Gaya Hidup sebagai Prediktor Masalah dan Perawatan Kesehatan Gigi dan Mulut di Pulau Jawa: Analisis Data Tingkat Kabupaten
Dagun Raisah Laksmi Pratiwi, Prof. Dra. Yayi Suryo Prabandari, M.Si., Ph.D. ; dr. Bagas Suryo Bintoro, Ph.D.
2023 | Tesis | S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat
Latar belakang: Perilaku merokok serta konsumsi makanan dan minuman manis dikenal sebagai prediktor masalah kesehatan gigi dan mulut. Upaya preventif yang dilakukan secara mandiri, yaitu dengan menyikat gigi dapat mengurangi risiko terjadinya masalah kesehatan gigi dan mulut. Kesenjangan akses layanan kesehatan terjadi di Pulau Jawa, membuat perawatan yang dilakukan belum dapat menutup kebutuhan dari masalah yang ada.
Tujuan: Penelitian ini mengidentifikasi hubungan proporsi gaya hidup sebagai prediktor masalah dan perawatan kesehatan gigi dan mulut pada kabupaten di Pulau Jawa dengan mempertimbangkan kondisi wilayah.
Metode: Analisis pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan data sekunder dari Laporan RISKESDAS dan BPS kabupaten di masing-masing provinsi di Pulau Jawa. Analisis multivariat dengan regresi linier berganda dilakukan untuk mengetahui hubungan proporsi gaya hidup, dengan proporsi masalah dan perawatan kesehatan gigi dan mulut, dengan memepertimbangkan kondisi wilayah pada masing-masing kabupaten di Pulau Jawa.
Hasil dan Pembahasan: Proporsi penduduk yang pernah merokok secara signifikan berhubungan dengan proporsi masalah (Beta=1,23;95%CI (0,92-1,55)) dan perawatan (Beta=0,23;95%CI (0,06-0,39)) kesehatan gigi dan mulut. Selain itu, konsumsi makanan dan minuman manis juga diprediksi dapat meningkatkan proporsi masalah dan perawatan kesehatan gigi dan mulut pada kabupaten di Pulau Jawa. Upaya preventif yang dilakukan dengan menyikat gigi setiap hari diprediksi dapat menurunkan proporsi masalah kesehatan gigi dan mulut (Beta=-0,88;95%CI (-1,73--0,02)) yang dikaitkan dengan meningkatnya status kebersihan rongga mulut. Selain itu, menyikat gigi secara tepat signifikan berhubungan dengan peningkatan proporsi penduduk yang mendapatkan perawatan kesehatan gigi dan mulut (Beta=1,32;95%CI (0,87-1,76)). Hal tersebut kemungkinan terkait dengan perubahan perilaku pasca perawatan dan adanya kesadaran masyarakat untuk menjaga kebersihan dan kesehatan rongga mulut. Setelah mempertimbangkan kondisi wilayah, tidak terjadi perubahan arah hubungan pada hasil analisis tersebut.
Kesimpulan: Pengalaman merokok dan konsumsi makanan manis menjadi prediktor masalah kesehatan gigi dan mulut, yang perlu ditangani, termasuk dengan meningkatkan upaya pencegahan dan aksesibilitas pelayanan.
Kata kunci: Gaya hidup; kesehatan rongga mulut; kabupaten; Jawa
Background: Smoking behavior and consuming sugary foods and drinks are predictors of dental and oral health problems. Preventive efforts carried out independently by brushing teeth can reduce the risk of oral health problems. Gaps in access to health services occur on the island of Java, making the treatment being carried out unable to cover the needs of existing problems.
Purpose: This study identified the relationship between lifestyle proportions as a predictor of oral health problems and treatment proportions in districts on Java Island.
Methods: The analysis in this study was conducted using secondary data from RISKESDAS 2018 and BPS in each province on Java Island. Multivariate analysis using multiple linear regression was carried out to determine the relationship between lifestyle proportions and oral health care problems and treatment proportions, considering regional conditions in each district on Java Island.
Results and Discussion: The proportion of the population that has ever smoked is significantly associated with oral health problems (Beta=1.23;95%CI (0.92-1.55)) and treatment (Beta=0.23;95%CI (0 .06-0.39)) proportion. In addition, the consumption of sugary foods and drinks is also predicted to increase the proportion of oral health problems and treatment in districts on Java Island. Preventive efforts by brushing teeth daily are predicted to reduce the proportion of dental and oral health problems (Beta=-0.88;95%CI (-1.73--0.02)) associated with increased oral hygiene status. In addition, brushing teeth properly is significantly associated with an increase in the proportion of the population receiving oral health treatment (Beta=1.32;95%CI (0.87-1.76)). This may be related to changes in post-treatment behavior and the existence of public awareness to maintain oral hygiene and health. After considering regional conditions, there is no change in the relationship's direction in the analysis results.
Conclusion: The experience of smoking and consuming sugary foods and beverages is associated with oral health problems, which need to be addressed by increasing prevention efforts and treatment accessibility.
Keywords: Lifestyle; oral health; district; Java
Kata Kunci : Gaya hidup; kesehatan rongga mulut; kabupaten; Jawa