The Reprsentation of Indonesian Police Concerning A Murder Case by FS in The Jakarta Post: A Critical Discourse Analysis
Amelia Nur Abidah, Dr. Adi Sutrisno, M.A.
2023 | Tesis | S2 Linguistik
Berangkat
dari kasus pembunuhan yang menjadi perhatian nasional hingga saat ini, polisi
menghadapi protes yang tidak adil atas kasus pembunuhan salah satu anggota
mereka, yang diklaim menutupi kebenaran kasus ini karena keterlibatan pejabat
tinggi kepolisian, sehingga memicu kekesalan publik terkait kredibilitas dan
kepercayaan masyarakat terhadap polisi sebagai penegak hukum. Namun, media
berita seringkali menempatkan pihak yang dirugikan secara tidak adil. Fokus
analisis wacana kritis adalah penyelidikan terhadap ketimpangan, ketidakadilan,
dan kekuasaan dalam wacana tekstual; oleh karena itu, penelitian ini bertujuan
untuk menemukan bagaimana media menggambarkan wacana polisi di media berita dan
apakah terdapat hal yang disoroti dan ditinggalkan dalam teks tersebut.
Penelitian ini menyelidiki bagaimana representasi polisi Indonesia melalui
Jakarta Post mengenai kasus pembunuhan salah satu anggota polisi, yang
menawarkan penjelasan baru mengenai cara media berita mengelaborasi polisi
Indonesia melalui refleksi bahasa yang digunakan oleh media melalui tiga model
dimensi analisis kritis Fairclough. Analisis kualitatif digunakan sebagai
metode bersamaan dengan penerapan level tiga dimensi dari Norman Fairclough
CDA. NVIVO dalam penelitian ini dimanfaatkan untuk menemukan bentuk-bentuk
representasi.
Pembahasan
secara keseluruhan menunjukkan bahwa wacana yang dibangun oleh TJP berpusat
pada satu hal yang krusial, yaitu kualitas kepolisian, yang sangat terkait
dengan kredibilitas dan integritas sebuah lembaga penegak hukum. Beberapa tokoh
menganggap polisi telah menjalankan tanggung jawabnya, namun ada pula yang
berpendapat bahwa mereka terlalu lamban dan tidak kompeten bahkan berusaha
menutupi kasus ini sehingga menimbulkan spekulasi. Jakarta Post menggambarkan kelemahan-kelemahan
polisi dalam mengusut dan menyelesaikan masalah pidana, sehingga mengurangi
kepercayaan masyarakat terhadap polisi sebagai aparat hukum. Namun, berdasarkan
analisis, TJP kurang memiliki kesetaraan dalam pemberitaannya terhadap polisi,
yang dalam konteks kasus ini memegang dua posisi yaitu sebagai tersangka dan
penyidik. Namun, berdasarkan analisis secara keseluruhan, TJP tidak
menyajikannya secara adil sehingga merugikan pihak-pihak yang tidak terlibat
dalam kasus tersebut.
Departing from the murder case
that received national attention until recently, police encountered an
injustice protest over the murder case of their agent, which was claimed to
cover up the truth of this case due to the involvement of high-ranking police
officials, sparking public resentment about the credibility and public trust in
law enforcement. However, news media often put the aggrieved parties separately
and unfairly. The focus of critical discourse analysis is an investigation into
inequality, injustice, and power in textual discourse; therefore, this research
is utilized to discover how the media portrays the police discourse in news
media and whether there is something highlighted and left out in the text. This
present research investigated how the Indonesian police are represented through
the Jakarta Post concerning a murder case of one police
agent, which offers a new explanation regarding the way news media elaborates
on the Indonesian police through the language reflection used by the media
through the three-dimension model of Fairclough critical analysis. A qualitative research methodology is employed alongside
applying a three-dimensional level of Norman Fairclough CDA. The assistance of
the NVIVO tool is utilized to discover the representation forms.
The overall discussion showed that the discourse built by TJP is centered on one serious matter, the police quality, which is strongly connected with the credibility and integrity of a law enforcement institution. Some figures considered that the police had undergone their responsibilities, yet some argued that they were too slow and incompetent and even tried to cover up this case, fuelling speculation. In short, Jakarta Post describes the police’s weaknesses in investigating and resolving criminal issues, thereby diminishing public trust in the police as law apparatus. However, according to the findings of the analysis, TJP lacks equality in reporting on the police, who, in the context of this case, hold two positions: suspect and investigator. However, based on the overall analysis, TJP did not present it fairly, harming parties not involved in the case.
Kata Kunci : Representation, CDA, Murder Case, The Jakarta Post