Imigran adalah Ancaman: Analisis Diskursus Strategi Sekuritisasi Partai Sayap Kanan di Spanyol
Sayyid Al Murtadho, Suci Lestari Yuana, MIA
2023 | Skripsi | Ilmu Hubungan Internasional
Partai sayap kanan jauh Vox yang mendorong kebijakan anti-imigran memenangi pemilihan municipal Andalusia tahun 2018 bertepatan dengan banyaknya imigran yang masuk ke Spanyol. Kemenangan Vox membuat dua partai sayap kanan tengah, Partido Popular dan Ciudadanos, ikut menggunakan isu imigran untuk menarik pemilih. Penggunaan isu imigran oleh partai sayap kanan tengah masih mendapatkan sedikit perhatian dari studi sekuritisasi, begitu pula penggunaan isu imigran oleh ketiga partai sayap kanan di Spanyol belum banyak dikaji. Oleh karena itu, artikel ini berupaya menjawab bagaimana partai sayap kanan di Spanyol memanfaatkan isu imigran untuk meningkatkan popularitas dengan menggunakan teori sekuritisasi Copenhagen School. Artikel ini menggunakan metode kualitatif dengan mengumpulkan data speech act yang disampaikan oleh partai sayap kanan di Spanyol dari artikel berita dan media sosial. Kemudian, data dianalisis menggunakan analisis wacana (Hajer, 2009) dan disajikan mengikuti format frames analysis (Snow dan Benford, 1988). Ada dua argumen yang dibangun dalam artikel ini: (1) Partai sayap kanan di Spanyol memanfaatkan isu imigran untuk meningkatkan popularitas melalui speech act. Ada lima storyline yang teridentifikasi sebagai strategi sekuritisasi: a) imigran ilegal adalah ancaman dan harus dibatasi, b) imigran ilegal dimanfaatkan pihak tertentu, c) Spanyol punya kapasitas terbatas, d) jumlah imigran sangat banyak, dan e) hanya imigran legal yang layak diterima. (2) Terjadi koalisi wacana antara partai sayap kanan dalam sekuritisasi isu imigran dan media sosial seperti Twitter menjadi sarana sekuritisasi. Di dalam koalisi tersebut ada dua dinamika dominasi yang bisa ditemukan yaitu: a) wacana dominan adalah “imigran ilegal adalah ancaman dan harus dibatasi” dan b) partai paling dominan dalam melakukan sekuritisasi adalah partai sayap kanan jauh Vox.
The far-right Vox party which advocates anti-immigrant policies won the 2018 Andalusian municipal elections similar to the large number of immigrants entering Spain. Vox's victory prompted two center-right parties, Partido Popular and Ciudadanos, to use the immigrant issue to attract voters. The use of the immigrant issue by center-right parties has received little attention from securitisation studies, and similarly the use of immigrant issues by third right-wing parties in Spain has not received much scrutiny. Therefore, this article tries to answer how right-wing parties in Spain take advantage of the issue of immigrants to increase their popularity by using the Copenhagen School securitisation theory. This article uses a qualitative method by collecting data on speech acts delivered by right-wing parties in Spain from news articles and social media. Then the data were analyzed using Hajer's (2009) discourse analysis and presented following Snow and Benford's (1988) frame analysis format. There are two arguments developed in this article: (1) Right-wing parties in Spain take advantage of immigrant issues to increase popularity through speech acts. There are five storylines identified as a securitisation strategy: a) Illegal immigrants are a threat and must be limited, b) Illegal immigrants are used by certain parties, c) Spain has limited capacity, d) The number of immigrants is very large, and e) Only legal immigrants are worthy to be accepted. (2) There is discourse coalitions between right-wing parties in the securitisation of migration and social media such as Twitter become a means for securitisation. In this coalition, there are two domination dynamics that can be found, namely: a) the dominant discourse is that illegal immigrants are a threat and must be limited and b) the most dominant party in carrying out securitisation is the far-right party Vox.
Kata Kunci : sekuritisasi, imigran, partai sayap kanan, Spanyol, speech act