Formulasi Dan Evaluasi Sampo Nanoemulsi Kombinasi Minyak Atsiri Cengkeh (Syzgium aromaticum) Dan Kayu Manis (Cinnamomum burmannii) Sebagai Antijamur
Ummaiya Failasofi Assagaf, Dr.rer.nat. Ronny Martien, M. Si; Dr. Adhyatmika, M. Biotech., Apt.
2023 | Skripsi | FARMASI
Kelembapan
udara yang tinggi dan kurangnya kesadaran akan kebersihan diri merupakan salah
satu faktor penyebab meningkatnya pertumbuhan jamur Candida albicans, infeksi yang terjadi pada kulit
kepala dapat mengakibatkan ketombe. Berdasarkan
data empiris minyak atsiri cengkeh (Syzygium aromaticum)
dan kayu manis (Cinamomum burmannii) mengandung senyawa antijamur berupa
eugenol dan sinamaldehid. Namun, minyak atsiri bersifat mudah menguap. Oleh
karena itu, penelitian ini bertujuan memformulasikan nanoemulsi minyak atsiri
cengkeh dan kayu manis dalam sediaan sampo. Pada penelitian ini dilakukan uji
aktivitas antijamur dengan difusi cakram dan optimasi surfaktan ko-surfaktan nanoemulsi
menggunakan metode Simplex Lattice Design dengan parameter ukuran
partikel, % transmitan, dan PDI. Sediaan sampo kemudian dievaluasi dengan melihat kesesuaiannya terhadap
ketentuan SNI 06-2692-1992. Hasil optimasi menunjukan nanoemulsi dengan tween
80 sebesar 40% PEG 400 sebesar 10% mampu menghasilkan nanoemulsi sesuai
kriteria. Uji antijamur menunjukan 1% minyak atsiri cengkeh mengahasilkan zona
hambat sebesar 3,49 ± 0,35 mm dan 4% minyak atsiri kayu manis cengkeh
mengahasilkan zona hambat sebesar 43,37 ± 0,76 mm. Nanoemulsi selanjutnya
diformulasikan dalam bentuk Sampo. Hasil uji formula menunjukan kesesuaian dengan
standar SNI. Namun hasil cycling test menunjukan sampo mengalami
perubahan viskositas dan pH akibat perubahan suhu penyimpanan.
High humidity and lack of awareness of personal hygiene
is one of the factors that cause an increase in the growth of the Candida
albicans fungus, an infection that occurs on the scalp can cause dandruff.
Based on empirical data, clove (Syzygium aromaticum) and cinnamon (Cinamomum
burmannii) essential oils contain antifungal compounds in the form of eugenol
and cinnamaldehyde. However, essential oils are volatile. Therefore, this study
aims to formulate a nanoemulsion of clove and cinnamon essential oil in the
preparation of shampoo. In this research, the antifungal activity was tested by
disk diffusion and optimized surfactant co-surfactant nanoemulsion using the
Simplex Lattice Design method with parameters of particle size, ?livery, and
PDI. The preparation of shampoo is then evaluated by looking at its conformity
with the provisions of SNI 06-2692-1992. The optimization results show that
nanoemulsion with 40% tween 80 and 10% PEG 400 is able to produce nanoemulsion
according to the criteria. Antifungal tests showed that 1% clove essential oil
produced an inhibition zone of 3.49 ± 0.35 mm and 4% cinnamon clove essential
oil produced an inhibition zone of 43.37 ± 0.76 mm. The nanoemulsion is then
formulated into a shampoo. Formula test results show compliance with SNI
standards. However, the cycle test results showed that the viscosity and pH of
the shampoo had changed due to changes in storage temperature.
Kata Kunci : Minyak Atsiri Cengkeh, Minyak Atsiri Kayu Manis, Nanoemulsi, Sampo, Antijamur