34 tahun) saat melahirkan, dilahirkan dengan interval kelahiran yang terlalu pendek (< 24>3 kelahiran). Rumusan masalah bayi yang dilahirkan oleh ibu dengan riwayat kehamilan 4 terlalu dapat meningkatkan incidence rate kematian neonatal dibandingkan bayi yang dilahirkan oleh ibu yang tidak memiliki riwayat kehamilan 4 terlalu. Tujuan : Membuktikan riwayat kehamilan 4 terlalu sebagai faktor risiko terjadinya kematian neonatal. Metode : Penelitian menggunakan data sekunder hasil SDKI 2017 dengan desain kohor retrospektif. Sampel penelitian adalah bayi yang dilahirkan hidup dari wanita usia subur (15-49 tahun) yang pernah menikah dan pernah memiliki anak minimal usia 5 tahun, tidak kembar dan memiliki data lengkap sebanyak 13.611 subjek. Analisis data akan dilakukan menggunakan analisa survival yaitu uji Log-rank dan Regresi Cox. Hasil : Incidence rate kematian neonatal yang didapatkan yaitu 10,9/1000 KH. Riwayat kehamilan 4 terlalu yang terbukti signifikan secara statistik berhubungan dengan kematian neonatal yaitu ibu yang berusia terlalu tua dan paritas terlalu tinggi. Terjadi kematian neonatal 24,9/1000 KH pada ibu yang berusia terlalu tua dengan HR 2,18 (95% CI 1,17-4,05). Terjadi kematian neonatal 27,4/1000 KH pada ibu dengan paritas terlalu tinggi dengan HR 2,57 (95% CI 1,40-4,71). Sedangkan ibu berusia terlalu muda dan interval kelahiran terlalu pendek tidak terbukti signifikan secara statistik. Kata Kunci : Kematian neonatal, kelangsungan hidup neonatal, riwayat kehamilan 4 terlalu, SDKI <!--[if gte mso 9]><xml> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> Normal 0 false false false EN-ID X-NONE X-NONE </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-priority:99; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-para-margin-top:0cm; mso-para-margin-right:0cm; mso-para-margin-bottom:8.0pt; mso-para-margin-left:0cm; line-height:107%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:"Calibri",sans-serif; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin; mso-bidi-font-family:"Times New Roman"; mso-bidi-theme-font:minor-bidi; mso-fareast-language:EN-US;} </style> <![endif]--> Background : Global estimates show that every year 2.6 million neonatal deaths occur among newborns in 2016. Based on the 2017 IDHS Report, the Neonatal Mortality Rate (AKN) shows 15/1000 live births. This figure still has not reached the SDGs target of 12/1000 live births. One of the factors that can increase the neonatal mortality Rate is high risk fertility behavior, mothers who were too young (?18 years) or too old (>34 years) at delivery, were born with birth intervals that were too short (3 births). The formulation of the problem is that babies born to mothers with high risk fertility behavior can increase the incidence rate of neonatal mortality compared to babies born to mothers who do not have high risk fertility behavior. Objective : Proving high risk fertility behavior as a risk factor for neonatal mortality Methods : The study used secondary data from the 2017 Indonesian Demographic and Health Survey with a retrospective cohort design. The research sample was babies born alive to women age 15-49 years who had been married and had children at least 5 years old, not twins and had complete data on 13.611 subjects. Data analysis will be performed using survival analysis, namely the Log-rank test and Cox Regression. Results : The incidence rate of neonatal mortality in this study was 10.9/1000 live births. High-risk fertility behavior that is proven to be statistically significant related to neonatal mortality, namely mothers who are too old and parity is too high. Neonatal mortality occurred 24.9/1000 live births in mothers who were too old with HR 2.18 (95% CI 1.17-4.05). Neonatal mortality occurred 27.4/1000 live births in mothers with too high parity with HR 2.57 (95% CI 1.40-4.71). Meanwhile, the mother is too young and the birth interval is too short, it is not statistically significant. Keywords : Neonatal mortality, neonatal survival, high risk fertility behavior, IDHS "> 34 tahun) saat melahirkan, dilahirkan dengan interval kelahiran yang terlalu pendek (< 24>3 kelahiran). Rumusan masalah bayi yang dilahirkan oleh ibu dengan riwayat kehamilan 4 terlalu dapat meningkatkan incidence rate kematian neonatal dibandingkan bayi yang dilahirkan oleh ibu yang tidak memiliki riwayat kehamilan 4 terlalu. Tujuan : Membuktikan riwayat kehamilan 4 terlalu sebagai faktor risiko terjadinya kematian neonatal. Metode : Penelitian menggunakan data sekunder hasil SDKI 2017 dengan desain kohor retrospektif. Sampel penelitian adalah bayi yang dilahirkan hidup dari wanita usia subur (15-49 tahun) yang pernah menikah dan pernah memiliki anak minimal usia 5 tahun, tidak kembar dan memiliki data lengkap sebanyak 13.611 subjek. Analisis data akan dilakukan menggunakan analisa survival yaitu uji Log-rank dan Regresi Cox. Hasil : Incidence rate kematian neonatal yang didapatkan yaitu 10,9/1000 KH. Riwayat kehamilan 4 terlalu yang terbukti signifikan secara statistik berhubungan dengan kematian neonatal yaitu ibu yang berusia terlalu tua dan paritas terlalu tinggi. Terjadi kematian neonatal 24,9/1000 KH pada ibu yang berusia terlalu tua dengan HR 2,18 (95% CI 1,17-4,05). Terjadi kematian neonatal 27,4/1000 KH pada ibu dengan paritas terlalu tinggi dengan HR 2,57 (95% CI 1,40-4,71). Sedangkan ibu berusia terlalu muda dan interval kelahiran terlalu pendek tidak terbukti signifikan secara statistik. Kata Kunci : Kematian neonatal, kelangsungan hidup neonatal, riwayat kehamilan 4 terlalu, SDKI <!