Laporkan Masalah

Analisis Rekarakterisasi Selisih Laba dalam Secondary Adjustment atas Transaksi yang Dilakukan oleh Perusahaan yang Memiliki Hubungan Istimewa

Alyssa Rosdiana, Dian Andari, S.E., M.Sc.

2023 | Skripsi | AKUNTANSI

Transfer pricing dalam lingkup perpajakan internasional ditujukan untuk menentukan harga wajar atas transaksi afiliasi yang dilakukan dan agar sesuai dengan prinsip kewajaran dan kelaziman usaha. Dalam praktiknya, sering kali terjadi perdebatan ketika selisih laba direkarakterisasi menjadi dividen, sedangkan kondisi hubungan istimewa perusahaan adalah berupa hubungan sesama anak perusahaan atau hubungan keluarga sehingga tidak terdapat kepemilikan saham. Oleh karena itu, berlandaskan rational choice theory, penelitian dengan metode kualitatif ini dilakukan untuk mengetahui dan memahami proses penentuan bentuk rekarakterisasi selisih laba di Indonesia melalui studi kepustakaan terhadap OECD, peraturan perpajakan di Indonesia, dan praktik secondary adjustment yang dilakukan di negara India, Amerika Serikat, dan Uni Eropa, serta wawancara dari pihak akademisi, konsultan pajak, dan otoritas pajak.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa praktik secondary adjustment di Indonesia dapat tetap dilakukan dengan menggunakan constructive dividend sebagai bentuk rekarakterisasi dan diterapkan dalam seluruh kondisi hubungan istimewa dan perdebatan yang terjadi antara otoritas pajak dengan praktisi disebabkan oleh perbedaan interpretasi dalam mendefinisikan dividen. Meski demikian, pendapat seluruh pihak secara rasional dapat menjelaskan alasan pemilihan bentuk rekarakterisasi.

Transfer pricing in international taxation scope is intended to determine fair prices of affiliated transactions and to comply with the arm’s length principle. Dissents arise when the differences in profits are recharacterized into dividends while the companies’ special relationships brother-sister companies or family relationships, thus there are no shares ownerships. Therefore, based on rational choice theory, this research using qualitative methods is conducted to find out and understand the process of determining the form of profit differences recharacterization in Indonesia through literature studies from OECD, tax regulations in Indonesia, and secondary adjustment practices carried out in India, United States , and European Union, and also interviews from academics, tax consultants, and tax authorities.

The results of this research shows that secondary adjustment in Indonesia can still be carried out by using constructive dividends as a form of recharacterization and is applied in all conditions of special relationships. Dissents that occur between tax authorities and practitioners are due to different interpretations in defining dividends. However, opinions from all interviewees can rationally explain the reasons for choosing the form of recharacterization.

Kata Kunci : Pajak Internasional, Transfer Pricing, Arm’s Length Principle, Secondary Adjustment, Rekarakterisasi Selisih Laba, Constructive Dividend, Repatriasi, Sengketa Pajak

  1. S1-2023-438671-abstract.pdf  
  2. S1-2023-438671-bibliography.pdf  
  3. S1-2023-438671-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2023-438671-title.pdf