Ekstraksi dan Karakterisasi Tanin Kayu Secang (Caesalpinia sappan L.) sebagai Alternatif Substitusi Krom
Afrizal Syifa Kurnianto, Dr. Ir. Mohammad Zainal Abidin, S.Pt., M.Biotech., IPM
2023 | Skripsi | S1 ILMU DAN INDUSTRI PETERNAKAN
Kayu secang mengandung tanin yang berpotensi sebagai samak nabati untuk penyamakan kulit. Penelitian ini bertujuan untuk mengekstrak dan mengetahui karateristik tanin pada kayu secang (Caesalpinia sappan L.) sebagai substitusi krom. Ekstraksi pada penelitian ini menggunakan perbedaan suhu ekstraksi 60, 70, dan 80 derajat C dalam waktu 1 jam, dilanjutkan ekstraksi dengan perbedaan lama inkubasi 1, 2, dan 4 jam pada suhu yang menghasilkan ekstrak tertinggi yaitu 80 derajat C. Pengujian tanin yang dilakukan yaitu skrining fitokimia (Uji FeCl3 dan Uji NaOH), karakterisasi tanin (kadar air, jumlah padatan, jumlah padatan terlarut, non tanin, kekuatan tanin, rasio kemurnian, dan pH), dan uji Kromatografi Lapis Tipis. Analisis data pada ekstraksi menggunakan one way ANOVA, dilanjutkan dengan Tukey’s multiple comparisons test, sedangkan pada karakterisasi secang menggunakan deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan suhu dan lama inkubasi berpengaruh nyata pada jumlah ekstrak yang dihasilkan (P kurang dari 0,05). Karakteristik tanin pada ekstrak secang sebagai berikut: kadar air 4,978 kurang lebih 0,283, jumlah padatan 95,022 kurang lebih 0,283, jumlah padatan terlarut 72,117 kurang lebih 2,811, non tanin 19,838 kurang lebih 1,411, tanin 52,279 kurang lebih 1,793, kekuatan tanin 2,642 kurang lebih 0,166, rasio kemurnian 0,550 kurang lebih 0,018, pH 4,667 kurang lebih 0,021. Uji KLT menghasilkan 3 spot warna. Ekstraksi secang menghasilkan jumlah ekstrak terbanyak pada suhu 80 derajat C selama 4 jam. Karakteristik tanin secang menyerupai karakteristik tanin mimosa, sehingga ekstrak secang dapat dijadikan bahan samak nabati substitusi krom seperti mimosa.
Secang wood contains tannins that have the potential to be used as a vegetable tanner for leather tanning. This study aims to extract and determine the characteristics of tannins in sappan wood (Caesalpinia sappan L.) as a chromium substitute. Extraction in this study used different extraction temperatures of 60, 70, and 80 degrees C within 1 hour, followed by extraction with differences in incubation times of 1, 2, and 4 hours at temperatures that produced the highest extract, namely 80 degrees C. Tests for tannins were carried out, namely phytochemical screening (FeCl3 test and NaOH test), tannin characterization (moisture content, total solids, total soluble solids, non-tannin, tannin strength, purity ratio, and pH), and Thin Layer Chromatography test. Data analysis on extraction used one-way ANOVA, followed by Tukey's multiple comparisons tests, while the secang characterization used quantitative descriptive. The results showed that differences in temperature and length of incubation had a significant effect on the amount of extract produced (P less than 0.05). The characteristics of the tannins in the secang extract were as follows: water content 4.978 plus minus 0.283, total solids 95.022 plus minus 0.283, total soluble solids 72.117 plus minus 2.811, non-tannins 19.838 plus minus 1.411, tannins 52.279 plus minus 1.793, tannin strength 2.642 plus minus 0.166, purity ratio 0.550 plus minus 0.018, pH 4.667 plus minus 0.021. The TLC test produced 3 color spots. Secang extraction produced the highest amount of extract at 80 degrees C for 4 hours. The characteristics of secang tannins resemble those of mimosa tannins so that secang extract can be used as a chromium substitute vegetable tannin such as mimosa.
Kata Kunci : Samak nabati, Tanin, Kayu Secang, Mimosa