Laporkan Masalah

Studi Tentang Knowledge, Attitude, Practice (KAP) Dari Pemangku Kepentingan Dan Hambatan Dari Implementasi Green Building (Studi Kasus: Proyek Green Building di Universitas Gadjah Mada)

Rencya Pangarungan Rita, Ir. Ashar Saputra, S.T., M.T., Ph.D., IPM.; Johan Syafri Mahathir Ahmad, S.T., M.Eng., Ph.D.

2023 | Tesis | S2 Teknik Sipil

Green campus sebagai salah satu gagasan untuk merealisasikan keberkelanjutan dalam lingkup institusi pendidikan, memiliki satu diantara aspek lainnya membangun infrastruktur berkelanjutan dengan konsep green building. Green building sangat penting untuk mengurangi dampak lingkungan dari konstruksi bangunan. Namun, pemilik dan pengembang ragu untuk menerapkan konsep bangunan ini ke dalam proyek mereka karena banyaknya tantangan. Universitas Gadjah Mada (UGM) menjadi salah satu institusi yang terklaim green campus dan telah membangun sepuluh green building dengan target tersertifikasi Greenship dan EDGE. Hal ini menjadi indikasi yang baik dalam pengembangan green building, walaupun penelitian terdahulu mengungkapkan pengetahuan tentang green building di Indonesia masih terbatas. Studi ini mengidentifikasi hambatan dan kesiapan implementasi green building dengan mengukur tingkat pengetahuan, sikap, dan praktik dari pemangku kepentingan yang terlibat semenjak perencanaan hingga pengoperasian green building di UGM. Survey dilakukan untuk mengumpulkan data studi, yang kemudian dianalisis dengan statistika deskriptif dan inferensial. Tolok ukur persepsi responden didasari dari kriteria standar green building dan penelitian terdahulu. Hasil studi menemukan bahwa pemangku kepentingan green building di UGM memiliki pengetahuan yang memadai, sikap yang positif, namun praktik yang belum matang dengan tingkat kesiapan yang baik. Temuan hambatan dari implementasi green building mencakup biaya tambahan untuk mendapatkan sertifikasi hijau (mean = 3,65), tingginya biaya produk, bahan, dan teknologi hijau (mean= 3,61), perspektif penghuni yang berbeda tentang kualitas hidup dan kebiasaan konsumsi (mean = 3,55), kurangnya pengetahuan dan keahlian teknis tentang green building (mean = 3,42), dan kurangnya pelatihan teknologi bangunan hijau untuk staf proyek (mean= 3,42). Hasil dari penelitian ini dapat menjadi pertimbangan para pemangku kepentingan bangunan pada tahap perencanaan dalam mengambil keputusan untuk adopsi green building beserta target sertifikasinya. Hal ini diperuntukan untuk mempersiapkan desain secara matang serta meminimalisir ataupun menanggulangi kendala yang dapat terjadi selama pemenuhan sertifikasi berlangsung yaitu pada masa konstruksi dan operasional.

A green campus is one of the ideas to realize sustainability within the scope of educational institutions. It has one of the other aspects of building sustainable infrastructure with green buildings. Green building is very important to reduce the environmental impact of building construction. However, due to many challenges, owners and developers are hesitant to implement this building concept into their projects . Universitas Gadjah Mada (UGM) is one of the institutions claimed to be a green campus and has built ten green buildings with the target of being certified Greenship and EDGE. This action indicates the development of green building, although previous research revealed that knowledge about green building in Indonesia is still limited. This study identifies barriers and readiness for green building implementation by measuring stakeholders' knowledge, attitudes, and practices from planning to operating green buildings at UGM. Surveys are conducted to collect study data, then analyzed with descriptive and inferential statistics. The benchmark of respondents' perceptions is based on the criteria of green building standards and previous research. The study results found that green building stakeholders at UGM have adequate knowledge, positive attitudes, but immature practices with a good level of readiness. Barriers to green building implementation include additional costs of obtaining green certification (mean=3,65), high costs for green products, materials, and technologies (mean=3,61), different occupants' perceptions of quality of life and consumption habits (mean=3,55), lack of knowledge and technical expertise about green building (mean=3,42), and lack of green building technology training for project staff (mean=3,42). The results of this study can be considered by stakeholders at the planning stage in making decisions for the adoption of green buildings and their certification targets. This is intended to prepare the design carefully and minimize or overcome obstacles that can occur during the fulfillment of certification, namely during the construction and operational periods.


Kata Kunci : Kendala Green Building, Kesiapan Green Building, Pengetahuan Tentang Green Building, Sikap Terhadap Green Building, Praktik Green Building

  1. S2-2023-471658-abstract.pdf  
  2. S2-2023-471658-bibliography.pdf  
  3. S2-2023-471658-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2023-471658-title.pdf