Perbedaan Body Image dan Komposisi Tubuh pada Atlet Wanita yang Mengalami dan Tidak Mengalami Eating Disorder di SMA Negeri Olahraga Sidoarjo
Salafiyya Titis Nurhanifa Darmawan, Dr. Mirza Hapsari Sakti Titis Penggalih, S.Gz, MPH, RD; Rahadyana Muslichah, S.Gz, M.Sc; Yosephin Anandati Pranoto, S.Gz, MS, RD
2023 | Skripsi | GIZI KESEHATAN
Latar Belakang: Angka partisipasi atlet wanita semakin meningkat di masa ini. Sebagai atlet, kebutuhan energi dan zat gizi lainnya akan lebih besar untuk kebutuhan energi rutinitas latihan. Body image akan mempengaruhi pola makan atlet wanita menjadi menyimpang, sehingga menimbulkan risiko terjadinya eating disorder. Keberlanjutan dari kejadian eating disorder pada atlet akan menyebabkan perubahan komposisi lemak serta otot tubuh.
Tujuan Penelitian: Mengetahui perbedaan body image dan komposisi tubuh pada atlet wanita yang mengalami dan tidak mengalami eating disorder di SMA Negeri Olahraga Sidoarjo.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian case control dengan menggunakan kuesioner BSQ-34 untuk menilai body image, EDDS untuk menilai eating disorder, dan BIA untuk mengukur komposisi tubuh. Jumlah subjek penelitian ini adalah 48 atlet wanita dari berbagai cabang olahraga di SMAN Olahraga Sidoarjo yang dipilih menggunakan teknik total sampling. Uji statistik yang digunakan untuk melihat perbedaan variabel adalah Mann-Whitney U Test.
Hasil: Terdapat eating disorder, yaitu bulimia low frequency (31,3 persen), anoreksia nervosa (12,5 persen), binge eating disorder (12,5 persen), bulimia nervosa (10,4 persen), dan purging disorder (8,3 persen). Kelompok kasus menunjukkan body image negatif (skor=88,0) dan kelompok kontrol menunjukkan body image positif (skor=66,1). Kelompok kasus memiliki komposisi lemak yang lebih tinggi, yaitu 24,8 persen dibandingkan kelompok kontrol, yaitu 22,0 persen dan komposisi otot yang lebih rendah (27,3 persen) dibandingkan kelompok kontrol (27,8 persen). Tetapi tidak ada perbedaan yang signifikan (body image p=0,074; komposisi lemak p=0,057; otot p=0,497).
Kesimpulan: Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara body image dan komposisi tubuh pada atlet wanita dengan eating disorder dan yang tidak mengalami eating disorder.
Background: Over time, the participation rate of female athletes has increased. As an athlete, the need for energy and other nutrients will be greater for the energy needs of the training routine. Body image will distort the eating patterns of female athletes, thus raising the risk of eating disorders. The continuation of eating disorder events in athletes will cause changes in body fat and muscle composition.
Objective: To determine the differences on body image and body composition in female athletes with eating disorders and without eating disorders at SMA Negeri Olahraga Sidoarjo.
Methods: This study is a case control study using questionnaires of BSQ-34 to assess body image, EDDS to assess eating disorders, and BIA to measure body composition. The number of subjects in this study are 48 female athletes from various sports at SMA Negeri Olahraga Sidoarjo that are selected using a total sampling technique. The statistical test used to see the differences in the variables is Mann-Whitney U Test.
Results: There are eating disorders, namely low frequency bulimia (31,3 percent), anorexia nervosa (12,5 percent), binge eating disorder (12,5 percent), bulimia nervosa (10,4 percent), and purging disorder (8,3 percent). The case group showed a negative body image (88,0 percent) and the control group showed a positive body image (66,1 percent). The case group had a higher fat composition (24,8 percent) than the control group (22,0 percent) and lower muscle composition (27,3 percent) than the control group (27,8 percent). But there was no significant difference (body image p=0,074; fat composition p=0,057; muscle p=0,497).
Conclusion: There is no significant difference between body image and body composition in female athletes with eating disorders and without eating disorders.
Kata Kunci : Atlet wanita, body image, komposisi tubuh, eating disorder