EVALUASI PENGGUNAAN OBAT DAN KEPATUHAN PROVIDER PADA PELAYANAN RAWAT JALAN SARAF DAN JIWA DI RUMAH SAKIT AN-NISA TANGERANG
RITA PRAMESWARI, Prof. Dr. Dra. Erna Kristin, M.Si.,Apt; Dr. dr. Rina Kurniasri Kusumzratnao M.Kes
2023 | Tesis | S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat
Latar belakang: Sebagai layanan yang memiliki kontribusi besar terhadap pendapatan rumah sakit maka layanan rawat jalan harus dikelola secara efektif dan efisien. Layanan poliklinik saraf dan jiwa diketahui memiliki selisih negative terbesar antara tarif INA-CBG’s dengan tarif rumah sakit. Biaya penggunaan obat memiliki komposisi lebih besar jika dibandingkan dengan biaya laboratorium dan radiologi. Rata-rata biaya penggunaan obat mencakup 95?ri total tarif INACBG’s yang didapatkan oleh rumah sakit.
Tujuan: Mengevaluasi faktor penggunaan obat dan tingkat kepatuhan provider serta pengaruhnya terhadap biaya penggunaan obat pada pasien rawat jalan saraf dan jiwa.
Metode: Studi observasional analitik dengan desain penelitian cross-sectional. Sampel penelitian sebanyak 769 resep, menggunakan total sampling dengan kriteria inklusi yaitu resep pasien poliklinik saraf dan jiwa yang berobat dengan 2 (dua) diagnosa kunjungan terbanyak dan biaya pemakaian obat terbesar serta menggunakan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) pada bulan Oktober 2021.
Hasil: Faktor penggunaan obat yang memenuhi standar indikator peresepan WHO adalah peresepan obat generik pada poliklinik jiwa, faktor yang lain belum memenuhi standar. Peresepan obat berdasarkan Formularium Nasional, peresepan obat Program Rujuk Balik (PRB) berdasarkan restriksi Formularium Nasional, peresepan obat generik, dan kepatuhan provider di poliklinik saraf dan jiwa memiliki korelasi dengan kenaikan biaya penggunaan obat. Rata-rata jumlah item obat tiap lembar resep di poliklinik jiwa memiliki korelasi dengan kenaikan biaya penggunaan obat tetapi di poliklinik saraf tidak memiliki korelasi dengan kenaikan biaya penggunaan obat.
Kesimpulan: Variabel yang paling berpengaruh terhadap kenaikan biaya penggunaan obat pada poliklinik saraf dan jiwa adalah peresepan obat generik. Diperlukan langkah komprehensif dari manajemen rumah sakit dengan mengkolaborasikan kerja tim farmasi, IT dan kelompok staf medis untuk meningkatkan kesesuaian peresepan obat terhadap standar guna efisiensi biaya obat.
Background: As a service that has a large contribution to hospital revenue, outpatient services must be managed effectively and efficiently. Neurology and psychiatric polyclinic services are known to have the largest negative difference between INA-CBG's rates and hospital rates. The cost of using drugs has a greater composition when compared to laboratory and radiology costs. The average cost of using drugs covers 95% of the total INA-CBG's rates obtained by the hospital.
Objective: Evaluating the factors of drug use and the level of provider adherence and their influence on the cost of drug use in outpatients of neurology and psychiatry.
Methods: An analytic observational study with a cross-sectional study design. The research sample consisted of 769 prescriptions, using total sampling with inclusion criteria, namely prescriptions for patients at the neuro and psychiatric polyclinic who were treated with 2 (two) diagnoses with the most visits and the highest cost of drug use and using the National Health Insurance (JKN) in October 2021.
Results: Factors for drug use that met WHO prescribing indicator standards were prescribing generic drugs at psychiatric polyclinics, other factors did not meet the standards. Drug prescribing based on the National Formulary, drug prescribing for the Referral Program (PRB) based on the National Formulary restrictions, generic drug prescribing, and provider compliance in neuro and psychiatric polyclinics have a correlation with the increase in drug usage costs. The average number of drug items per prescription sheet in the psychiatric polyclinic has a correlation with the increase in drug use costs but in the neuro polyclinic it has no correlation with the increase in drug use costs.
Conclusion: The variable that has the most influence on the increase in the cost of using drugs at the neuro and psychiatric polyclinic is the prescription of generic drugs. Comprehensive steps are needed from hospital management by collaborating on the work of pharmaceutical teams, IT and medical staff groups to increase the suitability of drug prescribing against standards for drug cost efficiency.
Kata Kunci : Biaya penggunaan obat, Formularium Nasional, Peresepan obat, Drug prescribing, National Formulary, the cost of drug use