Laporkan Masalah

Pengaruh Destinasi Wisata Terhadap Perkembangan Wilayah Di Sekitarnya Di Kabupaten Pangandaran

Latifah Nurrahmah Juhara, Ir. Agam Marsoyo, M.Sc. Ph.D

2023 | Tesis | S2 Magist.Prnc.Kota & Daerah

Kabupaten Pangandaran merupakan salah satu kabupaten yang ada di Provinsi Jawa Barat. Kabupaten Pangandaran telah menetapkan diri sebagai kabupaten pariwisata. Sektor pariwisata di Kabupaten Pangandaran berperan sebagai lokomotif pembangunan. Hal ini berarti pengembangan sektor pariwisata diharapkan dapat menggerakkan sektor lainnya. Pengembangan sektor pariwisata merupakan salah satu pendekatan dalam pengembangan wilayah secara sektoral. Dampak pembangunan dalam skala administrasi paling kecil dapat dirasakan oleh pemerintah desa. Pembangunan wilayah pada tingkat desa dinilai sebagai pembangunan yang paling dekat dengan masyarakat, selain itu secara kumulatif pembangunan desa dapat membentuk pembangunan wilayah secara lebih luas. Pembangunan desa yang terus dilakukan dapat menimbulkan terjadinya perkembangan wilayah. Pengembangan sektor pariwisata sangat ditentukan oleh karakteristik komponen pariwisata. Posisi perkembangan destinasi wisata dapat dijelaskan melalui siklus hidup destinasi wisata.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi posisi destinasi wisata dalam siklus hidup destinasi wisata dan mengidentifikasi pengaruh destinasi wisata terhadap perkembangan wilayah. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan deduktif dan metode penelitian campuran. Lokasi penelitian ini dilakukan di Kabupaten Pangandaran dengan 26 destinasi wisata yang menjadi kasus. Data yang digunakan diperoleh melalui survey primer dan survey sekunder. Survey primer dilakukan melalui wawancara, informan dipilih dengan menggunakan purposive sampling yakni pihak-pihak yang dinilai memiliki pemahaman mengenai kasus penelitian. Data sekunder didapatkan dari lembaga terkait dengan sektor pariwisata yang digunakan untuk menganalisis pengaruh menggunakan analisis regresi linear berganda. Analisis regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh siklus hidup destinasi wisata terhadap perkembangan wilayah. Analisis yang digunakan untuk mengidentifikasi posisi destinasi wisata dalam siklus hidup destinasi wisata yakni analisis multidimensional scaling atau MDS. Analisis MDS ini merupakan analisis statistik yang menghasilkan konfigurasi posisi destinasi wisata berdasarkan komponen pariwisata.

Berdasarkan hasil penelitian ini terdapat pengaruh adanya destinasi wisata terhadap perkembangan wilayah yang dilihat dari nilai indeks desa membangun. Terdapat dua variabel yang berpengaruh secara signifikan yakni jumlah kunjungan wisatawan dan aksesibilitas. Dengan melihat posisi destinasi wisata dan pengaruhnya terhadap perkembangan wilayah, maka dapat diketahui bahwa semakin tinggi posisi destinasi wisata maka semakin destinasi tersebut memberikan pengaruh terhadap wilayah di sekitarnya.

Pangandaran Regency is one of the regencies in West Java Province. Pangandaran Regency has established itself as a tourism regency. The tourism sector in Pangandaran Regency plays a role as a development locomotive. This statement means that the development of the tourism sector is expected to drive other sectors. The development of the tourism sector is one of the approaches to sectoral regional development. The impact of development on the smallest administrative scale can be felt by the village government. Regional development at the village level is considered to be the development closest to the community. Village development can shape regional development cumulatively. The development of the tourism sector is largely determined by the characteristics of the tourism component. Tourist destination development can be explained through the life cycle of tourist destinations.

The purpose of this research was to identify the position of tourist destinations in the tourism area life cycle and identify tourist destinations’ influence on regional development. This research was conducted using a deductive approach and mixed methods. The location of this research was carried out in Pangandaran Regency with 26 tourist destinations as the cases. The data used in this research were obtained through a primary survey and a secondary survey. The primary survey was conducted through interviews, informants were selected using purposive sampling, and those were assessed as having an understanding of the research case. Secondary data was obtained from institutions related to the tourism sector which were used to analyze the effect of tourist destinations on regional development. Multiple linear regression analysis was used to analyze the influence of tourism destinations to regional development. Multiple linear regression analysis was used to determine the effect of tourism area life cycle on regional development. The analysis that used to identify the position of tourist destinations in the tourism area life cycle was multidimensional scaling or called MDS analysis. This MDS analysis is a statistical analysis that produced a configuration of tourist destinations position based on the tourism component.

The results of this study showed there was influence of tourist destinations on regional development as seen from the value of the village development index. There were two variables that had significant effect, it called the number of tourist visits and accessibility. Based on the position of tourist destinations and its influence on regional development, it could be seen that the higher the position of a tourist destination the more the destination impacted on the surrounding area.

Kata Kunci : pariwisata, siklus hidup, pengembangan wilayah, desa, pangandaran

  1. S2-2023-484744-abstract.pdf  
  2. S2-2023-484744-bibliography.pdf  
  3. S2-2023-484744-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2023-484744-title.pdf