKA to change into better individuals. This research is a qualitative study with a phenomenological approach. The researcher found that the process of change that was being undertaken by the fostered child participants gave meaning to each participant. The fostered child participants are able to make friends, feel more comfortable, and carry out more positive activities. From the results of data analysis and interpretation, the motivation to change of the three participants of foster children in LPKA Kutoarjo is influenced by five things, namely goals in the form of ideal self to be achieved, intrinsic motivation, extrinsic motivation, support from others and the role of LPKA activities.
Kata Kunci : Anak Binaan, Motivasi, Perubahan Perilaku