KAJIAN FAKTOR KENYAMANAN TERMAL SEBAGAI BENTUK ADAPTASI PADA BANGUNAN TRADISIONAL ALIH GUNA (STUDI KASUS: RUMAH INDISCHE, KAMPUNG BATIK LAWEYAN, SURAKARTA)
NOOR FITRI INDAH PADMASARI, Dr. Eng. Agus Hariyadi, S.T., M.Sc.
2023 | Tesis | MAGISTER ARSITEKTUR
Bangunan tradisonal diketahui dapat beradaptasi dengan iklim sekitarnya, terdapat pula pengaplikasian bukaan pada bangunan yang dapat menurunkan konsumsi energi yang bertujuan untuk memberikan kenyamanan kepada penghuni, seperti halnya Rumah Indische yang terletak di Kampung Batik Laweyan. Perubahan yang terjadi pada fungsi bangunan tersebut disebabkan karena tuntutan perkembangan zaman, sehingga pola aktivitas manusia di dalam bangunan secara tidak langsung memengaruhi kenyamanan termal pengguna. Hal tersebut menimbulkan fenomena baru yaitu apakah kenyamanan penghuni akan tetap dapat terkendali dengan kondisi eksisting yang berawal dari bangunan yang difungsikan tempat tinggal beralih guna menjadi tempat showroom. Dilakukannya riset ini bertujuan untuk mengkaji dan juga melihat besarnya nilai kenyamanan termal terhadap kinerja penghawaan dan pencahayaan alami pada Rumah Indische. Pengambilan data dalam riset ini diawali dengan pengukuran dan pengamatan lapangan lalu menggunakan kuesioner dengan tujuan mengetahui kenyamanan yang dirasakan oleh pengunjung. Metode analisisnya antara lain menggunakan PMV-PPD (menurut Fanger dan menurut Sugini) untuk mengukur nilai kenyamanan sesungguhnya yang lalu dibandingkan dengan hasil metode regresi sederhana pada SPSS. Pada hasil akhir ditemukan adanya kesamaan nilai antara hasil pada PMV-PPD dengan metode regresi. Maka dari itu penggunaan standar ASRHAE-55 2020 yang merupakan standar international, yang sudah sesuai digunakan pada iklim di Indonesia.
Traditional buildings are known to adapt to the
surrounding climate, there is also the application of openings in buildings
that can reduce energy consumption aimed at providing comfort to residents,
such as the Indische House located in Laweyan Batik Village. The changes that
occur in the function of the building are due to the demands of the times, so
that the pattern of human activity in the building indirectly affects the
thermal comfort of the user. This raises a new phenomenon, namely whether the
comfort of the occupants will remain under control with the existing conditions
that started from the building that functioned as a residence turned into a
showroom. The conduct of this research aims to examine and also see the
magnitude of the value of thermal comfort against the performance of natural
airing and lighting in the Indische House. Data collection in this research
begins with measurements and field observations and then using a questionnaire
with the aim of knowing the comfort felt by visitors. The analysis method
includes using PMV-PPD (according to Fanger and according to Sugini) to measure
the actual comfort value which is then compared with the results of simple
regression method on SPSS. In the final result, it was found that there was a
similarity between the results of the PMV-PPD and the regression method.
Therefore, the use of the ASRHAE-55 2020 standard, which is an international
standard, is appropriate for the climate in Indonesia.
Kata Kunci : penghawaan alami, pencahayaan alami, kenyamanan termal, bangunan Indische, bangunan lama, adaptasi, alih guna, kebutuhan baru