MOTIVASI PENGGUNAAN PRODUK UNTUK VAGINA DI KALANGAN PEREMPUAN MUDA DALAM HUBUNGAN SEKS PRANIKAH
CAROLINA RETMAWATI PUTRI, Dr. Suzie Handajani, M.A.
2023 | Tesis | S2 Antropologi
Perempuan selalu dikonstruksikan untuk memiliki tubuh yang sempurna termasuk pada organ reproduksinya. Vagina sebagai bagian tubuh yang sangat pribadi dituntut untuk dapat memiliki kondisi yang bersih, rapat, kesat, dan juga wangi. Salah satu cara yang dilakukan untuk mendapatkan kondisi tersebut adalah dengan menggunakan beragam produk-produk untuk vagina. Keterbatasan informasi untuk menjaga kesehatan reproduksi khususnya perawatan terhadap vaginanya, membuat perempuan mencari sendiri informasi yang dibutuhkan melalui internet dan media sosial. Maraknya iklan di media sosial mengenai produkter-produk yang dipakai untuk perawatan vagina ini memiliki peran penting dengan keputusan perempuan dalam pemilihan produk yang akan dipakai. Praktik perawatan vagina dengan bermacam-macam produk kewanitaan ini ternyata tidak hanya dilakukan oleh perempuan yang telah menikah. Tulisan ini akan membahas praktik penggunaan produk di kalangan perempuan muda yang telah memiliki aktivitas seksual aktif namun belum menikah. Metode yang digunakan da?am penelitian ini adalah dengan pendekatan kualitatif, yaitu melakukan wawancara secara mendalam kepada informan yang diperoleh melalui snowball sampling. Terdapat 11 informan yang merupakan perempuan muda tengan usia 18-30 tahun. Sesuai dengan kriteria Pemuda dalam UU Kepemudaan di Indonesia. Salah satu di antaranya berusia 34 tahun, namun tetap dilakukan wawancara karena masih termasuk dalam kriteria perempuan di usia suburban dan produktif serta belum menikah. Sebelas perempuan muda yang berasal dari berbagai macam kalangan ini mdenyebutkan pentingnya melakukan perawatan pada organ reproduksi menggunakan berbagai macam produktu khusus untuk vaginanya. Praktik tersebut dilakukan agar bisa memiliki kondisi vagina yang bersih dan terhindar dari IMS, meningkatkan performa seksual, serta dapat mencegah kehamilan yang tida diinginkan. Dengan memiliki kondisi tersebut mereka bisa memberikan kenikmatan seksual untuk pasangannya, sehingga hubungan yang terjalin bisa langent dan bagi beberapa informan data meningkatkan pendapatan. Keputusan untuk menggunakan beragam produk tersebut merupakan pilihannya sendiri dan tidak ada paksaan dari pasangan. Namun walaupun dalam praktiknya meraka ingin memberdayakan dirinya dengan keputusan yang telah mereka buat sendiri, ketimpangan relasi gender dalam hubungan seksualitas ini masih kuat. Praktik tersebut masih dilakukan dengan mementingkan kepentingan serta kepuasan pasangan dibandingkan dengan dirinya sendiri. Dalam hal kenikmatan seksual perempuan diberikan tanggungjawab untuk bisa memuaskan pasangannya. Dari situ memperkuat pandangan bahwa superioritas laki-laki selalu ditemukan da?am setiap sisi kehidupan perempuan termasuk di tempat tidur sekalipun.
Women can constantly constructed to have perfect bodies, including their reproductive organs. The vagina as an extremely private part of the body, is expected to be clean, tight, firm, and also fragrant. One of the way to achieve these conditions is by using various products for vaginal care. Due to limited information on reproductive health, particularly vagina care, women seek the necessary information themselves through the internet and social media. The prevalence of advertisement for vaginal care products in social media plays a significant role in women's decisions when selecting the products to use. Interestingly, the practice of vaginal care using various feminine products is not only limited to married women. This thesis discusses the practice of product usage for vaginal care among young women who are sexually active but not yet married. The research adopts a qualitative approach, conducting in-depth interviews with informants obtained through snowball sampling. There were 11 informants, young women age 18-30 years. In accordance with the criteria for youth age in the UU Kepemudaan in Indonesia. One informant was 34 years old but still included in the study criteria, as she has within the reproductive age range and unmarried. These eleven young women from various backgrounds emphasized the importance of practicing reproductive organ care using various specific products for their vaginas. They engage in these practices to maintain a clean vagina, avoid sexual transmitted infections, enhance sexual performance, and prevent unwanted pregnancies. By having a well-maintained vagina, they believe they can provide sexual pleasure to their partners, thus ensuring a lasting relationship, and for some informants, it can even improve their income. The decision to use various products is entirely their own, without any coercion from their partners. However, despite their desire to empower themselves through independent decision-making, gender inequality in sexual relationships remains strong. These practices are still conducted by prioritizing the interests and satisfaction of their partners over their own. In terms of sexual pleasure, women are responsible for satisfying their partners. This reinforces the view that male superiority is consistently present in every aspect of women's lives, including 'the bedroom' activity.
Kata Kunci : seksualitas, vagina, pendisiplinan, produk kimia