Hubungan Hiperkoagulabilitas Pemeriksaan Tromboelastografi dengan Trombosis Akses Vaskular pada Pasien Penyakit Ginjal Tahap Akhir yang Menjalani Hemodialisis
Danny Pratama Kuswadi, dr. Metalia Puspitasari,SpPD, MSc, SpPD-KGH ; Dr. dr. Usi Sukorini, Mkes, Sp, PK (K)
2023 | Tesis-Subspesialis | SUBSPESIALIS ILMU PENYAKIT DALAM
Latar Belakang: Penurunan
Laju Filtrasi Glomerulus (LFG) sampai kurang dari 30 mL/menit berkorelasi
dengan peningkatan risiko hiperkoagulabilitas. Kondisi tersebut secara teori
berperan dalam pembentukan trombosis akses vaskular, selain endotel pembuluh
darah yang melibatkan partisipasi trombosit, sistem koagulasi, sistem antikoagulan
dan sistem fibrinolitik, setiap komponen tersebut bisa dinilai menyeluruh dari
pemeriksaan tromboelastografi (TEG).
Tujuan Penelitian : Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui hubungan hiperkoagulabilitas pemeriksaan
tromboelastografi dengan kejadian trombosis akses vaskular pada pasien penyakit
ginjal tahap akhir yang menjalani hemodialisis.
Metode
Penelitian : Penelitian metode analitik dengan pendekatan prospective
cross sectional yang melibatkan pasien yang menjalani hemodialisis rutin di
RSUP Dr. Sardjito. Hasil tromboelastografi dengan kondisi hiperkoagulabilitas kita nilai
dengan Coagulation Index (CI) >3,
yang didapatkan dari 5
komponen pemeriksaan yaitu nilai R, K, Alpha
Angle (?), Maximum Amplitude
(MA), dan LY30. Trombosis akses vaskular
didapatkan dari hasil anamnesis berupa gejala keluhan utama nyeri dan gangguan
akses vaskular selama hemodialisis, lalu dipastikan dengan pemeriksaan USG
vaskular Doppler yang dilakukan oleh ahli sonografi berpengalaman di instalasi
radiologi RSUP dr Sardjito. Dilakukan
analisis data dengan nilai kemaknaan p < 0 xss=removed>
Hasil Penelitian: Pasien yang terlibat dalam penelitian ini sebanyak 58 subyek, kondisi
trombosis akses vaskular terjadi pada 12
(20,7%) pasien tetapi tidak ada satupun yang mengalami hiperkoagulabilitas. Kondisi hiperkoagulabilitas pada penelitian ini
terjadi pada 11 (19,0%) pasien dan tidak diikuti juga kejadian trombosis
akses vaskular, sehingga tidak terbukti pada penelitian ini bahwa
hiperkoagulabilitas dari pemeriksaan tromboelastografi mempengaruhi kejadian
trombosis akses vaskular. Faktor perancu yang diteliti yaitu kondisi diabetes
mellitus, hipoalbumin, dan LDL >100 mg/dL
juga tidak terbukti bermakna mempengaruhi kejadian trombosis akses vaskular.
Simpulan: Kondisi
hiperkoagulabiltas melalui pemeriksaan tromboelastografi tidak terbukti
memiliki hubungan bermakna dengan kejadian trombosis akses vaskular.
Background: Decrease in the Glomerular
Filtration Rate (GFR) to less than 30 mL/minute correlates with an increased
risk of hypercoagulability. These conditions theoretically play a role in the
formation of vascular access thrombosis, in addition to the vascular endothelium
which involves the participation of platelets, coagulation system,
anticoagulant, and fibrinolytic, each of these components can be assessed
thoroughly from a thromboelastography (TEG) examination.
Aim : This study aims to determine the
relationship between hypercoagulability by thromboelastography examination and
the incidence of vascular access thrombosis in patients with end-stage renal
disease undergoing hemodialysis.
Method : This analytical method study used a prospective cross-sectional approach involving patients undergoing routine hemodialysis at Dr. Sardjito General Hospital. The results of thromboelastography with hypercoagulability conditions were assessed by Coagulation Index (CI) > 3, which was obtained from the 5 components of the examination, namely the values of R, K, Alpha Angle (?), Maximum Amplitude (MA), and LY30. Vascular access thrombosis was obtained from the results of anamnesis by symptoms of the main complaint of pain and impaired vascular access during hemodialysis, then confirmed by Doppler vascular ultrasound examination performed by an experienced sonographer at the radiology of Dr. Sardjito General Hospital. Data analysis was performed with a significance value of p <0>
Result : There were 58 patients included
in this study, 12 (20,7%) patients had vascular access thrombosis but none had
hypercoagulability state. Hypercoagulability state in this study occurred in 11
(19,0%) patients and were not followed by vascular access thrombosis events, so
it was not proven in this study that hypercoagulability from
thromboelastography examination affected vascular access thrombosis events. The
confounding factors studied were diabetes mellitus, hypoalbumin, and LDL
>100 mg/dL which were also not proven to significantly affect the incidence
of vascular access thrombosis.
Conclusion : The condition of
hypercoagulability through thromboelastography was not proven to have a
significant relationship with the incidence of vascular access thrombosis.
Kata Kunci : Hiperkoagulabilitas, tromboelastografi, trombosis, akses vaskular