STRATEGI PENGHIDUPAN BERKELANJUTAN KELOMPOK MASYARAKAT ADAT DESA SAGA DI SEKITAR KAWASAN TAMAN NASIONAL KELIMUTU
Bertila Avila Delvion, Ir. Dwiko Budi Permadi, S.Hut., M.Sc., Ph.D. ; Dr. Ir. Hero Marhaento, S.Hut., M.Si.
2023 | Tesis | S2 Ilmu Kehutanan
Program pemberdayaan masyarakat dalam skema kemitraan konservasi merupakan salah satu program yang telah dilaksanakan oleh Taman Nasional Kelimutu sebagai win-win solution atas konflik tenurial yang terjadi di sekitar kawasan taman nasional. Berdasarkan latar belakang penelitian, fokus kemitraan konservasi Kelompok Masyarakat Adat Saga yaitu untuk mewujudkan kemandirian dan kesejahteraan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk melihat seberapa besar dampak program kemitraan terhadap penghidupan berkelanjutan KMA Saga, yang mampu mereka upayakan melalui capaian dari program ini.
Penelitian ini menggunakan metode campuran (mix-methods). Unit analisis penelitian ini adalah anggota Kelompok Masyarakat Adat Saga sejumlah 50 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan metode survey menggunakan kuesioner. Kemudian, dilakukan wawancara mendalam untuk memperdalam informasi penelitian dengan informan yang dipilih dengan metode purposive sampling. Analisis yang digunakan adalah analisis kuantitatif dan kualitatif dipadukan dengan pendekatan penghidupan berkelanjutan (sustainable livelihood approach) terhadap data hasil kuesioner, wawancara mendalam, hasil pengamatan, dan data sekunder.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Balai Taman Nasional Kelimutu telah berupaya untuk mengembangkan kemandirian dan kesejahteraan KMA Saga melalui kemitraan. Beberapa upaya yang dilakukan melalui kegiatan-kegiatan pemberdayaan masyarakat dapat dikatakan memberikan pengaruh terhadap kepemilikan aset penghidupan masyarakat, seperti modal manusia, modal alam, modal sosial, modal fisik, dan modal finansial. Kapabilitas kepemilikan aset karena adanya kemitraan menciptakan pilihan strategi penghidupan alternatif bagi masyarakat seperti pengembangan pengelolaan komoditas pasca panen. Berdasarkan hasil analisis keberlanjutan penghidupan KMA Saga yang di didasarkan pada dimensi ekonomi, dimensi sosial, dan dimensi lingkungan, maka perlu didiskusikan mengenai peningkatan intensifikasi lahan kelola milik KMA Saga di luar kawasan. Sedangkan untuk lahan kelola di zona tradisional TNK perlu dimulai untuk beralih pada pengembangan komoditas lain berbasis non lahan yang lebih ramah lingkungan, namun memiliki produktivitas yang tinggi.
Community empowerment programs under the conservation partnership scheme have been implemented by Kelimutu National Park as a win-win solution to address tenure conflicts in the surrounding areas of the national park. Based on the research background, the focus of the conservation partnership with the Indigenous Community Group Saga is to achieve community self-reliance and welfare. This study aims to assess the extent of the partnership program's impact on the sustainable livelihoods of the Saga Indigenous Community Group, as achieved through the program's outcomes. The study adopts a mixed-methods approach, with the research unit being 50 members of the Saga Indigenous Community Group. Data collection is conducted through a survey using questionnaires. Additionally, in-depth interviews are conducted to gather further research information with informants selected through purposive sampling. The analysis combines quantitative and qualitative methods using the sustainable livelihood approach, considering data from questionnaires, in-depth interviews, observations, and secondary data. The research findings indicate that the Kelimutu National Park Authority has made efforts to develop the self-reliance and welfare of the Saga Indigenous Community Group through the partnership. Various empowerment activities have had an influence on the community's livelihood assets, such as human capital, natural capital, social capital, physical capital, and financial capital. The capability of asset ownership resulting from the partnership creates alternative livelihood strategies for the community, such as post-harvest commodity management. Based on the analysis of the sustainability of the Saga Indigenous Community Group's livelihoods in terms of economic, social, and environmental dimensions, it is necessary to discuss the intensification of land management outside the park's boundaries, while exploring the development of non-land-based, environmentally friendly commodity options with high productivity within the traditional zone of Kelimutu National Park.
Kata Kunci : Taman Nasional Kelimutu, kemitraan konservasi, kelompok masyarakat adat saga, konflik tenurial, strategi penghidupan berkelanjutan