IDENTIFIKASI, DOMESTIKASI, DAN POTENSI BUDIDAYA LEBAH KLANCENG (APIDAE: MELIPONINI) DI TAMAN NASIONAL GUNUNG HALIMUN SALAK WILAYAH SUKABUMI JAWA BARAT

Muhammad Nabil Pratama, Prof. Dr. Ir Ali Agus DAA., DEA., IPU., ASEAN. Eng; Drs. Hari Purwanto, M.P., Ph.D.

2023 | Tesis | S2 Ilmu Peternakan

Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi keragaman klanceng di Taman Nasional Gunung Halimun Salak, Sukabumi serta mengetahui potensi domestikasi dan budidayanya. Penjelajahan dilakukan di empat resor di dalam taman, yakni Cimantaja, Gunung Koneng, Gunung Bodas, dan Kawah Ratu. Pengambilan sampel klanceng dilakukan dengan metode roaming bekerja sama dengan penduduk setempat. Klanceng teridentifikasi secara morfologis dan molekuler (gen 16S rRNA). Hasil analisis morfologi menunjukkan bahwa spesies yang ditemukan di Taman Nasional Gunung Halimun Salak adalah Tetragonula laeviceps dan Heterotrigona itama. Hasil sekuen gen 16S rRNA mtDNA pada spesimen klanceng dengan kode spesimen H1 (T. laeviceps) yang ditemukan di Taman Nasional Gunung Halimun Salak menunjukkan hubungan yang sangat erat dengan data jenis Tetragonula laeviceps di Genebank yaitu 97%, sedangkan pada kode spesimen klanceng adalah H2 (H. itama) menunjukkan hubungan yang erat dengan data jenis Heterotrigona itama di Genebank, yaitu 96%. T. laeviceps ditemukan di resort Cimantaja, Gunung Koneng, Gunung Bodas, dan Kawah Ratu, berjumlah 37 koloni. Tujuh koloni H. itama ditemukan di resor Kawah Ratu. Potensi domestikasi dan budidaya dilakukan dengan wawancara dengan warga setempat. Pengamatan domestikasi menunjukkan bahwa beberapa warga di resort melakukan domestikasi T. laeviceps dan H. itama menggunakan kotak kayu atau stup di rumah penduduk atau di kawasan hutan dekat desa mereka. Potensi meliponikultur Resort Kawah Ratu dapat dikembangkan dengan pelatihan pembuatan stup, pemecahan koloni dan pemanenan. Manfaat dari penelitian ini adalah untuk memberikan informasi yang lengkap mengenai karakteristik morfologi, morfometrik dan molekuler serta memberikan pertimbangan spesies untuk di domestikasi, pengembangan dan budidaya oleh masyarakat di Taman Nasional Gunung Halimun Salak.

This study aims to explore the diversity of stingless bees in the Mount Halimun Salak National Park, Sukabumi and to determine its potential for domestication and cultivation. The exploration was conducted at four resorts within the park, namely Cimantaja, Mount Koneng, Mount Bodas, and Kawah Ratu. The stingless bees sampling was carried out using the roaming method in collaboration with local resident. The bees identified morphologically and molecularly (16S rRNA gene). Morphological results showed that the species found the  Mount Halimun Salak National Park were Tetragonula laeviceps and Heterotrigona  itama. The results of the 16S rRNA mtDNA gene sequences in the stingless bee spesimens with the spesimen code H1 (T. laeviceps) found in the Mount Halimun Salak National Park showed a very close relationship with the data for the species of Tetragonula laeviceps in the Genebank, namely 97%, while in the stingless bee spesimen code was H2 (H. itama) shows a close relationship with the data for the species of Heterotrigona itama on Genebank, which is 96 T. laeviceps was found in Cimantaja Gunung Koneng, Gunung Bodas, and Kawah Ratu Resort, totaling of 37 colonies. Seven colonies of  H. itama were found only in the Kawah Ratu Resort. The potential for domestication and  meliponiculture is carried out by conducting interviews with residents who provide knowledge, information and by observing culture methods currently employed in the area surrounding the parks. The domestication observations showed that some residents at the resort carry out domestication of T. laeviceps and H. itama using wooden boxes or stup in people's homes or in forest areas close to their village. The potential for meliponiculture Resort Kawah Ratu can be developed by training in making stup, breaking colonies and harvesting hone. The benefits of this research are to provide complete information regarding morphological, morphometric, and molecular characteristics as well as to provide consideration of the stingless bees species for domestication, development and meliponiculture by the community in Mount Halimun Salak National Park

Kata Kunci : Domestikasi, Eksplorasi, Identifikasi, Taman Nasional Gunung Halimun Salak, Potensi