Laporkan Masalah

Manajemen Keuangan di Kadipaten Pakualaman, 1918-1930

Arif Juliyanto, Baha' Uddin, M.Hum.

2023 | Skripsi | ILMU SEJARAH

Kadipaten Pakualaman merupakan salah satu swapraja di Vorstenlanden yang berkembang cukup progresif pada awal abad XX. Perkembangan tersebut dipicu oleh faktor ekonomi dan berkembangnya gagasan modernisasi. Ekonomi liberal telah menaikkan sektor pendapatan di wilayah ini. Diikuti pula oleh reorganisasi agraria yang memperkuat penerimaannya dari sektor pajak. Kenaikan pendapatan tersebut menuntut manajemen modern yang bersifat legal dan rasional sehingga pada 1918, Paku Alam VII membentuk lembaga keuangan yang mampu mengakomodasi hal tersebut. Penelitian ini dilakukan dengan metode penelitian sejarah yang di antaranya (1) pemilihan topik, (2) pengumpulan sumber (heuristik), (3) verifikasi (kritik), (4) interpretasi (analisis), dan (5) penulisan sejarah (historiografi). Dari penelitian ini diperoleh kesimpulan bahwa manajemen keuangan modern diterapkan di Pakualaman sebagai bagian dari upaya menjaga stabilitas ekonomi di wilayahnya. Manajemen keuangan tersebut dijalankan oleh dua lembaga keuangan yang masing-masing berperan sebagai bendahara penerimaan dan bendahara pengeluaran. Keduanya terlibat secara aktif pada 1919 hingga 1930 di saat pemerintah kadipaten menganggarkan dana yang besar untuk membangun berbagai infrastruktur publik.

Kadipaten Pakualaman is one of the autonomous regions in Vorstenlanden which developed quite progressively in the early 20th century. This development was triggered by economic factors and the development of modernization ideas. The liberal economy has boosted the income sector in this region. It was also followed by an agrarian reorganization that strengthened cash receipts from the tax sector. The increase in income requires modern management that is legal and rational so in 1918, Paku Alam VII formed a financial institution that was able to accommodate this. This research was conducted using historical research methods that include (1) topic selection, (2) collection of sources (heuristics), (3) verification (criticism), (4) interpretation (analysis), and (5) historical writing (historiography). From this research, it is concluded that modern financial management is implemented in Pakualaman as part of efforts to maintain economic stability in the region. The financial management is carried out by two financial institutions, each of which has the role of revenue treasurer and expenditure treasurer. The two of them were actively involved from 1919 to 1930 when the government budgeted large funds to build various public infrastructures.

Kata Kunci : Manajemen Keuangan, Modernisasi, Pakualaman

  1. S1-2023-443472-abstract.pdf  
  2. S1-2023-443472-bibliography.pdf  
  3. S1-2023-443472-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2023-443472-title.pdf