OPTIMASI KONFIGURASI SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK HIBRID PADA KILANG MINYAK
Muhamad Apriyudi Syafputra, Ir. Joko Waluyo, M.T., Ph.D., IPM ; Roni Irnawan, S.T., M.Sc., Ph.D., SMIEEE
2023 | Tesis | S2 Magister Teknik Sistem
Industri kilang minyak memiliki potensi
pengurangan emisi dengan menggabungkan bahan bakar fosilnya dengan penggunaan
energi terbarukan. adalah sistem tenaga hibrid dengan menggunakan panel surya
sebagai pembangkit listrik. Penelitian ini bertujuan untuk melihat skenario
optimal pemanfaatan sistem tenaga hibrid. Subyek penelitian yang diamati pada
salah satu fasilitas kilang yang akan dibangun di Indonesia, dimana sumber
listrik yang digunakan tadinya berasal dari fosil. Parameter yang diamati
adalah Cost of Energy (COE) dan emisi karbon. Pengoptimalan melibatkan
tiga skenario yang melibatkan konfigurasi dasar dan hibrid. Skenario dasarnya
adalah konfigurasi awal suplai listrik di kilang dengan sumber listrik dari
generator dan PLN. Skenario 1 merupakan skenario pembangkit listrik hibrid yang
memanfaatkan atap bangunan di area kilang minyak. Skenario 2 adalah pembangkit
listrik hibrid dengan baterai untuk memasok listrik pada malam hari, dengan
bauran dari EBT adalah 20?n 40%. Hasil menunjukkan bahwa dibandingkan dengan
skenario dasar, skenario 1 meningkatkan COE sebesar 0,17?n mengurangi emisi
karbon sebesar 0,3%. Skenario 2 dengan bauran EBT sebesar 20?n 40% diperoleh
COE sebesar 4,7?n 44,3%, sedangkan pengurangan emisi terjadi masing-masing
sebesar 38?n 52,7% dibandingkan skenario dasar. Skenario sistem tenaga hibrid
dengan bauran EBT 20% merupakan hasil yang paling optimal dibandingkan dengan
skenario lainnya
The oil refinery industry has a potential
emission reduction by combining its fossil fuel with Renewable Energy usage.
One alternative to reduce the carbon emissions is the hybrid power system using
solar panels for electricity generation. This research aims to observe the
optimum scenario on utilization of of hybrid power system. The research subject
is observed on one of the refinery facilities that will be built in Indonesia, where
the electricity source used formerly comes from fossils. The observed
parameters are cost of energy (COE) and emission carbon. Optimization involve
with three scenarios involving basic and hybrid configuration. The basic
scenario is the initial configuration of the electricity supply with power
source from the generator and PLN. Scenario 1 is a hybrid power plant utilizing
the roofs of existing buildings in the refinery area. Scenario 2 is a hybrid
power plant with a battery to supply electricity at night, at the capacity of renewable
energy of 20% and 40%. The results revealed that comparing to the basic
scenario, scenario 1 increases COE of 0.17% and reduces carbon emission at
0.3%. Scenario 2 with 20% and 40% of renewable energy are obtained at COE of
4.7% and 44.3%, while reducing emission occurred at 38% and 52.7%,
respectively. The scenario of a hybrid power system with a 20% renewable energy
is the optimal result compare to the other scenarios
Kata Kunci : Kilang Minyak, Energi Baru Terbarukan, Hibrid, Emisi Karbon