Laporkan Masalah

Perkembangan Wisata Nomadik di Kawasan Canggu, Bali.

Chelsea Chety Bernada, Dr. Eng. Ir. Muhammad Sani Roychansyah, ST, M.Eng., IAP

2023 | Tesis | MAGISTER PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA

    Pergeseran tren lokasi industri coworking space dari Kawasan Ubud mengarah ke selatan yang berada di Kawasan Canggu, dalam perkembangannya menjadikan Kawasan Canggu bertransformasi sebagai wisata nomadik. Pesatnya perkembangan wisata nomadik membuat Kawasan Canggu sebagai destinasi favorit ketiga digital nomad dari seluruh dunia walaupun terjadi pandemi Covid-19.  Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan perkembangan wisata nomadik, mengobservasi efek dari perkembangan tersebut, serta mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan wisata nomadik di Kawasan Canggu. 
    Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deduktif kualitatif-kuantitatif. Penggunaan metode kualitatif digunakan untuk mendeskripsikan karakteristik perkembangan dan faktor-faktor yang mempengaruhi melalui wawancara dan observasi. Pada metode kuantitatif digunakan untuk mengkuantifikasi besaran perubahan fisik dan isi (sosial-ekonomi) pada perubahan ruang yang terjadi di Kawasan Canggu. Pengumpulan data sekunder melalui survei instansi terkait studi literatur, observasi, wawancara dan kuisioner. Analisis data dilakukan menggunakan deskriptif kualitatif, statistik deskriptif  dan overlay peta. 
    Hasil dari penelitian, ditemukan bahwa perkembangan wisata telah melalui empat tahapan perkembangan yang dianalisis dengan penggunaan teori Butler (1980). Temuan menunjukan pandemi Covid-19 menjadikan wisata nomadik di Kawasan Canggu berada pada tahap konsolidasi. Adanya struktur & kebijakan, serta reputasi yang baik dalam ketangguhan pariwisata pada masa pandemi. Tahap konsolidasi ini memperkuat daya tarik di Kawasan Canggu dan Bali sebagai tujuan wisata nomadik di masa depan. Perkembangan wisata ini memberikan efek pada perubahan ruang spasial secara fisik dan isi (sosial-ekonomi). Dalam perkembangan wisata nomadik ini dipengaruhi oleh beberapa faktor yang mendukung kemajuannya meliputi, tren yang didukung oleh teknologi informasi, lokasi yang memiliki keterjangkauan biaya hidup, serta coworking space yang mempunyai komunitas yang solid. Hal ini membuat para digital nomad meningkatkan lama tinggal dan menjadikan Kawasan Canggu semakin berkembang pesat sebagai wisata nomadik.

    The shift in the location trend of the coworking space industry from the Ubud area to the south, which is in the Canggu area, in its development has transformed the Canggu area into a nomadic tourism destination. The rapid development of nomadic tourism has made the Canggu area the third favorite destination for digital nomads from around the world, despite the COVID-19 pandemic. This study aims to describe the development of nomadic tourism, observe the effects of this development, and determine the factors that influence the development of nomadic tourism in the Canggu area.

    The method used in this research is deductive-qualitative-quantitative. The use of qualitative methods is used to describe developmental characteristics and influencing factors through interviews and observations. The quantitative method is used to quantify the magnitude of the physical and content (socio-economic) changes in the spatial changes that occur in the Canggu area. Secondary data collection through agency surveys related to literature studies, observations, interviews, and questionnaires Data analysis was performed using descriptive qualitative, descriptive statistics, and map overlay.

    The results of the study found that the development of tourism has gone through four stages of development, which were analyzed using Butler's (1980) theory. The findings show that the COVID-19 pandemic has consolidated nomadic tourism in the Canggu area. The existence of structures and policies, as well as a good reputation for tourism resilience during a pandemic, This consolidation phase strengthens the attractiveness of the Canggu Region and Bali as future nomadic tourism destinations. The development of this tourism has an effect on changes in spatial space, both physically and in content (socio-economic). The development of nomadic tourism is influenced by several factors that support its progress, including trends supported by information technology, locations that have affordable living costs, and coworking spaces that have a solid community. This has made digital nomads increase their length of stay and has made the Canggu area grow rapidly as a destination for nomadic tourism.


Kata Kunci : wisata nomadik, perkembangan kawasan wisata, wisata tangguh pandemi, perubahan ruang fisik dan isi, Kawasan Canggu Bali

  1. S2-2023-471568-abstract.pdf  
  2. S2-2023-471568-bibliography.pdf  
  3. S2-2023-471568-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2023-471568-title.pdf