KAJIAN KONDISI AIR TANAH DAN DAYA DUKUNG TANAH UNTUK PENGEMBANGAN KAWASAN PERMUKIMAN DI KAPANEWON GALUR, KABUPATEN KULON PROGO, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
Muhammad Zaudan Rahhal Faikar, Agus Hendratno, S.T., M.T.
2023 | Skripsi | TEKNIK GEOLOGI
Populasi penduduk di Kapanewon Galur, Kabupaten Kulon
Progo diperkirakan akan mengalami peningkatan akibat adanya New Yogyakarta
International Airport (NYIA), Jalan Jalur Lintas Selatan (JJLS), serta adanya
rencana jalan kereta api. Potensi pemanfaatan
ruang sebagai kawasan permukiman tentu akan meningkat seiring dengan peningkatan
populasi penduduk di Kapanewon Galur. Rencana pengembangan kawasan permukiman perlu
mempertimbangankan aspek kondisi air tanah dan daya dukung tanah agar pemanfaatan
ruang menjadi sesuai. Data primer yang digunakan adalah pemetaan geologi
permukaan berupa data litologi serta analisis ukuran butir dengan uji sieve
analysis, uji sampel air tanah dengan alat hanna meter untuk
mengukur Total Dissolved Solids (TDS), pengukuran kedalaman muka air
tanah dengan alat meteran, dan analisis daya dukung tanah dengan metode uji Cone
Penetration Test (CPT). Data sekunder yang digunakan adalah data
transmisivitas air tanah dan data konservasi air tanah. Kemudian data-data
tersebut dianalisis menggunakan metode Analytical Hieararchy Process (AHP) dengan melakukan pembobotan pada tiap
parameter dengan masing-masing parameter terdiri dari tiga subparameter yang
mencerminkan karakteristik lahan. Setelah itu dilakukan overlay untuk
menghasilkan peta zonasi kemampuan lahan untuk pengembangan kawasan permukiman.
Dihasilkan empat zona kemampuan lahan di daerah penelitian, yakni tidak mampu,
kurang mampu, mampu, dan sangat mampu. Zona kemampuan lahan tidak mampu berada
di tenggara daerah penelitian termasuk di dalamnya sebagian kecil Kalurahan
Banaran. Zona kemampuan lahan kurang mampu berada di selatan daerah penelitian
termasuk sebagian besar Kalurahan Karangsewu dan Banaran. Zona kemampuan lahan
mampu berada di timur laut dan tenggara daerah penelitian termasuk sebagian
kecil Kalurahan Kranggan, Nomporejo, Banaran, Brosot, Pandowan, dan Karangsewu
serta sebagian besar Kaluran Tirtorahayu. Zona kemampuan lahan sangat mampu berada
di tengah-barat laut daerah penelitian termasuk sebagian besar Kalurahan Brosot,
Kranggan, Nomporejo, Pandowan, dan sebagian kecil Kalurahan Banaran, Tirtorahayu,
dan Karangsewu. Pengembangan kawasan permukimanan disarakan untuk dilakukan
pada zona mampu-sangat mampu.
The
population in Kapanewon
Galur area, Kulon Progo Regency is expected to increase due to the existence of
the NYIA (New Yogyakarta International Airport), JJLS (Southern Route), and
plans for a railroad. The potential for the use of space as a residential area
will certainly increase along with the increase in
population in Kapanewon Galur. Residential area development plans need to
consider aspects of groundwater conditions and bearing capacity so that space utilization becomes
appropriate. The primary data used are
surface geological mapping (lithology) as well as grain size analysis using the
sieve analysis test, groundwater sample testing using the Hanna meter tool (TDS),
measuring the depth of the groundwater table using the meter tool, and bearing capacity analysis using the Cone
test method. Penetration Test (CPT). The secondary data used are groundwater
transmissivity data and groundwater conservation data. Then these data are
analyzed using the Anlytical Hieararchy Process (AHP) method by weighting each parameter with
each parameter consisting of three subparameters that reflect land
characteristics. After that, an overlay is carried out to produce a land
capability zoning map for the development of residential areas. Four land
capability zones were produced in the study area, namely uncapable, less capable, capable, and very capable. The uncapable land capability zone located in the southeast of the study area
including a small part of the Banaran Village. The less capable land capability zone located in the
south of the study area including most of Karangsewu and Banaran Villages. The capable land capabiliy zones are located in
the northeast and southeast of the study area including a small part of the
Kranggan, Nomporejo, Banaran, Brosot, Pandowan, and Karangsewu Villages as well
as most of the Tirtorahayu villages. The very capable land capability zone is in the
center-northwest of the study area including most of Brosot, Kranggan,
Nomporejo, Pandowan, and a small part of Banaran, Tirtorahayu,
and Karangsewu Villages. The development of residential areas is suggested to
be carried out in the capable-very
capable zones.
Kata Kunci : Kawasan permukiman, daya dukung tanah, Cone Penetration Test, kondisi air tanah, Analytical Hierarchy Process.