Laporkan Masalah

SAYAP ANGKATAN LAUT: PANGKALAN UDARA MOROKREMBANGAN SURABAYA TAHUN 1920-1942

ZAHIR, Dr. Arif Akhyat, M.A

2023 | Tesis | S2 Sejarah

Penelitian ini membahas mengenai penggunaan Pangkalan udara Militer di Kawasan Morokrembangan, kota Surabaya pada tahun 1920-1942. Kegiatan
penerbangan militer yang dilakukan di pangkalan udara yang dikelola oleh militer Angkatan Laut Belanda (Koninklijke Marine) ini merupakan salah satu bentuk dari perpanjangan tangan militer di negeri Belanda yang mempengaruhi daerah koloni seperti Hindia Belanda. Penelitian ini memakai pendekatan militer yang dilandasi dengan aspek politik dan ekonomi dalam membangun dan mengelola Pangkalan Udara Morokrembangan untuk kepentingan hegemoni Belanda di derah koloninya. Penelitian ini menggunakan metode sejarah dengan memanfaatkan sumber primer dan sekunder, seperti arsip-arsip resmi terbitan pemerintah kolonial dan sejenisnya. Penelitian ini juga menggunakan sumber-sumber penunjang lainnya seperti sumber koran yang terbit pada masa kolonial, jurnal, dan buku.
Pangkalan udara militer di Morokrembangan merupakan pangkalan udara militer utama yang dimiliki oleh militer Hindia Belanda yang dikelola oleh MLD
(Marine Luchtvaartdienst) yang merupakan divisi penerbangan Angkatan Laut kolonial yang tidak hanya bertugas di negeri Belanda, namun juga di kawasan koloni seperti Hindia Belanda. Pangkalan Udara Morokrembangan juga berperan sebagai salah satu bandara penerbangan di kawasan Hindia Belanda yang mengoperasikan penerbangan menggunakan pesawat amfibi. Penerbangan melalui Pangkalan Udara Morokrembangan juga menjadi jalur penerbangan internasional yang menghubungkan kawasan Hindia Belanda dan wilayah luar negeri.

This study discusses the use of the Military Air Base in the Morokrembangan Area, Surabaya City in 1920-1942. Military flight activities carried out at air bases managed by the Dutch Military Navy (Koninklijke Marine) are a form of military extension in the Netherlands affecting colonies such as the Dutch East Indies. This research uses a military approach that is based on political and economic aspects in building and managing the Morokrembangan Air Base for the interests of Dutch hegemony in the colonial area. This research uses historical methods by utilizing primary and secondary sources, such as official archives published by the colonial government and the like. This research also uses other supporting sources such as newspapers published during the colonial period, journals and books.
The military air base in Morokrembangan was the main military air base owned by the Dutch East Indies military which was managed by MLD (Marine Luchtvaartdienst) which was a colonial naval aviation division that served not only in the Netherlands, but also in colonial areas such as the Dutch East Indies. The Morokrembangan air base also acts as one of the aviation airports in the Dutch East Indies Region which operates flights using seaplanes. Flights through the Morokrembangan airbase are also international flight routes connecting the Dutch East Indies and overseas territories.

Kata Kunci : pangkalan udara, morokrembangan, penerbangan, militer

  1. S2-2023-467175-abstract.pdf  
  2. S2-2023-467175-bibliography.pdf  
  3. S2-2023-467175-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2023-467175-title.pdf