Laporkan Masalah

Perubahan Sosial Masyarakat Adat Kampung Pitu Nglanggeran (Studi Kasus Ekowisata di wilayah Kampung Pitu Desa Nglanggeran Kecamatan Patuk Gunung Kidul)

Sonia Rizky Kurniasari, Hakimul Ikhwan, S.Sos., M.A., Ph.D

2023 | Tesis | S2 Sosiologi

Perkembangan pariwisata Indonesia berbasis ekowisata semakin menjamur. Ekowisata merupakan konsep kegiatan pariwisata yang berwawasan lingkungan dengan mengutamakan aspek konservasi alam, aspek pemberdayaan sosial budaya ekonomi masyarakat lokal serta aspek pembelajaran dan pendidikan. Potensi wisata berbasis ekowisata membuka peluang baru masyarakat Indonesia khususnya di wilayah Kabupaten Gunung Kidul Kecamatan Patuk Desa Nglanggeran RT 19 yang memiliki nama branding Kampung Pitu. Masyarakat Kampung Pitu terkenal sangat memegang adat dan tradisi leluhur dan kemistikan lokalnya, yang duhulu menyandang desa adat saat ini bergeser menjadi desa wisata. Tujuan dari penelitian ini adalah melihat apakah aktifitas pariwisata berbasis ekowisata mengubah praktek budaya dan ekonomi masyarakat Kampung Pitu. Dalam penelitian inii menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan metode studi kasus, dimana pada penelitian ini meneliti fenomena dalam konteks kehihudapan nyata masyarakat Kampung Pitu. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan melakukan wawancara secara mendalam, observasi, serta melakukan studi dokumen, kemudian dianalisis dengan teknik deskriptif kualitatif, dengan menggunakan teori Cliford Geertz mengenai trikotomi agama jawa, Teori ritual Catherine Bell dan pilihan rasional milik Coleman. Hasill dari penelitian adalah bahwa sense of ritual budaya masyarakat Kampung Pitu bersifat dinamis menyesuaikan dengan tantangan dan kondisi sosial, namun dalam prakteknya tanpa meninggalkan filsafah dari leluhurnya. Sedangkan dalam aspek ekonomi pariwisata masyarakat Kampung Pitu mengalami perubahan namun tidak signifikan, perubahan hanya diraskan secara general melalui fasilitas guna mendorong pariwisata, namun jika dilihat dalam aspek ekonomi individu dan keluarga profit akan ekowisata belum mampu dirasakan, akibat dari kolaborasi internal antar aktor dan sumber daya yang dimiliki belum maksimal. 


Kata Kunci: Kampung Pitu, Ekowisata, Perubahan Praktek Budaya dan Ekonomi

The development of ecotourism-based Indonesian tourism is increasingly mushrooming. Ecotourism is a concept of tourism activities that are environmentally sound by prioritizing aspects of nature conservation, aspects of socio-cultural economic empowerment of local communities as well as aspects of learning and education. The potential for ecotourism-based tourism opens up new opportunities for the people of Indonesia, especially in the area of Gunung Kidul Regency, Patuk District, Nglanggeran Village, RT 19, which has the branding name Kampung Pitu. The people of Kampung Pitu are well-known for holding on to their ancestral customs and traditions and local mystique, which used to be a traditional village but has now shifted into a tourist village. The purpose of this research is to see whether ecotourism-based tourism activities change the cultural and economic practices of the people of  Kampung Pitu. In this study using a type of qualitative research with a case study method, which in this research examines the phenomenon in the context of the real life of the people of Kampung Pitu. Data collection techniques were carried out by conducting in-depth interviews, observation, and conducting document studies, then analyzed using qualitative descriptive techniques, using Clifford Geertz's theory of Javanese religious trichotomy, Catherine Bell's ritual theory and Coleman's rational choice. The results of the research are that the sense of cultural rituals of the Kampung Pitu community is dynamic in adapting to challenges and social conditions, but in practice without abandoning the philosophy of their ancestors. Whereas in the economic aspect of tourism the people of Kampung Pitu have experienced changes but not significant, changes are only felt in general through facilities to encourage tourism, but when viewed from the economic aspect of individuals and families the benefits of ecotourism have not been felt, as a result of internal collaboration between actors and resources owned is not optimal.

Keywords: Kampung Pitu, Ecotourism, Changes in cultural and economic practices

Kata Kunci : Kampung Pitu, Ekowisata, Perubahan Praktek Budaya dan Ekonomi

  1. S2-2023-449294-abstract.pdf  
  2. S2-2023-449294-bibliography.pdf  
  3. S2-2023-449294-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2023-449294-title.pdf