Imunogenisitas dan Keamanan Vaksin COVID-19 pada Pasien Penyakit Ginjal Tahap Akhir yang Menjalani Hemodialisis

Metalia Puspitasari, Prof. Dr. dr. Nyoman Kertia, Sp.PD-KR.; dr. Jarir At Thobari, DPharm, Ph.D.; Prof.Dr.dr. HM. Bambang Purwanto, SpPD, KGH

2023 | Disertasi | S3 Kedokteran Umum

Latar Belakang: COVID-19  telah menjadi  pandemi  dan menyebar  hampir  di seluruh dunia termasuk Indonesia. Virus ini merupakan ancaman pada kelompok komorbid dengan penurunan daya tahan tubuh, termasuk pasien gagal ginjal. Pasien penyakit  ginjal tahap akhir (PGTA) yang menjalani  hemodialisis  menunjukkan respon imun yang lebih rendah pasca pemberian vaksin non COVID-19, seperti vaksin influenza dan vaksin hepatitis. Imunogensitas dan keamanan pasca vaksin COVID-19 pada pasien PGTA yang menjalani hemodialis masih belum banyak diketahui. Tujuan: Peneliti ingin mengetahui imunogensitas dan keamanan pasca vaksinasi COVID-19 pada kondisi PGTA yang menjalani hemodialisis dibanding populasi non-PGK. Metode   Penelitian:  Penelitian  ini  merupakan  studi  kohort  prospektif   yang melibatkan 146 subjek, terdiri atas 75 pasien hemodialisis dan 71 kontrol sehat yang menerima 2 dosis vaksin CoronaVac. Imunogenisitas diukur dengan pengukuran geometric mean titer IgG-sRBD dan persentase inhibisi NAbs 21 hari pasca dosis kedua. Efek samping vaksin diamati hingga 1 bulan pasca vaksinasi dosis kedua. Hasil:  Tidak ditemukan perbedaan bermakna pada GMT IgG-sRBD, persentase serokonversi IgG-sRBD, dan persentase inhibisi NAbs antara kelompok HD dan kontrol. Angka serokonversi pasca dosis kedua lebih rendah pada kelompok HD dibandingkan kontrol namun tidak berbeda bermakna (45,3% vs 60,6%, p=0,065). Efek  samping  solicited  pasca  vaksin  dosis  pertama  tidak  berbeda  bermakna, sedangkan  efek  samping  solicited  pasca  dosis  kedua  lebih  tinggi  pada  pada kelompok HD dibanding kontrol (29,45% vs 21,92%, p = 0,006). Efek samping unsolicited, angka kejadian thrombosis, dan pendarahan pasca vaksin dosis pertama maupun dosis kedua tidak berbeda secara bermakna antara kedua kelompok serta efek samping serius sangat jarang terjadi. Kesimpulan: Pasien PGTA yang menjalani hemodialisis mengembangkan respon imun humoral yang cukup kuat setelah dua dosis vaksinasi CoronaVac. Vaksinasi CoronaVac  secara  umum  aman  diberikan  pada  pasien  PGTA  yang  menjalani hemodialisis dan efek samping serius sangat jarang terjadi.

Background: COVID-19 has become a pandemic and spread worldwide, including in Indonesia. This virus poses a threat to population with comorbid diseases and immunosuppression, including chronic kidney disease (CKD) patients. End-stage renal disease (ESRD) patients undergoing haemodialysis (HD) demonstrate lower immune   response   after   vaccination,   such   as   influenza   and  hepatitis.   The immunogenicity and safety of COVID-19 vaccination in ESRD patients undergoing haemodialysis has not been clearly elucidated. Objective: To evaluate the immunogenicity and safety of COVID-19 vaccination among end-stage renal disease patients undergoing haemodialysis in comparison with controls without CKD. Methods: This study was an observational cohort prospective study involving a total of 146 participants consisting of 75 haemodialysis patients  and 71 healthy controls,  who  received  two  doses  of  CoronaVac.  The  immunogenicity  was measured with IgG sRBD geometric mean titer (GMT) and neutralizing antibodies (NAbs) percentage of inhibition 21 days after the second dose. The adverse events (AEs) were observed until one month after the second dose. Results: We observed no significant difference in IgG sRBD GMT, seroconversion rate of IgG sRBD, and NAbs percentage of inhibition between HD and control groups.  The  seroconversion  rate  after  the second  dose  was  lower  among  HD patients compared to controls, but not statistically significant (45.3% vs 60.6%, p = 0.065).  The  numbers  of solicited  adverse  events  after  the  first  dose  were  not significantly different. Meanwhile, the solicited AEs rate after the second dose was significantly higher in HD group compared to controls (29.45% vs 21.92%, p =0.006).  The unsolicited  AEs,  thrombotic  events,  and hemorrhagic  events  after vaccination were not significantly different among both groups. No serious AEs were reported in either group. Conclusions: ESRD patients undergoing HD mount adequate humoral  immune response after two doses of CoronaVac vaccination. Generally, CoronaVac vaccine can be safely administered to ESRD patients undergoing HD without serious or life- threatening AEs.

Kata Kunci : vaksinasi, hemodialisis, COVID-19, imunogenisitas, efek samping, vaccination, haemodialysis, immunogenicity, adverse events