Laporkan Masalah

Aliansi Amerika Serikat-Park Chung Hee sebagai Fondasi Dominasi Chaebol (Elit Bisnis) di Korea Selatan

Dhea Ramadhani, Dr. Siti Mutiah Setiawati, M.A.

2023 | Skripsi | Ilmu Hubungan Internasional

Sudah menjadi rahasia umum bahwasanya kelompok chaebol (elit bisnis) menguasai sebagian besar ekonomi Korea Selatan. Para chaebol ini bahkan tidak segan melabeli diri mereka sendiri sebagai aktor integral di balik transformasi Korea Selatan dari yang sebelumnya merupakan negara miskin yang hancur akibat perang menjadi negara yang ekonominya maju seperti sekarang. Meski begitu, sentimen di masyarakat cenderung melihat chaebol sebagai kelompok yang menyebabkan semakin melebarnya kesenjangan hidup masyarakat Korea Selatan. Kasus-kasus korupsi high-profile yang melibatkan banyak perusahaan chaebol seperti Samsung dan Hyundai merefleksikan dominasi chaebol di lansekap politik Korea Selatan yang mengakibatkan kerugian bagi masyarakat umum. Namun, dominasi chaebol ini tidak muncul begitu saja. Menggunakan konsep democracy promotion dan tiga pilar stabilitas rezim otokratis, skripsi ini membahas tentang bagaimana dominasi chaebol lahir dari sebuah aliansi yang terbentuk antara Amerika Serikat dan Korea Selatan di bawah rezim Park Chung Hee. Konteks Perang Dingin mendorong AS untuk mereorientasi kebijakan luar negeri mereka di Semenanjung Korea dan membentuk aliansi politik yang berorientasi pada pembangunan dengan diktator Park Chung Hee yang ingin melegitimasi kekuasaannya pasca melakukan kudeta. Melalui beberapa kebijakan, aliansi tersebut berhasil mengkultivasi kelompok bisnis menjadi elit konglomerasi yang berhasil membawa “keajaiban ekonomi” dan mendorong Korea Selatan keluar dari kemiskinan pasca perang. Akan tetapi, dalam jangka panjang, elit bisnis ini justru menjadi komponen yang mencederai sistem demokrasi Korea Selatan di masa sekarang.

It has been known that chaebol (business elite) groups control a large part of the South Korean economy. These chaebols even went so far as to label themselves as the driving force behind South Korea's transformation from a poor, war-torn country to the economically advanced country it is today. However, public sentiment about chaebol tends to lean towards the negative. Chaebols are perceived as the cause behind the widening inequality in South Korea. High-profile corruption cases involving many chaebol companies such as Samsung and Hyundai reflect the dominance of chaebols in South Korea's political landscape to the detriment of the general public. This dominance did not come out of nowhere. Using the concepts of democracy promotion and the three pillars of autocratic regime stability, this thesis discusses how chaebol dominance was born from an alliance formed between the United States and South Korea under the Park Chung Hee regime. The Cold War context prompted the US to reorient their foreign policy on the Korean Peninsula and form a development-oriented political alliance with dictator Park Chung Hee who wanted to legitimize his power after the 1961 coup. Through several policies, the alliance cultivated business groups into a conglomerate elite that brought about an "economic miracle" and pushed South Korea out of post-war poverty. However, in the long run, these business elites grow into a force that undermines South Korea's democratic system today.

Kata Kunci : Chaebol, Korea Selatan, Amerika Serikat, Aliansi Pembangunan, Perang Dingin

  1. S1-2023-443074-abstract.pdf  
  2. S1-2023-443074-bibliography.pdf  
  3. S1-2023-443074-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2023-443074-title.pdf