Partisipasi Masyarakat Kecamatan Kota Kefamenanu dalam Pengelolaan Sampah
Maryanti Naif, Dr. Ratminto, M. Pol.Admin
2023 | Tesis | S2 Administrasi Publik
Akumulasi timbulan sampah kota memang
merupakan masalah signifikan di kota-kota di seluruh dunia, dan ini terkait
erat dengan pertumbuhan penduduk, urbanisasi, industrialisasi, dan pembangunan
ekonomi. Limbah rumah tangga biasanya merupakan bagian utama dari limbah padat
kota. Akibatnya, masyarakat menjadi pemangku kepentingan penting dalam upaya
pengelolaan sampah. Masyarakat memainkan berbagai peran dalam proses
pengelolaan sampah, termasuk pengurangan, pemilahan, dan daur ulang limbah.
Mendorong partisipasi masyarakat menjadi sangat perlu untuk pengelolaan sampah
yang berkelanjutan karena dapat membantu meningkatkan efisiensi dan efektifitas
pengelolaan sampah, serta dapat membantu
pemerintah daerah untuk mempromosikan keputusan-keputusan tentang pengelolaan
sampah yang berkelanjutan, dan mendorong terciptanya transformasi sosial.
Menggunakan penelitian kualitatif untuk
menguji partisipasi masyarakat di Kecamatan Kota Kefamenanu dalam pengelolaan
sampah adalah pendekatan yang berharga untuk mendapatkan wawasan dan memahami
tingkat partisipasi masyarakat, dengan mengidentifikasi faktor yang mungkin mempengaruhi
keterlibatan masyarakat dalam pengelolaan sampah. Kecamatan Kota Kefamenanu
dipilih sebagai lokus dalam penelitian ini karena memiliki jumlah dan kepadatan
penduduk tertinggi Kabupaten Timor Tengah Utara. In-depth Interview, observasi dan dokumentasi adalah metode yang
digunakan untuk memungkinkan peneliti memperoleh data primer dan data sekunder
untuk selanjutnya dianalisis secara deskriptif kualitatif dan diuji
validitasnya dengan triangulasi sumber.
Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa partisipasi masyarakat Kecamatan Kota Kefamenanu dalam pengelolaan sampah bervariasi. Masyarakat terkategori menjadi beberapa kelompok sesuai keterlibatan dan kontribusi mereka dalam proses pengelolaan sampah yaitu rumah tangga, pemulung, dan pengepul. Dengan indikator kualitatif berupa adanya pengorganisasian, adanya kontribusi, adanya motivasi, adanya peran dan aksi, serta adanya penerimaan dan tanggung jawab, tingkat keterlibatan ketiga kelompok ini ditentukan sehingga jika diterjemahkan kedalam tangga partisipasi Arnstein, maka pengepul telah berada pada tangga ketujuh yaitu delegated power, pemulung pada tangga keenam yaitu partnership, dan rumah tangga adalah kelompok dengan tingkat partisipasi paling rendah dan berada pada tangga ketiga yaitu informing. Posisi rumah tangga masih berupa partisipasi dengan kualitas yang tokenistik atau partisipasi yang semu. Faktor perilaku menjadi penyebab utama terbatasnya partisipasi mereka, selain pengetahuan dan keterampilan, infrastruktur dan pelayanan, serta peran lembaga. Langkah alternatif yang diusulkan untuk menumbuhkan perbaikan perilaku dan mendorong partisipasi aktif rumah tangga adalah dengan membentuk sebuah bank sampah di Kecamatan Kota Kefamenanu, yang pengoperasiannya dapat dilakukan oleh Komunitas Green House TTU, untuk selanjutnya menjadi platform berbagai pengetahuan, pengalaman, sumber daya, memperkuat kapasitas masyarakat, dan mendorong terciptanya transformasi sosial dalam pengelolaan sampah yang berkelanjutan.
The accumulation of municipal waste
generation is indeed a significant problem in cities around the world, and it
is closely linked to population growth, urbanization, industrialization, and
economic development. Household waste is usually a major part of municipal
solid waste. As a result, the community becomes an important stakeholder in
waste management efforts. Communities play a variety of roles in the waste
management process, including waste reduction, sorting, and recycling.
Encouraging community participation is very necessary for sustainable waste
management because it can help improve the efficiency and effectiveness of
waste management, and can help local governments to promote decisions about
sustainable waste management, and encourage social transformation.
Using qualitative research to test
community participation in Kefamenanu City Sub-district in waste management is
a valuable approach to gain insight and understand the level of community
participation, by identifying factors that might influence community
involvement in waste management. Kefamenanu City Sub-district was chosen as the
locus in this study because it has the highest number and population density of
North Central Timor Regency. In-depth interview, observation and documentation
are methods used to enable researchers to obtain primary data and secondary
data for further qualitative descriptive analysis and validity testing by
triangulation of sources.
The findings of this study show that the
participation of the Kefamenanu City Sub-district community in waste management
varies. Communiies are categorized into several groups according to their
involvement and contribution in the waste management process, namely
households, scavengers, and collectors. With qualitative indicators in the form
of organizing, contributing, motivation, roles and actions, and acceptance and
responsibility, the level of involvement of these three groups is determined so
that if translated into Arnstein Ladder’s of Citizen Participation, collectors are
already on the seventh ladder, namely delegated power, scavengers are on the
sixth ladder, namely partnership, and households are the group with the lowest
level of participation and on the third ladder, namely informing. The position
of the household is still participation with tokenistic quality or pseudo participation.
Behavioral factors are the main cause of their limited participation, in
addition to knowledge and skills, infrastructure and services, and institutional
roles. An alternative step proposed to foster behavior improvement and
encourage active household participation is to establish a waste bank in
Kefamenanu City Sub-district which can be operated by the TTU Green House
Community, to further become a platform for sharing various knowledge,
experience, resources, strengthening community capacity, and encouraging social
transformation in sustainable waste management.
Kata Kunci : Community Participation, Waste Management