--[if gte mso 9]><xml> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> Normal 0 false false false EN-ID X-NONE X-NONE </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-priority:99; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-para-margin-top:0cm; mso-para-margin-right:0cm; mso-para-margin-bottom:8.0pt; mso-para-margin-left:0cm; line-height:107%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:"Calibri",sans-serif; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin; mso-bidi-font-family:"Times New Roman"; mso-bidi-theme-font:minor-bidi; mso-fareast-language:EN-US;} </style> <![endif]--> Background : Global estimates show that every year 2.6 million neonatal deaths occur among newborns in 2016. Based on the 2017 IDHS Report, the Neonatal Mortality Rate (AKN) shows 15/1000 live births. This figure still has not reached the SDGs target of 12/1000 live births. One of the factors that can increase the neonatal mortality Rate is high risk fertility behavior, mothers who were too young (?18 years) or too old (>34 years) at delivery, were born with birth intervals that were too short (3 births). The formulation of the problem is that babies born to mothers with high risk fertility behavior can increase the incidence rate of neonatal mortality compared to babies born to mothers who do not have high risk fertility behavior. Objective : Proving high risk fertility behavior as a risk factor for neonatal mortality Methods : The study used secondary data from the 2017 Indonesian Demographic and Health Survey with a retrospective cohort design. The research sample was babies born alive to women age 15-49 years who had been married and had children at least 5 years old, not twins and had complete data on 13.611 subjects. Data analysis will be performed using survival analysis, namely the Log-rank test and Cox Regression. Results : The incidence rate of neonatal mortality in this study was 10.9/1000 live births. High-risk fertility behavior that is proven to be statistically significant related to neonatal mortality, namely mothers who are too old and parity is too high. Neonatal mortality occurred 24.9/1000 live births in mothers who were too old with HR 2.18 (95% CI 1.17-4.05). Neonatal mortality occurred 27.4/1000 live births in mothers with too high parity with HR 2.57 (95% CI 1.40-4.71). Meanwhile, the mother is too young and the birth interval is too short, it is not statistically significant. Keywords : Neonatal mortality, neonatal survival, high risk fertility behavior, IDHS ">
Kematian Neonatal pada Ibu dengan Riwayat Kehamilan 4 Terlalu di Indonesia Analisis Data Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia 2017 (SDKI 2017)
Dinda Atriana, Dr. Drs. Abdul Wahab, MPH.
2023 | Tesis | S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat
<!--[if gte mso 9]><xml>
Latar Belakang : Perkiraan global menunjukkan bahwa setiap tahun 2,6 juta kematian neonatal terjadi di antara bayi baru lahir pada tahun 2016. Berdasarkan Laporan SDKI 2017, Angka Kematian Neonatal (AKN) menunjukan 15 per 1000 kelahiran hidup. Angka tersebut masih belum mencapai target SDGs yaitu sebesar 12 kematian per 1000 kelahiran hidup. Salah satu faktor yang dapat meningkatkan Angka Kematian Neonatal (AKN) yaitu riwayat kehamilan dengan 4 terlalu yaitu ibu yang berumur terlalu muda (?18 tahun) atau terlalu tua (>34 tahun) saat melahirkan, dilahirkan dengan interval kelahiran yang terlalu pendek (< 24>3 kelahiran). Rumusan masalah bayi yang dilahirkan oleh ibu dengan riwayat kehamilan 4 terlalu dapat meningkatkan incidence rate kematian neonatal dibandingkan bayi yang dilahirkan oleh ibu yang tidak memiliki riwayat kehamilan 4 terlalu.
Tujuan : Membuktikan riwayat kehamilan 4 terlalu sebagai faktor risiko terjadinya kematian neonatal.
Metode : Penelitian menggunakan data sekunder hasil SDKI 2017 dengan desain kohor retrospektif. Sampel penelitian adalah bayi yang dilahirkan hidup dari wanita usia subur (15-49 tahun) yang pernah menikah dan pernah memiliki anak minimal usia 5 tahun, tidak kembar dan memiliki data lengkap sebanyak 13.611 subjek. Analisis data akan dilakukan menggunakan analisa survival yaitu uji Log-rank dan Regresi Cox.
Hasil : Incidence rate kematian neonatal yang didapatkan yaitu 10,9/1000 KH. Riwayat kehamilan 4 terlalu yang terbukti signifikan secara statistik berhubungan dengan kematian neonatal yaitu ibu yang berusia terlalu tua dan paritas terlalu tinggi. Terjadi kematian neonatal 24,9/1000 KH pada ibu yang berusia terlalu tua dengan HR 2,18 (95% CI 1,17-4,05). Terjadi kematian neonatal 27,4/1000 KH pada ibu dengan paritas terlalu tinggi dengan HR 2,57 (95% CI 1,40-4,71). Sedangkan ibu berusia terlalu muda dan interval kelahiran terlalu pendek tidak terbukti signifikan secara statistik.
Kata Kunci : Kematian neonatal, kelangsungan hidup neonatal, riwayat kehamilan 4 terlalu, SDKI
<!--[if gte mso 9]><xml>