Infestasi Kutu Penggigit (Bovicola Caprae) Pada Kambing Peranakan Etawah (Capra Aegagrus Hircus)
Cintya Hapsari Mahadhika, Dr. drh. Ana Sahara, M.Si.
2023 | Skripsi | KEDOKTERAN HEWAN
Pertumbuhan populasi Kambing Etawah (Capra aegagrus hircus) tidak sebanding dengan permintaan yang terus meningkat, disebabkan kambing dipelihara secara tradisional dalam skala kecil. Salah satu masalah kesehatan kambing yang sering terjadi adalah serangan kutu, yang dapat mempengaruhi kesehatan dan performanya. Identifikasi rinci spesies kutu dapat memberikan informasi morfologi dan morfometrik tentang kutu. Penentuan kejadian, intensitas, dan hubungan antara jenis kelamin kambing dan tingkat infeksi juga dapat dilakukan untuk mengendalikan infestasi kutu kambing. Sampel kutu dikoleksi secara acak pada dua daerah yaitu Kabupaten Magelang dan Kabupaten Sleman, dengan total kambing yang diperiksa sebanyak 31 ekor kambing. Spesies kutu diidentifikasi berdasarkan morfologi dan morfometri dengan mengkoleksi sampel kutu terlebih dahulu, kemudian dipreparasi dan dilanjutkan pengamatan preparat yang telah disiapkan di bawah mikroskop. Untuk menentukan identitas kutu sesuai dengan ukuran tubuh menggunakan aplikasi J-image. Kejadian dan intensitas dihitung menggunakan rumus perhitungan kejadian dan intensitas infeksi. Data diolah dengan SPSS untuk mengetahui hubungan jenis kelamin kambing dengan derajat infeksi. Berdasarkan morfologi dan morfometriknya, kutu yang diperiksa merujuk pada spesies Bovicola caprae. Tingkat kejadian infeksi Bovicola caprae di Kabupaten Magelang dan Kabupaten Sleman merupakan tingkat serangan infeksi yang sangat sering. Sedangkan tingkat intensitas infeksi Bovicola caprae di Kabupaten Magelang dan Kabupaten Sleman adalah parah. Tingkat infeksi Bovicola caprae dipengaruhi oleh jenis kelamin kambing.
The population growth of Capra aegagrus hircus is incomparable with the continuously increasing demand, this is because these goats are mostly traditionally kept on a small scale, which means their care is too small and can cause goats to be easily attacked by parasites. One of the most common goat health problems is lice infestation, which can affect their health and performance. Detailed identification of lice species can provide morphological and morphometric information about lice. Determination of the incidence, intensity, and relationship between goat sex and infection level can also be done to control goat lice infestation. Lice samples were collected randomly in two areas, Magelang District and Sleman District, with a total of 31 goats. Lice species were identified based on morphology and morphometry by first collecting tick samples, then preparing and observing the prepared preparations under a microscope. To determine the identity of ticks according to body size using the J-image application. Incidence and intensity were calculated using the incidence and intensity of infection calculation formula. Data were processed with Statistical Program for Social Science (SPSS) to determine the relationship between goat sex and the degree of infection. Based on their morphology and morphometrics, the ticks examined refer to the species Bovicola caprae. The incidence rate of Bovicola caprae infection in Magelang District and Sleman District is a very frequent level of infection. While the intensity level of Bovicola caprae infection in Magelang and Sleman districts is severe. The level of Bovicola caprae infection is influenced by the sex of the goats.
Kata Kunci : Bovicola caprae, intensitas, kejadian, morfologi, morfometrik